19. Gilang Andreas

116 29 1
                                    

Jika hal kecil bisa membuatmu tertawa lepas, maka aku akan mewujudkan hal kecil itu setiap harinya

***

Author

Hari ini SMA Nusantara dihebohkan dengan isu kedatangan seorang murid baru. Tak hayal seluruh penjuru sekolah sibuk membahas hal tersebut. Bagaimana tidak heboh, murid baru itu adalah seorang pria tampan berwajah bule. Diperkuat dengan berita kepindahannya dari negara Jerman.

Melanie yang baru saja sampai di sekolah, hanya mengabaikan celotehan-celotehan di sepanjang koridor. Ia menulikan telinga karena isu tersebut tidak penting baginya. Toh kalo pun ada murid berwajah bule, emangnya bisa bikin semua masalahnya selesai, begitulah pikirnya.

Kriiiiiiing

Suara bel menandakan proses belajar mengajar akan dimulai. Namun, seorang Milan hanya berjalan santai menyusuri koridor. Tangan yang sengaja dimasukkan di saku celana, membuatnya berkali-kali lipat semakin tampan. Saat hendak berbelok, tiba-tiba saja ada seseorang yang menabraknya. Ia merasakan seseorang itu memiliki tinggi tubuh yang sama dengannya.

"Lo jalan pake mata dong", sewot si penabrak tadi dengan suara bass nya.

Milan langsung mengangkat wajahnya melihat siapa yang menabraknya barusan. Ia seperti pernah mendengar suara itu. Namun, saat mengetahui siapa yang berdiri di hadapannya, ia langsung mendengus.

"Eh bukannya lo yang datang ke rumah Melanie kemarin?", tanya cowok tersebut.

Yap, cowok yang menabrak Milan barusan adalah Gilang Andreas. Ia adalah murid baru yang diperbincangkan sejak tadi pagi oleh seluruh murid SMA Nusantara.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Milan lanjut berjalan menuju kelasnya. Lagi-lagi jalannya terhenti karena ada sebuah tangan yang menarik bahunya menghadap ke belakang. Seketika itu Milan langsung melayangkan kepalan tangannya menghajar orang yang telah berani menyentuh bahunya.

"Mau lo apa?", teriak Milan.

"Gue mau lo ga usah deket-deket sama Melanie lagi", ujar Gilang sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Bukan urusan lo", balas Milan dingin.

"Gue cuma mastiin ga ada cowok brengsek lagi yang mendekati Melanie", tutur Gilang membalas menghajar wajah Milan.

"Asal lo tau, wajah lo itu mirip sama orang yang telah buat Melanie terluka", sambung Gilang kemudian berbalik menuju ruang kepala sekolah.

Mendengar hal itu, Milan langsung mematung. Mengapa ucapan Gilang barusan mengingatkan Milan kepada seseorang yang mirip dengannya.

"Ga mungkin dia", gumam Milan.

Milan kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.

***

Milan yang baru saja sampai di depan pintu kelas, membuat semua mata tertuju padanya. Saat ini, kelasnya sedang belajar bahasa Indonesia.

"Milan, siapa suruh kamu berdiri disitu", ujar Bu Melati.

"Terserah saya", balas Milan singkat.

Melanie & Milano (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang