"one,two,three..."
"To The World NCT! anyeonghaseyo NCT Dream imnida!"
Teriakan yang di dominasi suara Wanita menggema tak kala sang leader memperkenalkan grupnya dan dilanjutkan berbincang-bincang dengan sang MC.
"Apa kah Mereka masih lama?" aku berbisik kearah rekan ku yang berada di sebelah kananku.
"Sepertinya iya,MC nya terlalu banyak bicara." jawabnya diiringi eye smile khasnya yang ia lemparkan kepada fans yang terlihat membawa banner bertuliskan namanya, Jeno .
Akupun hanya bisa menghembuskan nafas kasar lalu memutar bola mataku karna dirasa lelah dengan lampu sorot panggung yang begitu menyilaukan mata.
"Lagu ini Baru dirilis akhir bulan kemarin kan dan kalian telah menyelesaikan promosi di awal bulan ini,seperti apa harapan kalian untuk para fans tentang comeback kalian ini kedepannya?"
Aku dan yang lain memperhatikan MC dengan seksama hingga tanpa sadar leader grup yang berada disebelah kiriku langsung memberikan Mic nya kepadaku,dengan respon cepat aku langsung meraihnya dan menarik nafas.
"Harapan kami tentu saja berharap agar fans selalu memberikan banyak cinta pada comeback kali ini dan mensupport kami dengan banyak ketulusan kasih sayang mereka, NCTzen Saranghae~" aku mengakhiri ucapanku dengan Finger heart dan menatap kamera yang jauh disebrang sana,sontak membuat reaksi penonton yang hadir berteriak lebih kencang lagi.
Setelah selesai kami bertujuh menuruni panggung dan langsung memasuki mobil van hitam yang sudah standby di pinggir panggung sejak kami membawakan 2 lagu.
"Ya...Ya...Kalian dengar Tadi? ada fans yang berteriak sangat kencang setiap bagian Mark Hyung.Aku terkejut rasanya dia bisa mencapai High note dengan teriakan itu." seorang anak yang berkulit lebih gelap daripada kami langsung berbicara ketika ia mendaratkan pantatnya di jok mobil.
"Aku juga dengar itu Haechan Hyung...Aku rasa Suaranya tadi sudah menyentuh oktaf ke 4.. huahaha." lawan bicara Haechan tertawa begitu keras dan melengking seperti suara lumba-lumba.
"Dibandingkan suaranya yang menyentuh 4 Oktaf,Suara mu bahkan masuk standar Ultrasonic karna begitu melengking Chenle-ya." Ucapku dengan santai cukup membuat Chenle menghentikan tawanya.
Mark yang sedaritadi fans nya dibicarakan hanya tertawa tanpa suara sambil menunju-nunjuk Chenle seolah puas dengan apa yang aku katakan pada nya.
Mobil Van ini belum bergerak maju walaupun Supir sudah stanby di tempatnya ,tentu wajar saja karna sosok manager yang harusnya berada di kursi sebelah supir belum menunjukan batang hidungnya.Sehingga kami hanya bermain sambil menunggu Sang Manager.
Seorang pria masuk di iringi dengan suara tertutupnya pintu mobil,dan pria tersebut langsung mendaratkan pantatnya di kursi sebelah supir.
"Kita kembali ke SM." ucapnya singkat diangguki oleh sang supir yang mulai menekan pedal gas mobil.
"Manager hyung... Kenapa tadi lama sekali?" Mark yang duduk tepat dibelakang manager bersuara disaat mobil sudah setengah jalan.
"Ah tadi mereka meminta 127 tampil untuk puncak acaranya tapi 127 sekarang mereka sedang sibuk di Billboard kan,kau dan Haechan pun besok harus menyusul kesana jadi aku tidak menerima tawaran itu." jelasnya sambil memainkan Pc Tablet.
"Kalau begitu kenapa tidak kita saja?." rekan sebelahku Jeno ikut bertanya.
"Puncak acara mereka diselengarakan tengah malam,tidak akan bisa untuk Jisung dan Chenle. Tidak mungkin juga hanya kau , Renjun dan Jaemin yang tampil bukan?"
"Ah... Begitu.." jawabnya tidak ingin memperpanjang percakapan.
Mobil sudah melaju keluar area venue tadi, bahkan masing-masing dari kami sudah mulai terdiam menatap jalanan.
"Ah Renjun tadi ponsel kalian berbunyi,aku membukanya tadi dan ibumu sepertinya mengirimkan pesan." suara manager memecah keheningan di dalam mobil.
Sambil merogoh tas jinjingnya yang terlihat besar dan berat, manager memberikan sebatang ponsel padaku.
"Ya hyung... Aku juga ingin main ponsel." salah seorang rekan ku merengek dari belakang.
"Huh... Diamlah Jisung-ah minggu depan kalian baru boleh memainkan handphone."
"Tapi Renjun hyun-"
"Orang tuanya menghubunginya,Jisung!" kali ini Mark angkat suara karna merasa jengah dengan rengekan jisung.
Sedangkan aku mengabaikan keributan yang terjadi dan langsung mencari Ikon surat di ujung kanan layar ponsel.
Ah... Wajar manager tidak menyampaikan isi pesan nya. Karna ibu mengirim pesan dengan bahasa cina. Tapi tunggu...
'Renjun, maafkan ibu comeback mu kali ini ibu tidak bisa menemanimu disana karna ayahmu kembali sakit. Sebagai gantinya kakak mu akan ke korea menemanimu , semoga kalian akur ya.'
"APA!?" aku berteriak sebagai respon terkejutku atas pesan yang tertera tersebut.
Teriak kan ku membuat seluruh member menggaduh, bahkan dengan kurang ajarnya Haechan memukul tengkuk ku sambil berkata "Apasih... Mau tidur nih malah teriak!"
"Apasih pesannya sampe teriak?" Chenle yang berada di sebelahku langsung menyabet ponsel dari gengamanku, dan dibacanya lah pesan itu.
"Gege?... Wuah... Kak Junkai? Akan kesini?" ucapan Chenle cukup menarik perhatian yang lain sehingga berebutan ingin membaca pesan dari ibuku.
"Dih apa sih? Bahasa cina juga. Gak ngerti!" Jaemin yang berhasil merebut ponsel dari beberapa member yang lain hanya dapat menaikan sebelah alisnya dan mengembalikan ponsel itu kepada manager yang sudah menatap kami dengan tatapan tajam, takut-takut ada yang mencuri kesempatan bermain PUBG di ponsel tersebut.
"Gege? Itu artinya Hyung kan? Aku belum pernah mendengar kakak nya Renjun hyung seperti apa." Jisung bertanya sambil menatap nanar ponsel yang sudah berada di tangan manager.
"Aku pun belum" sambung Mark.
"Renjun selalu menyembunyikan identitas kakaknya." kali ini Jeno yang berbicara.
"Aku tahu siapa kakaknya Renjun, Hanya saja... Apa kau akan baik-baik saja?" Chenle menatapku dengan tatapan serius seolah-olah aku sedang dihadapkan dengan masalah yang amat berat.
Aku kembali menatap Chenle,tenggorok kanku terasa kering sehingga memaksaku menelan saliva ku agar dapat berbicara ditengah kegugupan ini.
"Aku tidak tahu Chenle-ya..."
To Be Continued
Key
211218
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [NCT Dream & TFBoys FF] ✔️
FanfictionKetika dalam satu keluarga kakak beradik menempuh karir yang sama namun terpisahkan jarak dan negara. kira-kira siapa yang lebih terkenal? dan apa problem di balik mereka? Junkai x Renjun bahasa semi baku short story