(27) permainan takdir

7K 913 39
                                    

Flashback on

"Silahkan bergabung dengan tim yang telah ditentukan, setelah ini diharapkan kepada seluruh peserta untuk menyerahkan nama tim kalian kepada panitia"

Seluruh peserta pertandingan kini telah berada di dalam ruang istirahat yang telah didesain sedemikian rupa dengan sofa serta sebuah TV berukuran sedang yang tengah menampilkan suasana arena pertandingan yang mulai sepi.

"Waah, pertandingan tahun ini sepertinya menghabiskan dana yang cukup besar" Kagum Hoseok seraya mengelus sofa yang dilapisi oleh beludru berwarna hitam tersebut.

"Kau benar, ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya" Timpal Namjoon selaku satu-satunya orang yang pernah mengikuti perlombaan ini di tahun-tahun sebelumnya.

"Bagaimana dengan mendiskusikan nama tim ini?" Tanya Taehyung ketika melihat ke enam pemuda lainnya tampak asik dengan urusan mereka masing-masing.

Dia menyenggol lengan Jimin dengan sikunya yang dibalas gelengan kepala oleh pemuda bersurai biru itu.

"Hyung?" Tanya Taehyung kepada Seokjin yang berada di hadapannya.

"Molla..." Jawab Seokjin seraya menggedikkan bahunya tidak perduli.

Taehyung mencebik kesal melihat reaksi dari orang-orang yang akan menjadi rekannya tersebut.

Hampir satu jam lamanya mereka berada di dalam ruangan itu tanpa melakukan apapun, bahkan Taehyung tampak berusaha menahan kantuknya.

Krieet...

Suara pintu yang terbuka mampu mengalihkan atensi ke tujuh pemuda yang berada di dalam ruangan itu. Di ambang pintu telah berdiri seorang wanita bertubuh kerdil dengan rambut keriting berwarna oranye yang megar layaknya surai singa.

"Selamat datang di Supinezh dimana yang terbaiklah yang akan menjadi pemenang-"

"Bisakah langsung ke intinya saja? Ini sangat membosankan"
Ucap Yoongi memotong ucapan wanita itu.

Dia sudah memangku dagunya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya mengetuk-ngetuk meja yang berada di hadapannya.

Wanita itu menghela napas tetapi tetap memaksakan sebuah senyum terukir pada kedua belah bibir merah merekahnya.

"Aku adalah pemandu kalian selama perlombaan ini berlangsung dan kalian bisa memanggilku Karrie" Ucap wanita itu seraya memperkenalkan diri.

"Pemandu?" Tanya Namjoon tidak mengerti. Sejauh yang dapat diingat olehnya pertandingan Supinezh tidak pernah berlangsung selama ini, apalagi sampai menggunakan seorang pemandu perlombaan.

Supinezh hanyalah sebuah perlombaan dimana yang terkuatlah yang akan menang, hanya akan ada duel serta pertarungan.

"Kau benar anak muda, supinezh kali ini akan sangat berbeda dari yang sebelumnya" Ucap Karrie seakan mampu membaca pikiran Namjoon.

"Kau?" Namjoon membelalakkan kedua matanya tidak percaya sedangkan wanita bernama Karrie itu sudah mengulas senyuman lebar.

"Nah, jadi aku harus memanggil tim kalian dengan sebutan apa?" Tanya Karrie seraya menangkup kedua tangannya di depan dada dan menatap satu persatu wajah yang berada di dalam ruangan itu.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang