11

934 157 6
                                    

"mana sih, arimbi kok belum dateng juga?" gumam gadis itu sembari menatap lekat kearah layar ponsel. menunggu kabar dari sahabatnya yang janji datang ke rumahnya.

"dateng bareng daris kali ya?" katanya lagi.

nilam sudah paham betul, dimana ada arimbi disitu ada daris. ya, tentu, daris yang rela mengantar arimbi kemanapun, bahkan seringkali menawarkan diri untuk mengantar arimbi. dan hebatnya arimbi tidak merasa risih sedikitpun.

"nilam, arimbi mau dateng?" tanya ibunda si gadis dari arah dapur. sibuk memotong buah-buahan disana, sambil sesekali melihat anak gadisnya sedang gelisah di ruang keluarga.

"iya, tapi belum dateng juga nih" jawab nilam masih menunggu kabar dari arimbi yang tak juga datang.

"ami gak masak apa-apa loh," kata wanita yang kurang lebih berumur empat puluhan itu. "terus arimbi dateng sama cowok yang waktu itu ya?"

nilam mengangguk. "iya yang itu"

"yang pake motor sport itu ya, lam? siapa namanya? haris?"

nilam terkekeh, "daris, mi, bukan har──"

tin! tin!

nilam tersentak seketika, terdengar jelas bunyi klakson yang sekian detik kemudian menghilang. gadis itu bergegas lari keluar, dia tau itu bunyi klakson khas motor daris. berarti arimbi sudah datang.

benar, motor daris terlihat tak jauh dari rumahnya.

"arimbi, daris suruh ma─" tenggorokannya serasa tercekat, melihat gadis yang bersama daris ternyata bukan arimbi.

wajahnya memerah, rautnya seakan berkata bahwa dia tidak menyangka.

"a-arimbi, apa dia belum tau soal ini?"

AWAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang