Shit (Renjun)

2.4K 287 11
                                    

"Ayolah... Aku membelikan mu ini karna khawatir dengan mu tadi." Orang dihadapanku berbicara.

"Setidaknya aku menjadi kakak harus bertanggung jawab, sudah membuat adiknya pingsan diatas panggung dan membuat semua orang panik."

Tunggu...
Apa katanya? dia mengkhawatirkanku?
Omong kosong macam apa ini?

"Sungguh tidak profesional bukan?"

Mendengar ucapannya membuatku sangat emosi, namun aku tak bisa berbuat banyak karna ini diluar. Aku takut banyak yang melihat.

Junkai gege masih melihatku dengan tatapan tajamnya, ia menyeringai sesekali lalu memutar iris nya dan mendekatiku.

"Akh!"

Si iblis ini menjenggut rambutku, membuat ku sedikit meringis. Sembari menjambak rambutku dia mendekatkan wajahnya pada sisi kiri ku.

"Dengar aku Huang Renjun." bisiknya

Gila jambakannya sangat sakit, rasanya kulit kepalaku akan terlepas.

"Kau pasti mengerti maksud tujuan ku kesini, dan aku ingin kau segera bersiap dan pamit kepada teman dan agensimu."

Iblis gila, dia masih belum menyerah rupanya untuk membawaku kembali ke Cina

"Kau tahu dan kau harus menurut." bisiknya tepat di telingaku.

"TIDAK! AKU TIDAK MAU."

Aku berteriak sebagai bentuk perlawanku. Bagaimanapun pula aku tidak ingin kembali ke Cina, apalagi harus menjadikan iblis gila ini sebagai panutanku lagi.

Aku takut

Ya aku takut padanya.

Kemudian dengan gerakan cepat ia melepaskan jambakannya membuatku oleng, dan tanpa di duga ia memelukku.

'Grep'

Aku sedikit terkejut karna ia tiba-tiba memelukku,namun aku mengerti setelah ia mengusap punggungku

"Omayaa... Adikku Renjun, kau sudah besar ya."

Tentu saja ia sedang memulai aktingnya. Lagipula orang gila mana yang akan bertengkar habis-habisan di tempat terbuka seperti ini?.

"Kau bahagia disini? Aku kesini atas amanat mama, nanti ke apartement ya."

Lihat? Bolehkah aku sebut dia drama King? Pintar sekali dia memanipulasi keadaan.

Tapi aku tidak boleh tertipu olehnya. Sebisa mungkin aku melakukan penolakkan, ingin rasanya terlepas dari pelukan setan ini. Namun semakin aku berusaha semakin sesak pelukkannya hingga rasanya aku sulit bernafas.

Dia seperti akan membunuhku
Dan itu membuatku takut.

Kemudian aku merasa ia mengelus kepalaku dan sedikit berbisik.

"Ah! Dan terakhir."

"Dengarkan aku setan kecil."

"Mau kau menolak sampai mati pun, aku akan tetap menggusurmu kembali ke Jillin."

Psikopat gila ini mulai meremas rambutku lagi.

"Aku akan menyeretmu kembali ke Jillin dan memperlihatkan padamu sebuah dosa besar yang telah kau lalukan, sehingga rasanya kau lebih baik bunuh diri."

Bicara apa dia? Haruskah ku beri kaca dan menunjukan kepadanya siapa sekarang yang sedang melakukan dosa besar itu?

Aku meringis merasakan sakit dari tarikan tangannya , aku ingin melawan tapi tubuh ini semakin bergetar.

IDOL [NCT Dream & TFBoys FF] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang