23. Aku Takut..

13 1 0
                                    

"Kak, kok cemberut sih? Lagi banyak kerjaan, ya?" Yola menghampiri Daniel yang terlihat sedang tidak bersahabat, ia bahkan belum mengganti pakaiannya sepulang dari kantor.

"Bukan urusan kamu! Kamu mau pergi kemana jam segini? Udah hampir tengah malam, awas kalau kamu ketahuan jalan sama cowok brengsek bakal kakak habisin tuh orang!" Ancamnya.

"Iihh, apaan sih! Aku udah gede, lagian siapa yang mau jalan sama cowo coba? Hisshh!!" Kesal Yola.

"Trus mau kemana?"

"Ngumpul aja bareng Clemi sama temen-temen, mau ikutan nggak?" Ajak Yola.

"Males!"

"Yaudah kalau gamau ikutan, hishh.."

"Si cowok belagu itu nggak ikut, kan?" Daniel tiba-tiba teringat akan lelaki yang merangkul Clemi pagi itu yang sampai saat ini membuatnya kesal mengingat hal tersebut.

"Cowo belagu? Siapa sih?"

"Itu yang ngaku temen deketnya Clemi, gatau namanya siapa." Ketus Daniel.

"Deket sama Clemi? Ohhh, Ryan maksud kakak? Ya pasti ikut dong!"

"Brengsek!" Umpat Daniel, kekesalanya semakin menjadi-jadi.

"Kakak kenapa sih? Aku yang kalau PMS aja nggak se-sensi ini." Ledek Yola.

"Ayo buruan, katanya mau pergi!" Sembari mengenakan jaket kulit hitam miliknya, ia bahkan tak mengganti pakaian kasual yang ia kenakan.

"Lah, kakak ikut? Tadi katanya males."

"Kakak lebih males liat cowok belagu itu sok akrab sama Clemi!" Kesalnya.

"Cemburu nih ceritanya? Cieeee.." Ledek Yola lagi, "Makanya jangan kelamaan dipendam, keburu digebet orang baru tahu rasa." Sambungnya.

"Diem ih, cerewer banget! Naik cepetan!"

"Ya sabar dong, hissshh.." Yola berlari kecil menghampiri Daniel yang sudah standbye diatas motornya. Yola tak ambil pusing untuk bertanya kenapa kakaknya tidak membawa mobil karena ia tahu kakaknya adalah pecinta motor dan ia juga lebih sering berkendara dengan motornya daripada mobil.

****

Selang beberapa lama berkendara ditemani sungutan Daniel mengenai hal yang tidak dipahami Yola, akhirnya mereka sampai. Disana sudah berkumpul banyak orang sedang bercanda ria, dan tentu saja satu perhatian yang membuat Daniel tidak karuan adalah kedekatan Clemi dengan pria bernama Ryan yang tidak ia kenal itu.

"Sok akrab banget sih tuh orang!" Sungut Daniel. Ia duduk di pojok agak menjauhi keramaian dengan tatapan mematikan.

 Ia duduk di pojok agak menjauhi keramaian dengan tatapan mematikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepoi Angin Pilu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang