(19) bagian dari sebuah takdir

6.9K 865 9
                                    

"Hai.. Aku Jimin. Siapa namamu?" Taehyung mengerjapkan matanya ketika melihat pemuda itu, lalu turun kearah tangannya yang terulur menunggu balasan dari Taehyung.

Selama dua puluh satu tahun hidupnya, ini adalah pertama kalinya seseorang mengajaknya berkenalan, apalagi dengan senyuman tulus seperti itu.

Meskipun Taehyung cukup populer semasa sekolahnya dahulu, namun tidak ada yang benar-benar menginginkan dirinya sebagai teman.

Tentu saja dengan alasan Taehyung yang tidak memiliki seorang ayah dan berasal dari kalangan bawah untuk ukuran sekolah internasional seperti itu, jaman sekarang tidak ada yang mampu memandang tanpa kaca mata harta, dude.

"Hei.. Kau baik-baik saja?" Jimin melambaikan tangannya di depan wajah Taehyung yang masih dalam mode blank out nya.

Taehyung mengerjap dan segera menyambar tangan Jimin. "Aku Kim Taehyung" Ucapnya sedikit tergesa.

Tunggu dulu, kenapa dia jadi sangat antusias seperti ini? Bukan seperti dirinya saja.

Jimin mengulas senyum menyebabkan kedua matanya membentuk lengkungan sabit.

"Jadi namamu Kim Taehyung? Wah.. Kau memiliki marga yang sama dengan Jin hyung" Seru Hoseok girang dan melepas paksa jabatan tangan antara Jimin dan Taehyung.

Dia menjabat tangan Taehyung dengan tidak kalah antusiasnya, bahkan dia sudah merangkul akrab bahu Taehyung.

"Tak kusangka kau adalah orang Korea, wajahmu tidak seperti orang Korea kebanyakan" Hoseok berdecak kagum ketika memperhatikan wajah Taehyung dari dekat.

Mulai dari rahang yang lebar serta kokoh dan mata yang menyorot tajam, hingga hidung yang bangir seakan membenarkan ucapan Hoseok barusan, ditambah dengan kulitnya yang lebih coklat jika di bandingkan dengan orang Korea yang cenderung berkulit putih bahkan nyaris pucat.

Hoseok meraba hidung mungilnya dan kembali berdecak iri, dia terus menelisik wajah Taehyung membuat sang empu wajah bergerak tidak nyaman.

"Kau menakutinya, bodoh!" Seokjin menarik kerah kaos yang digunakan oleh Hoseok, menyebabkan pemuda itu mundur dua langkah.

"Jin hyung!" Protes Hoseok sedikit terbatuk akibat tarikan seokjin pada kerah kaosnya.

"Ah, dan dia adalah Kim Seokjin, kau bisa memanggilnya Jin hyung. Hati-hati, dia sedikit galak" Ucap Jimin sedikit berbisik di akhir kalimatnya.

Taehyung mengulas senyuman tipis melihat tingkah absurd ketiga manusia di hadapannya, lalu tatapannya jatuh kearah pemuda yang masih berbaring di atas tempat tidur.

"Dan itu Jeon Jungkook, sepertinya dia lebih muda darimu jadi kau tidak perlu memanggilnya hyung" Lanjut Jimin seraya mengedikkan dagunya kearah Jungkook yang telah memutar bola mata malas.

"Jadi kapan aku bisa keluar dari sini?" Ketus Jungkook. Dia sangat merasa tidak nyaman di dalam ruangan ini dan ingin segera kembali ke kamarnya sendiri.

"Apa kau sudah bisa menggerakkan badanmu, Kookie?" Tanya Jimin yang sekarang berpindah fokus kepada Jungkook yang berusaha bangkit dari posisi baring.

"Jangan banyak tingkah dan kembali berbaring" Ujar Seokjin seraya mendorong kening Jungkook menggunakan telunjuknya agar kepala pemuda itu kembali bersarang di atas bantal.

"Ya! Kau.." Ucapan Jungkook terhenti begitu mendapat pelototan tajam dari putra Athena tersebut.

"Dasar kakek-kakek menyebalkan" Cibir Jungkook dengan suara kecil namun hal itu masih dapat di dengar oleh Seokjin.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang