(14) bagian dari sebuah takdir

6.9K 900 28
                                    

Putra seorang dewa Hades

Menjadi topik pembicaraan yang sedang hangat-hangatnya di seluruh penjuru zecourus.

Bisikan demi bisikan terus terdengar sejak tiga hari yang lalu, tidak pernah mereda, bahkan bertambah semarak jika sosok berambut gondrong yang nyaris menutupi kedua matanya itu melintas di salah satu koridor akademi.

Namun sepertinya yang menjadi bahan pembicaraan hanya menganggap seluruh desas desus itu seperti angin lalu. Tidak penting sama sekali.

Telinganya sudah terlanjur kebal dengan segala macam omongan orang kepadanya, percuma saja mereka menghabiskan waktu untuk membicarakan dia yang bahkan tidak mendengarkan sama sekali.

Memiliki reputasi yang buruk di sekolah serta lingkungan tempat tinggalnya yang lama, membuat Jungkook tidak kaget lagi jika menjadi bahan omongan orang banyak.

Ya, Jungkook adalah seorang trouble maker yang sangat melegenda di sekolahnya dulu. Apa yang tidak pernah di lakukan olehnya dahulu?

Tawuran?

Check..

Cabut di jam pelajaran?

Bahkan itu sudah tidak terhitung lagi berapa banyak dilakukannya, memecahkan kaca jendela, mengempeskan ban mobil gurunya sudah pernah.

Bahkan menghilangkan nyawa seseorang seperti menjadi hiburan tersendiri bagi dirinya, dengan dalih ingin memberikan hadiah kepada sang ayah.

Sungguh di balik wajah tampan dan kedua bola mata bulat yang berbinar lucu itu, menyimpan sosok malaikat maut yang sebenarnya.

"Ku dengar dia tidak segan mematahkan tulang mu jika kau berani macam-macam kepadanya"

"Kau benar, dia bahkan mungkin jauh lebih kuat dari Jimin. Kau sudah melihat sendiri bagaimana mengerikannya Jimin bukan?"

"Tentu saja, dia adalah putra dewa Hades, iblis yang sesungguhnya ada di dalam dirinya"

Jungkook menghentikan langkahnya tepat di sebelah segerombolan pemuda dan pemudi yang tengah menggunjing tentang dirinya.

"Benar juga, aku sudah lama tidak mematahkan tulang seseorang" Ucapnya dengan nada yang sedikit di keraskan.

Jungkook sedikit merenggangkan kedua tangannya sehingga terdengar bunyi gemeletuk tulang yang berasal dari jemarinya.

"Biasanya aku akan langsung menebas leher mereka atau merubahnya menjadi debu" Seketika cincin yang melingkar pada jari telunjuknya mengeluarkan kobaran api dan berubah menjadi sebuah pedang dengan ujungnya yang seperti mengeluarkan lidah api.

"Jadi, kalian mau merasakan yang mana? Aku mematahkan satu persatu tulang kalian. Atau.." Kedua mata bulatnya melirik pedang yang berada di tangannya. "Langsung menyapa sahabat lamaku ini?" Lanjutnya seraya memamerkan senyuman manisnya.

Sangat bertolak belakang dengan ucapannya dan mampu membuat gerombolan yang membicarakannya bergidik ketakutan.

Mereka semua memilih melarikan diri dari pada berurusan dengan si Jeon Jungkook itu.
*
"Dasar lemah" Cibir jungkook. Dia sedikit mengayunkan pedangnya tidak menyadari jika ada seseorang yang berada tidak jauh darinya.

Beruntung dengan gesit orang itu menghindar dan tidak terkena pedang mematikan itu, jika dia terlambat bergerak sedetik saja mungkin saat ini dia sudah berubah menjadi abu. Minimal kulitnya akan terpanggang.

"Sialan! Kau tidak punya mata hah?" Bentak orang itu kepada Jungkook. Di belakangnya terdapat dua orang yang bertubuh sedikit lebih besar darinya.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang