"NCT Dream 5 menit lagi!"
"Mic 1 on!"
"Cek sound mic 3!"
"Kamera 11 stanby!"
"Property Stanby!""Kita akan melakukan take, harap di posisi."
"Artis siap?"
"Action!"
"Jangan beritahu manager."
Sekotak kardus kecil berukuran panjang terlempar kearahku ketika kami sedang berada di kantin studio. Aku yang sedang menggengam sandwich yang terkenal disini reflek menangkap kardus tersebut.
"Iphone?" Sahutku pada Chenle yang melemparku kardus tersebut. Benar kardus itu adalah Iphone X black ia berikan padaku. Entah apa maksudnya.
Chenle menutup kembali tasnya seraya mengigit sandwich di mulutnya. "Untukmu, bukan ulang tahun mu memang-sudah lewat. Tapi untuk kau berkomunikasi dengan ibumu." Ujarnya setelah menelan sandwich yang dikunyahnya.
Aku terdiam sekaligus berterimakasih padanya walau sebenarnya ini tidak perlu "Ibuku geram karna agensi tidak memperbolehkanmu pulang disaat genting kemarin, dan dia bilang kau harus memegang ponsel pribadi agar tetap terhubung dengan yang di Hongkong." Jelasnya dengan tatapan yakin membuatku merasa tidak enak dengannya.
Jaemin yang berada di sebelahku hanya mengangguk dengan kopi ditangannya "Chenle dan kita ber 5 sepakat untuk merahasiakan ini dari manager. Aku juga tidak ingin melihat teman satu grupku terus menunjukkan ekspresi sedih selama 2 minggu ini." Ucapnya seraya menyeruput kopi pahitnya.
"Ewwwwwww....." erangan dari suara berat Jisung membuat kami ber 5 yang berada satu meja menoleh kearahnya. "Ada kertas yang tak sengaja ku kunyah di dalam sandwich ini!" Keluhnya sambil menunjukan gumpalan kertas yang sudah tak jelas bentuknya itu diatas meja.
Mark yang sedari tadi diam langsung tertawa melihat Tingkah polos Jisung "Itu nomer ponsel idol lain Jisung-ah! Sayang sekali dia mencoba memberimu nomernya tapi tidak sengaja kau kunyah." Penjelasan Mark membuat Haechan dan Jaemin terkekeh.
Aku hanya tersenyum simpul walau dalam hati rasanya tidak bisa lagi tertawa.
Dengan cepat aku memasukan box iphone tersebut kedalam tas dan fokus kembali pada Sandwichku."Ayahmu bagaimana kabarnya?" Mark bertanya padaku di sela kegiatan nya melihat Jisung yang membongkar sandwichnya dan menemukan secarik kertas di dalamnya. "Aku tidak tahu sudah 2 minggu lebih sejak terakhir aku menghubungi mama menanyakan kabarnya." Jawabku singkat.
Mark hanya mengangguk dan kembali mentertawakan kepolosan Jisung. Aku terdiam menatap sandwich yang sudah ku gigit ini. Sudah 2 minggu perasaan bersalah bersarang di hatiku, aku ingin kembali ke Jilin tapi kondisiku sangat tidak memungkinkan.
Setelah mama memberi tahu bahwa papa dalam kondisi kritis aku sangat ingin pergi kesana. Namun secara tiba-tiba semua jadwal ku dan grup menjadi padat dalam 2 minggu ini, membuatku tidak bisa beranjak kemana-mana.
Secarik kertas mencuat dari sandwichku menggangu lamunanku. Ku coba tarik kertas tersebut dan ternyata berisikan Kakao ID dari salah satu anggota girlgrup.
"Oh? Ternyata Renjun disukai Noona-noona ya!" Ocehan Jaemin terdengar saat ia melirik kertas yang ku genggam.
Aku kembali tersenyum sekilas tidak ingin menanggapi lebih. Pikiranku terlalu bercampur aduk akan hal lain, sudah tidak ada ruang untuk sekedar membahas 'wanita'.
Aku membuang secarik kertas itu sembarang arah, erangan kekecewaan terdengar diantara Haechan dan Jaemin. Mereka dengan berisiknya berkata "Bahkan Noona hot pun Renjun tolak." Padaku hingga aku melihat Jeno sedang berlari kearah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [NCT Dream & TFBoys FF] ✔️
أدب الهواةKetika dalam satu keluarga kakak beradik menempuh karir yang sama namun terpisahkan jarak dan negara. kira-kira siapa yang lebih terkenal? dan apa problem di balik mereka? Junkai x Renjun bahasa semi baku short story