36. Dikelilingi pria tampan

66 8 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment yaaa...

Happy reading

🍁🍁🍁

Cara pandang yang berbeda terkadang bisa menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada pertengkaran

***

Sesosok pria dengan wajah mengisyaratkan kekhawatiran, tampak duduk di sebuah ruangan yang bernuansa putih. Pandangannya tak pernah terlepas barang sedikitpun dari gadis yang terbaring lemah di hadapannya.

Sudah 3 hari lamanya, Melanie masih dirawat di rumah sakit. Awalnya dokter hanya mengatakan bahwa ia cuma kelelahan, namun tepat di malam harinya, tiba-tiba saja suhu badannya naik. Benar, Melanie mengalami demam.

"Mel, jangan sakit kayak gini. gue ga suka," ucap Gilang dengan suara lirih.

Semenjak hari pertama sampai sekarang, Gilang senantiasa menyempatkan waktunya untuk menemani Melanie di rumah sakit. Memang kedua orangtua Melanie telah mengetahui, bahwa Gilang dan Melanie sudah berteman dekat dari dulu. Mengapa mereka bisa tau? Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah Gilang sendirilah yang menceritakan hal tersebut.

Gilang masih teringat bahwa saat ia menceritakan itu, Anton-kakak Melanie sempat tidak percaya. Namun, karena Gilang handal memainkan kata-kata, maka Anton bisa memercayainya. Lagipula Gilang juga terlihat sebagai laki-laki yang baik, begitulah menurut Anton.

Selang beberapa menit, tiba-tiba saja terdengar suara decitan pintu. Reflek Gilang langsung mengalihkan perhatiannya menatap siapa yang membuka pintu.

"Lo ga sekolah?" tanya Anton seraya duduk di sofa yang terletak tak jauh dari brankar tempat Melanie berbaring.

"Gue lagi malas sekolah, Bang." balas Gilang dengan entengnya.

"Ck dasar pemalas. Gue ga mau adik kesayangan gue ketularan malas kayak lo." decih Anton menyandarkan tubuhnya di sofa.

Gilang yang mendengar hal itu hanya tersenyum tipis tanpa memedulikan perkataan Anton tersebut. Baginya tidak ada yang lebih penting selain sahabatnya ini. Ah mengingat kata 'sahabat' kenapa membuat hatinya sakit? Biarlah untuk sekarang Melanie menganggapnya hanya sabatas sahabat. Toh jodoh siapa yang tau, pikir Gilang seraya menatap wajah mulus Melanie.

"Apa segitu cintanya lo sama adik gue?" tanya Anton menatap punggung Gilang yang membelakanginya.

Mendengar penuturan Anton, sontak Gilang merasa sangat terkejut.

"Maksud lo apa, Bang?" balas Gilang berpura-pura tidak mendengar ucapan Anton barusan.

"Gue ngerasa aja lo mencintai Melanie. Eh, tapi bukan berarti gue setuju lo sama adik gue ya." ujar Anton mengingatkan Gilang dengan sorot mata elangnya.

Setelah mendengar itu, Gilang tidak bersuara lagi. Ia tidak dapat menyanggah ucapan dari lelaki itu. Biar bagaimanapun, hatinya membenarkan bahwa ia sangat mencintai Melanie baik dulu maupun sekarang.

Saat suasana hening, tiba-tiba saja kedua lelaki tampan itu mendengar suara decitan pintu yang dibuka dari luar. Anton yang pertama kalinya menyadari hal tersebut, langsung memalingkan wajahnya menatap seorang pria yang berdiri di hadapannya.

Melanie & Milano (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang