Sudah satu minggu Jungkook pergi ke Jeju bersama tim kerjanya. Pun selama itu Jihye hanya berdiam diri di rumah sambil sesekali mengirim pesan pada Jungkook yang sayangnya jarang mendapat respons.
Mama Jungkook baru saja mengabari bahwa Jungkook akan tiba sekitar satu jam lagi. Maka dari itu, Jihye lekas beranjak dari ranjang dan mandi singkat.
Wanita itu sudah berulang kali menyulam senyum karena terlampau rindu dengan sang pria—meskipun ia tahu bahwa Jungkook tak mungkin merasakan hal yang sama sepertinya.
“Pakaian apa yang cocok untuk menjemput Jungkook siang ini?” monolognya sembari memandang ke dalam isi lemari. “Oh, ayolah, Jiya ... Jungkook tidak akan melirikmu nantinya.”
Memilih tank top putih yang dipadukan kemeja biru garis, serta hot pants dan ikat pinggang. Jihye lantas merias tipis wajahnya.
Memakai pelembap, bedak, mascara, dan berakhir pada olesan lip tint di bibir tipisnya, Jihye lalu berdiri dan meninggalkan meja riasnya.
Dia meraih ponselnya yang sejak tadi sunyi. Jungkook tak kunjung membalas pesan terakhirnya saat Jihye bertanya kapan pria itu tiba di bandara.Hingga sepuluh menit hanya berdiam diri di dalam kamar, wanita itu pada akhirnya keluar setelah meraih kunci mobilnya.
“Mau ke mana?”
Jihye meraih satu lembar roti tawar dan melahapnya. “Menjemput Jungkook di bandara, Ma.”
Mama yang sibuk menata ruang tamu hanya mengangguk dan menerima kecupan di pipi dari sang anak manisnya.
“Bye, Mama Sayang ...”
....
Sampai di bandara usai menjemput mama Jungkook di kediamannya lebih dulu. Jihye lantas berjalan berdampingan dengan sang mama mertua.
“Jungkook pasti marah lagi melihatmu memakai celana pendek begitu, Jiy.”
Jihye meringis mendengar ucapan sang mama. “Tidak akan, Ma.”
Jihye tidak yakin Jungkook akan marah sebab pria itu bersama rekan-rekan kerjanya.
Beberapa menit mengobrol sambil menjawab penuh kebohongan pertanyaan sang mama yang menyangkut seputar Jungkook. Jihye lagi-lagi dikejutkan oleh tepukan di lengannya dari tangan sang mama.
“Itu Jungkook, Jiy.” Jihye menoleh ke arah sang mama mengarahkan atensi. “Jiy ...”
Wanita Park itu tersenyum tipis saat melihat sang mama berkaca-kaca di depannya.
“Tidak apa, Ma. Dia cuma sekretaris Kak Jungkook,” ujarnya berusaha melindungi Jungkook.
Mama Jeon menggeleng. “Apa dia wanita yang Mama lihat di kamar apartemen Jungkook waktu itu, Jiy?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance ✓
Fanfiction[COMPLETED] "Aku menyerah. Selamat tinggal." Adalah kalimat terakhir yang keluar dari bibir tipis Park Jihye sebelum melangkah meninggalkan Jeon Jungkook yang mematung di ruang kerjanya.