35. Kepedulian Melvin

116 15 1
                                    

Jangan mendekatiku lagi jika kamu hanya ingin mengulang kesalahan yang sama

***

Author

Setelah selesai dengan urusannya bersama Kepala sekolah, Melanie segera keluar dari ruangan itu. Melvin yang melihat hal tersebut juga mengikuti Melanie untuk pergi keluar.

"Kak Dimas? Kakak masih di sini?" ucap Melanie terkejut karena melihat Dimas yang masih setia berdiri di depan pintu.

"Iya gue sengaja nungguin lo di sini," balas Dimas sambil mengelus kepala Melanie lembut.

Namun selang beberapa detik, Dimas menghentikan aktivitasnya lantaran melihat seorang laki-laki yang juga keluar dari ruangan tersebut.

Melanie yang menyadari kedatangan Melvin itu pun, segera pergi dari tempat itu tanpa mengucapkan sepatah kata kepada Dimas. Jujur, ia tidak mau lagi hatinya tersakiti saat melihat mantan pacarnya tersebut.

Dimas yang ditinggal oleh Melanie, tentu saja menjadi heran akan sikap gadis itu.

"Lo siapa?" ucap Melvin itu kepada Dimas.

Dimas hanya menatap Melvin, kemudian berlalu pergi tanpa membalas perkataannya.

"Gue semakin yakin bahwa di sekolah ini banyak cowok yang mendekati Melanie," gumam Melvin kemudian.

***
Waktu terus berputar, hingga kini sudah menunjukkan pukul 4 sore. Seluruh panitia OSIS terlihat sedang membereskan peralatan yang digunakan saat acara tadi. Semua panitia sangat kompak dan cekatan memindahkan barang-barang.

Panitia cowok ditugaskan untuk mengangkat kursi, meja, dan perlengakapan lainnya. Sedangkan panitia cewek bertugas untuk memilih sampah yang berserakan di sekitar area temlat berlangsungnya kegiatan.

Setelah semuanya selesai, Reyhan selaku Ketua OSIS mengumpulkan seluruh anggotanya terlebih dahulu sebelum pulang.

"Gue ngucapin banyak terima kasih kepada teman-teman semua, karena telah berhasil menyukseskan acara kita ini. Semoga kedepannya kita semakin kompak dan bersatu selalu," tutur Reyhan.

Setelah mengucapkan itu, Reyhan membolehkan para anggotanya untuk pulang ke rumah masing-masing. Begitupun dengannya, ia juga mulai melangkah ke arah parkiran untuk mengambil motor.

Namun setelah sampai di parkiran, ia melihat Agatha sedang berbincang-bincang dengan Putri. Reyhan yang sedikit curiga, mulai mendekat dan bersembungi di balik sebuah mobil. Ia berniat untuk menguping pembicaraan kedua gadis itu.

"Gue tau siapa yang sebenarnya celakain lo, Tha," ucap Putri.

"Siapa?", tanya Agatha penasaran.

"Senior kita, anak kelas 12 yang iri dengan prestasi lo," jelas putri yang tentu saja membuat Agatha terkejut.

"Bukannya Melanie?" tanya Agatha lagi.

"Awalnya gue sangka memang dia yang berbuat jahat sama lo. Tapi tadi gue ga sengaja denger gerombolan cewek kelas 12 ketawa sambil nyebut nama lo. Saat itulah gue tau pelaku sebenarnya adalah mereka, bukan Melanie," ucap Putri panjang lebar.

Melanie & Milano (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang