7. Tap tap

8.7K 1K 208
                                    

Huang Renjun, mahasiswa jurusan manajemen semester akhir. Bintang kelas, kesayangan dosen dan incaran mahasiswi untuk didekati. Sayangnya tuan muda yang satu ini kelewat dingin, berbanding terbalik dengan dua tuan muda yang lain. Park dan Lee, mereka kelewat ramah namun brengsek.

Renjun tinggal menunggu sidangnya minggu depan. Tak pernah ada masalah seperti Jeno dan Mark yang berkali-kali revisi, Renjun terlalu lancar. Anak kesayangan dosen pembimbing.

Dalam tanda kutip...

•••

Donghyuck duduk di bangku kosong dekat gedung dekanatnya, mencari entitas bergingsul itu. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang bertemu muka dengannya memasang senyum ramah. Tentu saja, dia kekasih tuan muda Park Jisung, si bajingan tampan FE.

Semua orang tahu dan sejujurnya Donghyuck cukup sensitif dengan gelar seperti itu. Tapi setidaknya, orang berpikir puluhan kali untuk bersikap buruk padanya. Mengingat dulu, sebelum dirinya dipungut Jisung dan dijadikan pacar, Donghyuck dibully habis-habisan di kampus ini. Sebuah universitas yang hampir 80% isinya adalah kaum berderajat tinggi. Sedangkan dia hidup bersama ayah penjudi. Jauh sekali.

Donghyuck masih mencari Renjun. Gosip murahan dari bibir anak kampus menggelitik nuraninya untuk tahu yang sebenarnya. Dia lelah diam. Donghyuck bisa memaklumi untuk Jaemin, tapi tidak untuk yang lain.

Matanya memicing pelan, Renjun di sana. Di dalam sebuah mobil hitam yang baru datang dan parkir sedikit jauh dari keramaian. Donghyuck memperhatikan dengan baik bagaimana dosen wanita yang tercantik di fakultasnya itu mencium pipi Renjun sebelum keduanya turun dari mobil.

Donghyuck mendecih pelan. "Mereka semua memang tidak ada yang benar."

Renjun cukup terkejut ketika langkahnya menuju perpustakaan terhambat oleh si manis miliknya Jisung. Mereka saling kenal, tapi tidak begitu akrab untuk bicara banyak. Pada beberapa kali pertemuan, baik dia ataupun Donghyuck hanya bicara seputar kuliah. Di luar itu, tidak pernah sama sekali.

Donghyuck itu manis, namun sedikit keras. Di luar dari itu, Renjun tahu Donghyuck baik. Sedikit penyesalan, mengapa harus berpacaran dengan Jisung yang tingkahnya seperti itu.

"Kau sibuk?" Donghyuck bertanya penuh harap. Seakan benar-benar ingin bicara sesuatu.

Tidak perlu repot-repot memanggil Renjun dengan sebutan hyung. Toh, mereka sepantaran. Dan karena Renjun anak kesayangan dospem, ia sudah berada di semester akhir.

"Tidak. Ada apa? Tumben kau mencariku,"

"Aku ingin bicara," Donghyuck menarik napas sebentar. "Soal Jisung,"

Renjun tetap berwajah datar. Namun otaknya sudah memproses cepat, dia sudah tahu ini akan terjadi. Cepat atau lambat.

"Mau bicara di mana?" Renjun menawarkan tempat.

"Terserah padamu,"

Maka Renjun memberinya isyarat naik ke mobil. Mengajak Donghyuck pergi ke luar kampus. Karena dia tahu, apa yang mereka bicarakan ini terlalu riskan untuk dilakukan di kampus.

"Apa benar kau dan Jisung melakukannya? Kalian tidur bersama di hotel saat kampus mengadakan tour ke Osaka?"

Donghyuck bertanya dengan wajah ingin tahu, marah, sedih dan lainnya. Terbaca dari binar matanya. Renjun sudah memprediksi ini akan terjadi, tapi dia tidak menyangka Donghyuck seberani ini.

Bertanya padanya dengan jelas dan terbuka. Tanpa basa-basi.

Renjun tak langsung menjawab. Dia menuang bir ke gelas lalu meminumnya. Baru kemudian dia mulai membuka suara.

Toxic || JihyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang