(37) takdir yang sesungguhnya

8.9K 968 53
                                    

"Kim taehyung adalah putra Zeus"

"Benarkah?!"

"Itu benar! Sam mengatakan jika iblis yang menyerang mereka menginginkan putra Zeus seraya menunjuk bocah itu"

"Waah, pantas saja sejak awal dia selalu menutupi jati dirinya"

"Tapi tidakkah dia terlalu lemah untuk menjadi putra seorang Raja sekelas Zeus?"

"Bahkan kemampuan bertarungnya lebih buruk dari Hoseok si putra Aprodhite yang penyayang itu"

"Kau benar, dia terlalu lemah"

Putra Zeus...

Menjadi topik pembicaraan paling hangat di dalam akademi ini, anak tunggal Raja dari segala dewa, bagaimana mungkin hal itu tidak menjadi berita utama?

Kabar itu menyebar dengan luas sejak dibatalkannya babak final supinezh akibat serangan iblis kepada para peserta, bahkan salah satu putra Ares menjadi korbannya.

Ya, Josh menghembuskan napas terakhirnya bersama dengan iblis yang bersemayam di dalam tubuhnya di kirim kembali ke neraka milik Hades.

Hal itulah yang membuat Taehyung merasa bersalah dan selalu menghindari Namjoon, sebisa mungkin ia menarik diri dan menghindar dari putra Ares tersebut.

Seperti saat ini, Taehyung duduk sendirian di tepi danau yang menghadap langsung ke arah gerbang hutan kegelapan.

Ia akan selalu menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk duduk, kemudian merenungi hal-hal yang terjadi di dalam hidupnya selama ini.

Kedua manik hazel itu menatap tangannya yang mulai bergetar hebat, "pembunuh" Desis pemuda itu seraya mengepalkan kedua tangannya.

Pukk...

Sebuah tangan kecil mendarat pada kepalan tangannya dan kemudian menepuk kepalan itu pelan.

Taehyung mengalihkan tatapannya dan bertemu dengan manik mata kebiruan milik Jimin.

"Menyalahkan dirimu lagi" Tidak terdengar seperti pertanyaan, seakan putra Poseidon itu tengah memaparkan sebuah kebenaran.

"Kenyataannya memang seperti itu" Jimin menghela napas panjang dan kemudian tersenyum kecut.

"Seseorang ingin bertemu denganmu" Jimin menoleh kebelakang dan diikuti oleh Taehyung.

Seketika kedua hazel Taehyung membelalak ketika mendapati seorang pemuda yang telah berdiri menjulang tidak jauh dari tempat ia dan jimin duduk.

"Namjoon hyung" Ia segera bangkit ketika Namjoon melangkah mendekatinya.

Taehyung baru akan mengambil langkah untuk pergi jika saja Jimin tidak menarik sikunya untuk tetap diam di tempat.

"Jim..." Ucapnya dengan nada memelas.

"Dia mencarimu selama satu minggu ini, tidakkah kau kasihan melihat dia terus-terusan menanyakan keberadaanmu kepada kami?" Jimin memiringkan kepalanya seraya menatap Taehyung.

Kini Namjoon telah berdiri tepat di depan Taehyung yang tertunduk. Tangan besarnya terulur membuat Taehyung memejamkan mata takut.

Pukk...

Sebuah tepukan mendarat pada puncak kepalanya, membuat Taehyung reflek mendongak dan mendapati sebuah senyuman manis terukir pada wajah tampan Namjoon.

"Lama tidak berjumpa Tae, kenapa kau menghindariku hmm?" Ucap Namjoon dengan nada lembutnya, tidak ada kemarahan ataupun kebencian.

Bahkan Taehyung yang kembali menundukkan kepalanya tetap membelalak kaget. Seharusnya Namjoon membenci dirinya karena telah membunuh saudara pemuda tersebut.

King of Demigod [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang