Sebelum bertemu dengannya, kuperingatkan jangan jatuh cinta padanya.
Terimakasih kepada Januari, telah menyimpan kelahirannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aku ingin memelukmu selekat jantung dibalik rusukmu, pula luka-luka yang hadir diantara legamnya pukul dua kepada dadamu. aku ingin jadi jari-jarimu yang berjalan kepada pundak dan kepalamu, lalu diusap tanpa perlu lahir ucap.
lalu pada punggungmu, adalah tempat bertumpunya keningku. bak tumpah ruah segala resah atas seluruh pernyataan soal bagaimanapun kita tidak boleh pisah. aku menyangimu seperti januari dengan angka-angkanya yang konstan tanpa perlu kamu pertanyakan.
pada tiap-tiap malam, namamu menelusup kedalam rapal yang selalu berputar-putar substansinya, tentang selamatmu, tentang rindu, beserta bajingannya ragu dan rancu diantara kau dan aku. sebab aku resah bilamana kamu tak lagi tabah, bilamana meluntur lugumu hingga pelan- pelan luruh rasamu akan aku.
apabila telapak tak lagi celangak, jangan kemana-mana agar kamu tetap kulekap. cinta, mungkin lusa berat membuka mata. melihat bagaimana suka pergi atau duka yang tiba tanpa aba-aba. cinta, aku tahu kamu jua manusia. luka-luka menganga nyaris menggiringmu mengucap segala putus asa, memaksa sesak pada dada, dan menginginkanmu lengah dengan doa.
jangan jatuh, sebab tandas aku ingin kamu baik-baik saja sebanyak aminku pada ribuan senja.