SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW PENULIS DAHULU UNTUK MENDAPATKAN PENGALAMAN MEMBACA TERBAIK
♡
***
Laki-laki paruh baya itu menghela napas, berharap segala tanggungan beban di pundaknya sedikit berkurang.
Rambutnya yang sengaja dipanjangkan bergerak karena angin.
Lantai teratas gedung tempat lonceng besar tergantung itu tidak sama sekali terlihat mengerikan baginya. Justru tempat inilah pelariannya untuk menenangkan pikiran.
"Apa yang membawamu datang ke sini, Profesor Ladon?" katanya tiba-tiba.
Laki-laki yang baru tiba di lantai atas itu berhenti, untuk sesaat kembali melanjutkan langkahnya. Baru berhenti saat jarak mereka berdua tersisa lima langkah.
"Tahun pertama di Xalazar akan segera dimulai," katanya sambil menatap sang pimpinan—yang masih membelakanginya, "Anak yang kau hebat-hebatkan itu tak kunjung ditemukan. Jadi aku harap—"
"Aku rasa kau harus mengubah rencana awalmu, Profesor Ladon."
Sang pimpinan berbalik, tenang berhadapan dengan salah satu staf guru terbaik di sekolah. "Karena Regor sudah berhasil menemukan Sang Persona Grata." lanjutnya.
Profesor Ladon terdiam di tempatnya berdiri. Tidak terkejut sama sekali, wajah itu masih sama datarnya.
Dia mengangkat dagu, "Baiklah, mari kita lihat seberapa hebatnya Sang Persona Grata itu."
***
"Arghh!"
Logan mengaduh lantaran lengan kanannya menghantam lantai semen dengan cukup kuat, laki-laki itu mengubah posisi menjadi duduk sambil mengusap lengannya.
Dia menoleh, melihat bagaimana Grus dengan terlelapnya menguasai kasur sempit mereka.
Logan menghela napas.
Hari ini adalah hari pertamanya di usia tiga belas tahun. Tak terasa juga jika dia tumbuh secepat ini, bersama Grus tentunya.
Mereka berdua tumbuh bersama setelah memutuskan pergi dari panti yang tinggal bangkainya saja sekarang.
Laki-laki itu menepuk bagian belakang lehernya, seekor nyamuk berhasil ditangkap. Suara tepukan juga terdengar, itu berasal dari Grus.
Kasihan. Dia pasti dikerubuni oleh belasan nyamuk juga.
Tak banyak yang bisa mereka lakukan.
Jika anak-anak lain tinggal meminta dan terima beres, Logan dan Grus harus merasakan semak berduri, padang paku, lembah terjal, atau bukit berundak hanya untuk mendapatkan tempat berteduh seperti ini.
Di Thalos, pendidikan tidak diutamakan.
Pendidikan adalah suatu hal yang tabu di sana. Bahkan dewan pemerintah mereka menyarankan untuk mendidik anak-anak bekerja sejak umur mereka menginjak sepuluh tahun, mencari penghasilan. Agar tidak terkejut saat sudah berumur dua puluhan katanya.
Itu deklarasi yang gila. Percaya tidak percaya, Logan yang saat itu baru berumur sebelas tahun, yang memiliki tubuh kecil dan kurus, pernah pergi seorang diri ke kantor dewan hanya untuk menyuarakan pendapatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATU BULAN [Logan Dirgantara] (SELESAI ✔️)
Fantasy|| BOOK ONE OF XALAZAR'S ACADEMY SERIES || *** Halo siswa baru tahun pertama, selamat datang di Akademi Xalazar! - Hygiea Sigrid Grimblehawk Alpha, Kepala Akademi ©️®️ Parana oh Nana 2020 CERITA MASIH LENGKAP! Sebagian diprivate, follow dulu untuk m...