26. Kecewa

117 19 0
                                    

Saat prahara telah datang, izinkan hati untuk cepat menyadarinya
Jangan biarkan otak mencerna hal terlalu lambat

***

Author

Malam ini, tempat kediaman Putri sangat ramai. Seluruh ruangan dihiasi oleh beraneka macam bunga. Terutama pada bagian kolam renang. Disana terdapat lampu yang bekelap-kelip dan menambah kesan romantis.

Seluruh orang tampak menggunakan gaun dan jas. Mereka terlihat sedang menantikan acara dimulai. Beberapa meter dari area kolam renang, seorang gadis sedang berdiri sambil tersenyum. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan balutan dress selutut berwarna putih.

"Putri, mama senang banget akhirnya kamu tunangan sama anaknya Pak Darmawan", ucap seorang wanita paruh baya.

Benar, malam ini adalah malam dimana Putri dan Milan akan bertunangan. Tentu hal ini sudah dipersiapkan oleh keluarga kedua belah pihak.

"Iya ma, Putri bahagia banget", ujar Putri membalas pelukan mamanya.

Berselang lima menit, Darmawan datang didampingi oleh para bodyguard. Pria paruh baya itu benar-benar sangat tampan. Walaupun sudah tidak muda lagi, tetapi kadar ketampanannya tidak berkurang.

Namun, kedatangannya terlihat ada yang janggal. Sedari tadi semua orang tidak melihat sang anak alias Milan. Putri dan kedua orang tuanya pun juga begitu. Mereka terlihat sangat heran akan hal tersebut.

Setelah Darmawan sampai di depan pemilik rumah, ia pun langsung berjabat tangan dengan ayahnya Putri.

"Selamat malam Pak", ujarnya sambil menyunggingkan sedikit senyuman.

"Selamat malam. Maaf Pak, kenapa saya tidak melihat kedatangan Milan?", balas ayah Putri.

"Anda tenang saja sebentar lagi ia akan datang", timpal Darmawan.

Sedetik kemudian, Darmawan langsung menelfon anaknya tersebut. Benar, ia sengaja tidak memberitahukan Milan perihal ini. Karena jika Milan tau, maka kesepakatan ini tidak akan pernah terjadi, mengingat Milan pernah menolak untuk bertunangan dengan Putri.

***

Di lain tempat...

Sepasang kekasih terlihat sangat serius mengerjakan sesuatu. Yap, siapa lagi kalau bukan Melanie dan Milan. Saat ini mereka tengah bersantai di ruang tamu rumah Melanie.

"Kamu curang", rajuk Melanie sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha dimana letak kecurangan aku? Jelas-jelas kuda kamu udah dimakan ama pion aku", balas Milan sambil tertawa.

Benar, saat ini kedua sejoli tersebut sedang bermain catur. Milan sengaja datang ke rumah Melanie untuk mengantar nasi goreng kesukaan pacarnya itu. Namun tidak tau kenapa, setelah memakan nasi goreng, Melanie malah menantang Milan bermain catur.

"Yaudah ga usah ngambek gitu", ucap Milan sambil mengelus kepala Melanie.

"Issh lanjutin lagi", balas Melanie sambil menggerutu.

Milan yang melihat itu hanya tertawa. Bagaimana tidak, saat ini Melanie sangat menggemaskan di matanya. Tiba-tiba ponsel Milan berdering.

Melanie & Milano (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang