(33) permainan takdir

6.9K 906 66
                                    

Suasana semarak tengah menyelimuti Zecourus, babak final dari ajang tahunan yang paling dinantikan oleh seluruh penghuni akademi akan diselenggarakan dalam beberapa menit lagi.

Saat ini kedua tim yang lolos ke babak final tengah berdiri di depan gerbang masuk hutan kegelapan yang terletak di sebelah utara akademi.

Seperti namanya, hanya ada kegelapan yang menyelimuti hutan tersebut, bahkan cahaya matahari yang tengah bersinar dengan terik tidak mampu menembus rimbunan pohon yang memiliki diameter yang sangat besar tersebut.

(Anggap aja seperti pict di atas tapi ukuran pohonnya jauh lebih besar, ok?)

"Kita benar-benar akan mati" Ucap Hoseok dengan nada yang kentara sekali akan keputusasaan.

Sepertinya akan lebih baik jika mereka langsung berduel dari pada harus terjebak selama berhari-hari di dalam tempat yang bahkan terlarang untuk dimasuki oleh para Demigod.

Karena konon katanya jauh di dalam kegelapan hutan itu terdapat makhluk-makhluk yang sering memangsa anak setengah dewa seperti mereka.

Sementara itu di sisi lain, Taehyung hanya dapat tertunduk lesu ketika mengingat percakapan yang terjadi sewaktu mereka berada di ruang ganti tadi.

Flashback on

"Aku tidak tau cara untuk menggunakan kekuatanku" Ucap Taehyung yang berhasil membungkam mereka semua.

"Apa maksudmu Tae?" Tanya Jimin yang pertama kali pulih dari keterkejutannya, ia melayangkan tatapan menuntut, meminta Taehyung untuk menjelaskan maksud dari ucapannya tersebut.

"A-Aku tidak pernah mengeluarkan kekuatan ataupun senjata seperti kalian, itulah alasan kenapa aku selalu melewatkan kelas bertarung ataupun evaluasi bulanan yang di lakukan oleh Trixy ssaem" Jawab Taehyung seraya menatap Jimin yang sudah membulatkan kedua bola matanya.

"Kenapa kau tidak pernah menceritakannya kepada kami?" Kini gantian Hoseok yang menatap menyelidik kearah Taehyung.

"Aku tidak-"

"Kau tidak percaya kepada kami" Potong Jimin membuat Taehyung menggelengkan kepalanya dengan keras.

"Bukan begitu chim,"

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi jika kau sendiri masih belum memberikan kepercayaanmu kepada kami. kepadaku"

"Park Jimin!" Sentak Seokjin kepada Jimin yang dirasanya telah keterlaluan.

Tetapi tampaknya pemuda Park tersebut masih belum puas, ia mengangkat sebelah tangannya meminta Seokjin untuk tidak menginstrupsi ucapannya terlebih dahulu.

"Kalau begitu aku ingin kau jujur, katakan siapa ayahmu" Itu bukan permintaan melainkan perintah, terdengar jelas nada mutlak dan tidak ingin dibantah di dalamnya.

Taehyung menatap nanar kearah Jimin dan kemudian menggelengkan kepalanya, tidak, dia belum siap untuk membongkar jati dirinya. Tidak dalam keadaan yang sangat runyam seperti saat ini. Dan tidak dalam keraguan yang masih menyelimutinya.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang