"Kita mau nongkrong nih, duit dongg.." Raya menyudutkan Via ke dinding."Aku tidak akan memberikannya pada kalian hari ini dan hari seterusnya!" Tegas Via.
"Oh, sekarang udah berani sama kita.."
"Kenapa kalian selalu menggangguku? Kalian bukan orang-orang yang kekurangan uang, banyak hal diluar sana yang bisa kalian lakukan selain mempermainkanku. Apa aku ada salah pada kalian?" Raya yang berdiri paling depan diantara yang lainnya melotot tajam mendengar penuturan Via.
"Salah kamu cuma satu, seharusnya kamu nggak ada di dunia ini!" Raya dan teman-temannya berbalik hendak pergi, Via pun dengan sekuat tenaga menahan tangisnya.
"Apa kamu masih marah? Bahkan sudah lebih dua tahun terlewat, tidak bisakah kita seperti dulu lagi?" Raya terdiam sembari mengepalkan kedua tangannya.
"Jangan mengukur berapa lama waktu kejadiannya, kematian seseorang bukan lelucon! Mau tau alasanku benci sama kamu? Karna kamu sok melindungi orang lain, sok rela berkorban padahal semua itu cuma kemunafikan dan omong kosong! Gausah bahas itu lagi, jijik aku dengernya!" Raya berlalu secepat mungkin, Via terduduk lemas membiarkan air matanya mengalir deras.
"Tidak bisakah seseorang mengatakan bahwa aku sudah bekerja keras? Ini sangat melelahkan, aku lelah terus berusaha terlihat baik-baik saja."
"Kamu sudah bekerja keras dan melakukan semua dengan sangat baik hari ini!" Suara nyaring mengagetkan Via, ia terdiam sejenak kemudian perlahan mulai menangis histeris.
"Loh, kenapa malah menangis? Kamu benar-benar sudah melakukan yang terbaik hari ini." Clemi menegakkan kepala Via dan membantu mengusap air matanya.
"Aku terlalu bahagia karena untuk pertama kalinya apa yang aku inginkan langsung terwujud. Aku merasa akan baik-baik saja jika mati hari ini.." Dengan mata sembab ia tersenyum menatap gadis manis di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepoi Angin Pilu (END)
Teen Fiction"Sepoi Angin Pilu" 28 Maret 2019 - 04 November 2020. Sebuah kisah luka tidak memiliki alasan untuk hadir baik di awal maupun akhir, ia datang begitu saja menjamah kehidupan manusia sesuka hatinya. Ia hanya ada dan akan selalu melekat untuk melengkap...