04 • Akademi Xalazar

375 53 3
                                    

SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW PENULIS DAHULU UNTUK MENDAPATKAN PENGALAMAN MEMBACA TERBAIK

***

Jadi, masih ada yang belum paham gimana caranya unlock cerita yang diprivate😣
HARAP DIPAHAMI BAIK-BAIK LANGKAH BERIKUT;

1. Kalian hapus dulu cerita ini dari library kalian

2. Buka akun profilku dan klik ikuti/follow

3. Kalian logout dulu akun kalian dari wattpad apk

4. Udah itu kalian login lagi dan tambahin cerita ini ke library

Dan, taraaaa... kalian udah bisa baca versi lengkap cerita Batu Bulan!

Ih, tapi kok gak berhasil ya di aku?
Coba ulangi lagi tata cara diatas. Pasti berhasil!

***

Logan tidak ingat bagaimana ia bisa tiba di sebuah bangunan megah di tepi danau yang besar pagi itu.

Otaknya sibuk memikirkan bagaimana cara kereta tanpa kuda—yang ia dan siswa tahun pertama naiki ini bergerak.

Di kereta itu ada empat orang-termasuk dirinya. Logan tak mengenali tiganya selain Selina.

Kereta itu terus berjalan hingga memasuki sebuah bangunan berpilar tinggi besar dan beratapkan langit biru. Taman-taman kecil terlihat di beberapa titik bangunan, membuatnya bertambah asri.

Semua siswa tahun pertama turun dari kereta mereka, berkumpul di depan seseorang yang berdiri sejak tadi di sana.

Wanita yang sudah berumur itu tersenyum, "Selamat datang di Akademi Xalazar. Aku Vespera Vela, Guru 'Statistika, Bilangan, Ruang, dan Algoritma'." katanya.

Sebagian besar siswa tahun pertama mengerutkan kening mendengar mata pelajaran itu, termasuk Logan.

Mungkin hanya Selina yang tersenyum sumringah mendengar pelajaran yang sudah disebutkan Nyonya Vela.

"Kalian pasti lelah setelah perjalanan panjang ke Xalazar, mari, akan aku antar kalian ke ruang pertemuan. Profesor Alpha sudah menunggu kedatangan kalian. Barang-barang kalian sudah di antarkan ke lantai dua gedung utama. Setelah pertemuan, ambil barang kalian dan bawa ke kamar masing-masing. Apa kalian paham?"

"Paham, Nyonya Vela."

Dia tersenyum. "Bagus. Sekarang ikuti aku. Cepat-cepat-cepat!"

Nyonya Vela berbalik, jubah hitam dengan renda ungu itu memimpin.

Semua siswa tahun pertama menaiki tangga dan berjalan cepat mengikutinya. Melupakan fakta bahwa mereka juga mengenakan jubah yang menjuntai hingga ke ujung sepatu mereka.

Bruk!

Bruk! Bruk!

Suara jatuh yang beruntun terdengar dari belakang Logan dan Selina. Suara yang lumayan keras itu membuat siapa saja yang mendengarnya menoleh.

"HEI! PERHATIKAN LANGKAHMU!" Seorang siswa laki-laki, rambutnya putih dengan beberapa helai merah, berdiri dengan tatapan penuh amarah.

Sedangkan Laki-laki yang satunya, yang berambut merah kecoklatan, kini sudah membungkuk dan mengatupkan kedua tangan.

BATU BULAN [Logan Dirgantara] (SELESAI ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang