06 • Setan Kutub

277 42 1
                                    

SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW PENULIS DAHULU UNTUK MENDAPATKAN PENGALAMAN MEMBACA TERBAIK

***

Profesor Ladon berjalan cepat menuruni anak tangga. Jubah hitamnya berkibar mengesankan. Wajah dingin yang sebagian tertutup rambut menambah kesan mengerikan tersendiri bagi salah satu guru Akademi Xalazar itu.

Dia berbelok ke kanan, menuju lantai tiga gedung utama. Lalu dia berhenti di depan sebuah pintu.

Sebelum memasukinya, dia melirik ke belakang, memastikan tidak ada yang melihat atau mengikutinya.

Dirasa aman, Profesor Ladon mengeluarkan kunci dari balik jubahnya, lantas membuka pintu dan memasukinya.

Barulah setelah beliau masuk, seseorang yang sejak tadi bersembunyi dibalik tembok menampakkan diri.

Menatap daun pintu yang baru saja dimasuki Profesor Ladon.

***

Ruang pertemuan terlihat ramai seperti biasanya.

Logan dan Kent berjalan menuju meja panjang Stingray Dorm. Di meja itu, sebagian besar siswa tahun kedua dan ketiga sudah duduk rapi dengan nampan di depan mereka.

Makan malam akan segera dimulai.

"Maaf, Kent," Logan mengambil nampan makannya dan berjalan bersisian dengan Kent. "Apa kau tahu sesuatu tentang Darah Campuran?"

Kent menoleh kaget dan buru-buru menuju meja mereka. Membuat Logan mengernyitkan dahi dan menyusulnya.

Setelah sampai di meja panjang Stingray Dorm, Kent berbisik. "Kau sungguh tidak tahu?"

Logan menggeleng sebagai jawaban.

"Dengar Logan," Kent memajukan tubuhnya, suaranya dipelankan. "Darah Campuran itu sebutan untuk mereka yang tidak dilahirkan dari seorang Dionysus."

"Dionysus?" Sepertinya Logan mendapat kosakata baru yang aneh di Akademi Xalazar.

Kent mengangguk. "Manusia yang memiliki kelebihan, kau tahu, seperti memindahkan benda tanpa disentuh, merobohkan tiang, mengeluarkan Seastara, dan berjalan di atas angin."

Logan terdiam. Tetap tidak mengerti.

"Ah, tak apa jika kau tidak mengerti," Kent tertawa kecil. "Yang jelas, Xalazar tidak memandang rendah Darah Campuran. Semua yang ingin belajar di Xalazar dibukakan pintu, termasuk Bangsa Bulk sekalipun."

Terdiam. Logan menyendok makannya pelan.

Kent mengusap rambutnya. "Lupakan. Ayo, selesaikan makan malam ini. Pelajaran 'Ghaib, Non-Ghaib, dan Bukan Keduanya' akan segera dimulai."

***

Hadar buru-buru membuka pintu kamarnya yang digedor dari luar (dia bahkan sampai belum memasang dasi).

Seorang kakak asrama terlihat setelah pintu dibuka.

"Ada ap—"

"Hadar, gawat!" Dia berseru panik. "Hera, adikmu menyerang teman sekamarnya di ruang belajar Eagle Dorm! Dia—"

Tanpa mendengarkan kalimat selanjutnya dari kakak asrama itu, Hadar sudah berlalu melewatinya. Melupakan dasi oren putih bergaris yang ia lupa taruh dimana.

BATU BULAN [Logan Dirgantara] (SELESAI ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang