Di kamar, Clemi masih terus saja menangis meski ia mencoba menguatkan dirinya. Yola masuk, tapi untuk pertama kali ia tak berani memulai pembicaraan. Walaupun ia sangat membenci gadis yang sekamar dengannya itu, ada rasa iba serta perasaan ingin meminta maaf atas kelakuan kakaknya namun diurungkan sebab ia merasa sangat canggung."Gimana nih? Apa aku harus minta maaf menggantikan kakak? Akh, besok aja deh minta maafnya." Yola menarik selimut dan segera tertidur dalam gelisah.
Tengah malam Yola terbangun sebab mendengar suara rintihan, ia melirik Clemi yang tidur di lantai dalam keadaan pucat dan berkeringat dingin.
"Dia kenapa?" Sembari menyentuh dahi Clemi yang terasa sangat panas.
"Dia demam. Aduh, aku mesti gimana nih.." Desisnya. Yola tak tega membangunkan bu Ira mengingat keadaan mamanya sedang tidak baik.
"Dikompres dulu aja deh, kalo gada perubahan nanti baru bangunin mama." Batinnya. Ia mengambil handuk kecil beserta air hangat lalu mengompres dahi Clemi dan menjaganya semalaman.
Pagi hari tiba, Clemi terbangun dan mendapati Yola tertidur di sampingnya. Ia tersenyum atas apa yang gadis itu lakukan padanya semalaman ini, beberapa saat kemudian Yola pun terbangun dan masih merasa sangat canggung.
"Eheemm, kok aku bisa tidur disini sih?" Sungutnya sembari hendak pergi.
"Terima kasih, aku sudah merasa lebih baik hari ini berkat kamu.."
"Mmm,,," Jawabnya berusaha cuek, "Aku, aku minta maaf atas apa yang dilakuin kakak ke kamu kemarin. Aku ngomong apasih ah.." Yola pergi keluar dengan wajah memerah, Clemi pun tersenyum gemas melihat tingkahnya itu.
"Dia ternyata tidak semenyebalkan kakaknya." Sembari termenung sejenak mengingat kejadian malam itu, "Ah, sudahlah. Lupakan saja masalah itu, toh semua baik-baik saja sekarang.." Clemi bangkit untuk bersiap-siap berangkat sekolah.
***
"Mi, boleh aku duduk.." Untuk pertama kali ia memberanikan diri untuk angkat bicara pada seseorang dan berharap bisa menjadi sahabat orang tersebut.
"Ah, Via..
Tentu saja, ayo duduk disini.." Via pun bergabung meski agak canggung."Terima kasih.."
"Sudah beberapa minggu aku bersekolah disini tapi aku masih belum mendapat seorang teman, itu sebabnya aku selalu duduk sendirian." Jelas Clemi.
"Apa teman sangat berarti bagi kamu?" Tanya Via pelan.
"Hmm, aku tidak tahu. Bahkan di sekolah sebelumnya aku sama sekali tidak punya teman. Bagaimana dengan kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepoi Angin Pilu (END)
Genç Kurgu"Sepoi Angin Pilu" 28 Maret 2019 - 04 November 2020. Sebuah kisah luka tidak memiliki alasan untuk hadir baik di awal maupun akhir, ia datang begitu saja menjamah kehidupan manusia sesuka hatinya. Ia hanya ada dan akan selalu melekat untuk melengkap...