Jihye memajukan wajahnya. Keningnya lantas menempel pada kening Jungkook sampai pria itu kesulitan mengatur napas. Kedua tangan Jihye kini berpindah untuk bertumpu pada masing-masing bahu Jungkook sebelum mengecup bibir pria itu.
"Jiya ... kau mau seks, hm?" tanya Jungkook serak. Di ambang nafsunya yang membuncah, Jungkook berani melayangkan tanya dengan tangan nakala Jihye yang bergerak memijat bahunya.
Jihye mengangkat satu alisnya, lalu kembali mengecup bibir Jungkook usai mengangguk. Bibirnya berpindah mengecup pipi dan rahang Jungkook, kemudian berhenti di sana untuk berbisik, "Tapi bohong."
Jungkook mendesah kasar, sedang Jihye terkekeh menang dan berakhir menyingkir dari atas tubuh Jungkook. Pria itu mengerucutkan bibirnya, lantas menuruni ranjang dan berlari menuju kamar mandi setelah Jihye sempat menepuk bokongnya.
"Selamat berjuang, Kak Jung!" seru Jihye ketika mendapati suara pintu kamar mandi yang dikunci dari dalam.
Sejenak, Jihye kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Manik kembarnya menatap kosong pada langit-langit kamarnya sebelum suara getar di bawah bantal mengganggu atensinya. Wanita itu lekas meraih ponsel milik Jungkook. Akan tetapi, bukannya fokus pada pesan dari Kim Namjoon, Jihye malah mendadak tersipu malu saat mendapati fotonya yang dijadikan latar belakang laya kunci Jungkook.
Menggigit bibir bawah, Jihye menuruni anak ranjang ketika ponsel Jungkook ternyata mengenakan kode untuk membukanya. Wanita itu lekas mengetuk pintu kamar mandi dan berseru, "Kak Jung ... apa nomor sandi ponselmu?"
"081196," jawab Jungkook lirih dari arah dalam. Jihye tahu Jungkook sedang sibuk menuntaskan hasrat yang sempat memuncak karena kelakuannya. Namun, ia lagi-lagi dibuat tersipu manakala menyadari bahwa angka-angka yang Jungkook sebutkan adalah tanggal lahirnya.
"Woah, sejak kapan dia menjadi budak cinta begini?" monolognya sembari melangkah mendekati ranjang. Matanya menyipit untuk mencari galeri pada ponsel Jungkook. Setelah menemukan apa yang ia inginkan, Jihye kemudian mengulum bibirnya dan tersenyum. "Dia benar-benar budak cinta," gumamnya sekali lagi.
Jihye banyak menemukan foto dirinya yang diambil diam-diam saat memakai kemeja kantoran dengan rambut sebatas bahu yang dijepit. Kebanyakan foto itu diambil ketika Jihye tengah duduk dan fokus pada meja kerjanya sambil melihat ke arah komputer.
Tidak hanya itu saja. Jihye bahkan menemukan foto-fotonya setelah bertunangan dengan Jungkook. "Itu artinya, dia masih memotretku secara diam-diam setelah dia memiliki Minjae?"
Bagus sekali. Jihye tidak menahu soal Jungkook yang sering mengambil potret dirinya. Ditambah saat Jihye melihat foto-fotonya yang ia bagikan di sosial media kini disimpan oleh Jungkook di galeri ponsel pria itu. Tunggu. Apa itu artinya Jungkook memiliki sosial media dan mengikutinya? Jungkook juga ketahuan menangkap gambar yang Jihye gunakan sebagai Instagram story.
Usai membongkar isi galeri Jungkook yang kebanyakan adalah foto-foto Jihye, wanita itu tak sengaja menemukan satu foto yang berisi tiga manusia di ruang rawat inap. Ada Jungkook yang duduk di tepi ranjang, begitu pula dengan Minjae. Kemudian di tengah-tengah Jungkook dan Minjae, ada lelaki tampan berwajah pucat yang kemarin Jihye temui. Tentu saja Yu Songhoo yang berstatus sebagai adik dari mendiang Yu Minjae.
Mereka nampak menunjukkan senyum di foto tersebut. Jihye juga dapat melihat Minjae yang senyumnya sangat menawan. Jika dilihat melalui fisik, tidak ada yang cacat dari Minjae. Wanita itu bahkan jauh lebih cantik daripada Jihye—setidaknya, Jihye yang mengakuinya. Hidungnya lebih tinggi, pun bibirnya lebih tebal daripada Jihye yang memiliki bibir tipis. Matanya yang bulat mampu menghipnotis banyak pria untuk menyukai Minjae. Apalagi tubuhnya yang molek. Ah, Jihye menyesal karena dia tidak pernah pergi ke gym atau olahraga di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance ✓
Fanfiction[COMPLETED] "Aku menyerah. Selamat tinggal." Adalah kalimat terakhir yang keluar dari bibir tipis Park Jihye sebelum melangkah meninggalkan Jeon Jungkook yang mematung di ruang kerjanya.