Headache (Junkai)

1.9K 267 30
                                    

"Junkai... sebagai gege kau harus mengalah pada didi mu ya."

"Tidak bisa kah kau fokus pada akademik saja dari pada seni?"

"Jujur saja suaramu sumbang."

"Apa yang bisa diandalkan darimu jika kau menjadi idol? Kau Harus menjadi Dokter!"

"Maafkan papa nak, minggu ini tidak bisa memberikan uang saku karna papa sudah menyerahkan seluruh uang papa untuk biaya Renjun."

"Papa tidak lelah, semua untuk kalian."

"Mana tanganmu! Ulurkan! Ini adalah Hukuman karna tidak bisa menjadi contoh yang baik untuk adikmu!"

PLAK!



"Junkai? tuan Junkai..."

Aku menggelengkan kepala setelah atensi lamunanku buyar , seorang pria paruh baya mengguncang bahuku. Aku menoleh kearahnya dan dapat dilihat ia kebingungan.

"Ah ya? Maaf sampai mana tadi?" Sahutku setelah sadar sepenuhnya.

Entah mengapa kenangan masa kecil itu tiba-tiba terlintas di benakku yang hampir mati karna bosan mendengar ocehan orang di hadapanku ini.

Di depanku adalah Manager Wong, kabarnya ia yang akan menangani member cina dan grup NCT cina.

Sungguh grup itu seperti AKB48 nya korea dalam bentuk pria.

"Jadi begitu, Renjun untuk sementara waktu akan kami serahkan kembali pada wali yang bersangkutan, hingga luka membaik dan mau saling memaafkan dengan Jeno. Keabsenan Renjun akan kami publish sebagai cedera yang ia alami saat latihan." Jelasnya lagi padaku.

Aku menangguk kemudian melipat kedua tanganku.

"Maaf sebelumnya, apa saya boleh lihat surat kontrak Renjun dengan SM?"

Ucapanku tentu membuat Manager Wong terkejut, alis matanya terangkat kala aku menanyakan kontrak kerjasama Renjun.

"Sepertinya ada yang ingin saya bicarakan mengenai karir Renjun dengan SM." Sambungku ingin sesegera mungkin manager wong memahami maksudku.

"Sepertinya saya bisa menunjukannya, apa tak apa untuk menunggu?." Tanya manager Wong. Aku mengangguk dan berdecak "Saya harap tidak memakan waktu lama, karna waktu yang saya miliki terbatas." Ujarku seketika itupula manager wong pergi bergegas entah kemana.

Hanya tertinggal aku sendiri diruangan yang sepertinya khusus untuk rapat ini. Namun tidak lama dari jendela kaca besar yang terhubung dengan pintu masuk aku melihat sosok Chenle , benar saja Chenle memasuki ruangan tempatku berada.

"Gege..." ujar chenle sembari menghampiriku.

Aku hanya menoleh kearahnya. Sejujurnya aku enggan berbincang-bincang dengan anak ini.

"Apa yang Renjun katakan?"

Pertanyaan Chenle sukses membuatku bingung, aku hanya berdehem bermaksud menanyakan kejelasan pertanyaanya.

"Aku hanya tahu satu sisi dari Renjun bahwa ia adalah korban atas ketidak adilan. Tapi apakah benar?"

"Bagaimana perasaan gege?"

Aku menatap dalam lelaki dihadapanku, nitranya dengan tulus menatapku langsung ingin mencapai lubuk hatiku.

"Aku malah ingin bertanya padamu, sejauh apa Renjun menceritakan kisahnya?" Pertanyaanku membuat Chenle menaikan kedua alisnya. Kemudian memutar bola matanya kekanan mengingat sesuatu.

"Sebenarnya ia menceritakan bahwa betapa tidak adilnya perlakuan ayah nya padanya, perlakuan yang berbeda antara ia dan gege . Dan ia berbicara bahwa untuk bisa menjadi idol ini adalah perjuangan yang keras, perjuangan yg bahkan Junkai gege pun tidak akan paham." Jelas Chenle.

IDOL [NCT Dream & TFBoys FF] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang