45. Istri itu apa ya kak?

67 6 0
                                    

Happy rading guys😊
Jangan lupa vote & comment yaa💕

🍁🍁🍁

Biarkan hidup ini mengalir sebagaimana mestinya. Jangan paksakan suatu hal yang tak mungkin terjadi, karena bisa jadi hal itulah yang nantinya dapat membuat kita terjerumus.

🍁🍁🍁

"ANGGITA???"

Melihat siapa sosok pria yang tak sengaja ditabraknya, tiba-tiba saja tubuh Anggita terasa kaku. Kenapa orang 'itu' datang lagi? Apakah dia ingin menghancurkan hidupnya lagi seperti dulu?

Sesaat Anggita tercenung menatap Darmawan yang juga menatapnya. Semua kenangan masa lalu berputar dipikirannya bak kaset rusak.

Akan tetapi, mengapa tatapan pria itu seperti...sendu? Anggita segera mengenyahkan pemikiran tersebut.

"Maaf saya buru-buru," ucap Anggita dengan nada formal tanpa menoleh ke arah pria paru baya yang sialnya adalah MANTAN SUAMINYA.

Namun sebelum Anggita pergi, Darmawan mencekal pergelangan tangan wanita tersebut. Sontak hal itu membuat Anggita terkejut. Ia kembali menatap Darmawan heran.

"Aku ingin berbicara kepadamu," ujar pria tersebut dengan suara bassnya.

Anggita berusaha melepas cekalan itu, tetapi hasilnya sia-sia. Malah Darmawan semakin mempereratnya.

"Saya rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan," ucap Anggita dingin.

Mendengar respon tersebut, membuat Darmawan merasa  tersentil. Kenapa hatinya menjadi sakit?

Anggita yang melihat Darmawan melamun, segera melepaskan cekalan tangannya.

Yap, berhasil.

Setelah itu, ia langsung bergegas meninggalkan Darmawan yang hanya diam membisu.

"Tuan? Ada yang bisa saya bantu?" ucap salah seorang bodyguardnya.

Seketika Darmawan tersadar dari lamunannya. Tanpa sepatah kata lagi, ia segera menyusul kepergian Anggita. Ia sangat yakin bahwa wanita itu pergi ke ruang inap anaknya, Melvin.

Ruang inap...

Anggita masuk dengan nafas yang tersenggal-senggal. Tentu saja hal itu membuat kedua anaknya menjadi bingung. Mereka menatap sang ibu dengan penuh tanya.

"Mama kenapa?" tanya Melvin.

"Ah...mama gapapa sayang. Tadi mama buru-buru karena-" tiba-tiba ucapannya terpotong saat mendengar suara decitan pintu.

Milan yang pertama kali menyadari kehadiran ayahnya, segera berdiri.

Kenapa pria itu ada di sini?

"Ada perlu apa Anda ke sini?" ujar Milan sinis sambil menatap tajam ke arah Darmawan.

Mendengar nada bicara Milan, tentu saja semua orang menjadi terkejut, terutama Melvin. Sudah lama ia tidak melihat ayahnya itu.

Namun, matanya menajam kala mengingat betapa jahatnya Darmawan meninggalkan dirinya dan sang ibu bahkan memisahkannya dengan sang adik. Tanpa ia sadari, sekelebat kenangan itu membuat tangannya ikut mengepal menahan emosi.

Sedangkan Anggita hanya terdiam sesekali mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Milan yang tak tahan melihat ibunya menangis, langsung berjalan mendekati ayahnya yang hanya berdiri mematung tanpa berbicara sepatah kata pun.

Melanie & Milano (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang