15. The Rules and The Destiny

945 81 8
                                    

Kedua gadis itu kini bertatapan satu sama lain. Ada rasa kerinduan yang tersirat dari wajah kedua gadis itu. Namun bagi Cayna tidak hanya itu, ia juga bingung dengan apa yang terjadi.

"Kalian berdua saling kenal?" tanya Naga yang juga kebingungan dengan apa yang telah terjadi di geladak mereka itu.

Mika kini masih menatap Cayna dengan mata berkaca. "Iya! Dia sahabatku saat aku masih kecil. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Tidak ku sangka aku bisa bertemu dengannya disini."

Cayna kini mencoba menahan dirinya untuk tidak menangis, lagi. Sejujurnya ia sekarang benar-benar ingin menangis didepan sahabatnya itu, namun pastilah ia akan berurusan lagi dengan para Kyuuranger itu.

Pintu geladak kini terbuka, menandakan seseorang akan masuk kedalam. Dan benar saja! Kini Dayna memasukki ruang geladak bersama Shou. Saat hendak menuruni tangga, Dayna mematung karena melihat sosok yang menurutnya tidak seharusnya ia lihat.

Sekitar beberapa lama setelah ia melihat sosok tersebut, ia mengalihkan pandangannya pada keponakannya sendiri. Ia tahu, pasti sudah ada yang keponakannya itu perbuat. Dayna bahkan bisa melihat dengan jelas hal itu dari wajah Cayna.

Ia pun menuruni tangga dan langsung menghampiri Cayna dengan wajah yang marah. "Kau yang telah membangkitkannya?" tebak Dayna tepat sasaran pada gadis di sampingnya.

Cayna tidak bereaksi apapun dengan pertanyaan bibinya itu. Jangankan menjawab, berubah posisi dari posisi sebelumnya pun tidak. Dan bagi Dayna, hal itu sudah cukup menjawab apa yang telah terjadi. Dan jawabannya itu adalah jawaban yang tidak ia inginkan.

Dayna pun menampar Cayna dengan sangat keras didepan banyak orang. Kejadian itu sontak membuat semua yang ada disana terkejut bukan main. Bukannya Dayna selalu baik pada Cayna? Bukankah wanita itu selalu melindungi keponakannya?

"Sudah ku bilang! Jangan pernah melakukan hal itu!!" bentak Dayna pada keponakannya.

Cayna masih tidak bereaksi apapun setelah mendapat tamparan keras dari bibinya. "Kenapa?" ucap Cayna yang akhirnya bereaksi setelah sangat lama terdiam dan mematung.

"Kenapa aku bisa membangkitkan Mika namun tidak dengan Lucky??!!!!" teriak Cayna dengan penuh kebingungan. Bahkan untuk saat ini, Cayna sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Cairan bening itu kini mengalir dan membasahi pipinya.

Dayna sendiri terkejut mendengar hal itu. Ia memang sudah menduga dengan adanya kemungkinan ini. Namun ia tidak menyangka bahwa keponakannya akan melakukan hal nekad itu. Bukankah Cayna tahu bahwa itu akan mengancam nyawanya, lagi?

Dayna menghela nafasnya. Ia sendiri sudah tidak kuat untuk menyimpan hal ini lagi. Terlebih, Cayna juga punya hak, bahkan sangat berhak untuk mengetahui hal ini. "Itu memang sudah aturannya,"

"Aturan? Maksud bibi?"

"Di Sistem Tokei, setiap kelahiran dianggap memiliki satu kehidupan. Namun sayangnya, anak kembar juga dianggap memiliki satu kehidupan. Seseorang di Sistem Tokei tidak bisa memberikan kekuatannya kepada mereka yang memiliki satu kehidupan dengannya -"

Cayna kini menatap bibinya dengan terkejut. Sedangkan yang lainnya hanya menatap satu sama lain secara bergantian. Mereka semua benar-benar bingung dengan apa yang terjadi.

" -Kau mungkin memang tidak terlahir maupun memiliki darah Sistem Tokei, namun kau bisa bertahan sampai sekarang karena kekuatan system itu. Dan secara otomatis, Lucky juga terpengaruh dengan peraturan ini. Itu sebabnya, mengapa kau tidak bisa memberikan sebagian kehidupanmu padanya,"

Wajah Cayna berubah menjadi sangat sendu setelah mendengar penjelasan dari bibinya dengan sangat jelas. Ia sekarang paham mengapa ia tidak bisa memberikan kehidupannya pada Lucky. "Begitu ya!"

Kyuuranger Fanmade : Treasure in the WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang