(13) bagian dari sebuah takdir

6.9K 892 17
                                    

Trixy menghela napas panjang dan menatap tiga pemuda yang tengah berdiri berjejer di dalam ruangannya.

"Bisa kalian jelaskan apa yang telah terjadi?" Tanya dirinya sekali lagi.

"Jadi..."

"Tadi..."

"Dia..." Ucap ketiganya secara bersamaan membuat Trixy memijat pangkal hidungnya lelah, bisa-bisa kepalanya akan meledak jika harus menghadapi ketiga pemuda ini.

Selama puluhan tahun dia mengajar, baru kali ini dirinya menemukan murid yang seperti mereka.

Meskipun selama ini putra-putra Dionysius banyak berbuat tingkah, tetapi tidak pernah membuat masalah yang mampu membuat jantungnya mencelos seperti ketiga putra Ares ini.

Mereka baru saja membuat keributan di arena tarung dan hampir menghancurkan bangunan itu dengan permainan konyol yang mereka sebut dengan 'siapa yang paling kuat' tersebut.

Tentu saja dirinya dan beberapa guru lain yang sedang menyambut tamu penting-yang merupakan para tertinggi akademi-seketika mendapat tatapan maut dari orang-orang penting tersebut.

Mengingat letak aula utama yang berdampingan dengan arena tarung, mustahil jika mereka tidak mendengar kegaduhan yang terjadi.

Dan seperti biasa Namjoon yang memiliki kekuatan paling menonjol di antara kedua saudaranya, membuat tebasan menggunakan kedua pedangnya dan hampir meruntuhkan sebagian bangunan bergaya klasik itu.

"Entah apa hukuman yang harus aku berikan kepada kalian" Trixy kembali memijat pangkal hidungnya.

"Pedang kalian" Tangan  seputih porselen itu terulur untuk meminta senjata ketiganya, Semoga saja tanpa senjata mereka tidak dapat berbuat onar kembali. Benarkah?

"Tapi sir-" Seketika mulut Dave menjadi kaku dan tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun ketika trixy menggunakan kekuatannya untuk membungkam bocah itu.

Namjoon berdecak kesal dan kemudian meletakkan kedua pedangnya ke atas lantai, ia berbalik dan melangkah meninggalkan ruangan guru menyebalkan itu.

"N-Namjoon?" Ucap Josh heran karena Namjoon menyerahkan pedangnya begitu saja.

"Kalian dengar katanya, tidak perlu memperpanjang masalah lagi" Balas Namjoon enteng, kedua telapak tangannya telah terselip kedalam saku celana yang dikenakannya.

Akhirnya dengan berat hati, kedua pemuda itu mengikuti langkah Namjoon, tentu saja setelah meletakkan pedang mereka ke atas lantai.

Cklekk...

Pintu kayu itu terbuka ketika tangan Namjoon hampir menyentuh gagang pintu.

Deg...

Kedua manik mata Namjoon membulat ketika menatap empat pasang mata di hadapannya, sesuatu di dalam rongga dadanya berdetak dengan keras.

'Takdirmu terikat bersama dengan mereka'

Namjoon menggelengkan kepalanya ketika sebuah suara menggema di dalam kepalanya, membuat kedua telinga pemuda itu berdengung menyakitkan.

"Joon?" Tepukan Dave pada bahunya membuat Namjoon tersentak.

Tanpa banyak bicara ia segera menyingkir dan memberi jalan kepada orang-orang di hadapannya untuk masuk.

Ia menoleh sekali lagi dan kemudian melangkah keluar di ikuti oleh kedua saudaranya.

*****

"Ssaem!!" Trixy terperanjat kaget ketika suara melengking Hoseok terdengar menggema di setiap sudut ruangannya.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang