16. Sepupu Melanie?

133 34 1
                                    

Hidup memang sulit, tak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi, bukankah setiap manusia diberi kekuatan untuk menjalaninya?

***

Author

Tepat setelah 3 hari, murid SMA Nusantara telah mengikuti kegiatan camping. Pada hari ini, proses belajar-mengajar sudah kembali normal seperti biasa. Namun, ada juga beberapa murid yang sengaja tidak hadir dengan alasan masih lelah. Contohnya saja Milano Putra Darmawan.

Ah salah, Milan tidak hadir bukan lantaran lelah. Tetapi, ia sekarang benar-benar malas ke sekolah. Ia lebih memilih tidur seharian di apartemennya. Tidak ada gunanya ke sekolah kalau sedang tidak berniat untuk belajar, kira-kira begitulah isi kepalanya saat ini.

Namun selang beberapa menit, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Lebih tepatnya dibuka oleh seseorang. Milan masih memejamkan matanya tidak sadar kehadiran seseorang tersebut.

"Mau sampai kapan kamu kayak begini?" ujar Darmawan.

Yap, orang yang masuk ke kamar Milan itu adalah ayahnya sendiri. Memang kekuasaan sang ayah tidak diragukan lagi. Ia memiliki segala cara untuk melakukan apa yang ia mau. Termasuk membobol password apartemen anaknya.

Milan masih saja tidak menyahuti suara ayahnya tersebut. Malah ia semakin mempererat selimut dan membalikkan badan ke arah yang berlawanan dengan ayahnya.

Darmawan yang melihat tingkah putranya itu hanya menggelengkan kepala. Sebelum keluar dari kamar, ia sempat mengucapkan sesuatu.

"Malam ini pukul 7, kamu harus datang ke alamat yang papa kirimkan. Kalau tidak, siap-siap semua fasilitas kamu papa sita," ujarnya kemudian melangkah keluar kamar.

Sedetik kemudian, Milan langsung membuka matanya. Tidak bisa dipungkiri, ia masih membutuhkan semua fasilitas yang diberikan kepadanya, walaupun ia sangat membenci ayahnya itu. Ancaman Darmawan itu memang tidak pernah main-main termasuk kepada anaknya sendiri.

"Sial," gumamnya kesal.

Kemudian Milan beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Saat keluar kamar mandi, Milan merasa tubuhnya sangat fresh. Milan memakai celana jeans putih yang dipadukan dengan baju kaos polos warna hitam. Ketika ia hendak keluar kamar, tiba-tiba saja hp nya berbunyi. Milan langsung mengangkat telfon tersebut.

Lan, lo cepat datang kesini. Agatha masuk rumah sakit.

Dimana?

RS Medika Surya

Tanpa aba-aba lagi, Milan langsung menyambar kunci motornya. Saat ini pikirannya sedang berkecamuk mengenai Agatha. Di satu sisi ia sangat membenci Agatha. Namun di sisi lain, ia masih peduli kepadanya.

***

Sesampainya di rumah sakit, Milan langsung menuju ruangan tempat Agatha berada. Walaupun ekspresinya tetap datar, tetapi siapa sangka saat ini Milan sangat mencemaskan Agatha. Saat telah menemukan pintu ruangan, Milan langsung membukanya. Seketika itu semua mata tertuju kepadanya.

"Lan, penyakit Agatha kambuh lagi," ucap Kevin.

Benar, semua sahabatnya telah berada disini. Tadi saja yang menghubunginya adalah Ryan.

Melanie & Milano (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang