When I Saw You

757 69 6
                                    

Di suatu pagi, seorang gadis lekas beranjak dari tempat tidurnya dan berlari dengan terburu-buru menuju ruangan lain di rumah tersebut. Dibantingnya dengan keras pintu yang ingin dimasukinya.

"OPPA, bangunlah, kau berjanji menemaniku untuk pergi ke Sungai Han hari ini", ucap gadis itu sambil mengguncang tubuh lelaki yang mungkin masih berada di alam mimpinya itu sampai pada akhirnya ia mengerjapkan matanya.

"Yuri-ya, ini masih sangat pagi, biarkan aku tidur sebentar lagi"

"Tidak, ayo cepat bangun"

"Beri aku 15 menit, tidak, 10 menit aku masih sangat mengantuk sekarang"

"Kau sudah berjanji oppa, kau sangat jahat"

"Aku bukannya tidak mau mengantarmu, aku hanya ingin tidur sebentar lagi"

"Baiklah, 5 menit, tidak boleh lebih dari itu", ucap Yuri mengakhiri perdebatan dengan kakaknya itu.

"Aish, gadis itu sangat bermuka dua. Jika saja temannya melihat sikapnya saat ada di rumah, pasti tidak akan ada yang percaya dia gadis yang sama", ucap Jiyoung, pria yang berusaha dibangunkan oleh Yuri tadi.

~

"Bukankah seharusnya kau pergi ketempat ini bersama kekasihmu?", Tanya Jiyoung saat mereka duduk di kedai dekat Sungai Han.

"Diamlah oppa, aku ingin bersantai dan tidak mau bertengkar denganmu disini", Balas Yuri yang sedang menikmati suasana Sungai Han di akhir pekan.

~
Disisi lain, seorang lelaki baru saja keluar dari mobil mewahnya. Ia berjalan dengan cepat sambil terus menatap ponsel dan arlojinya bergantian.

"Aish, aku sudah terlambat, dia pasti sangat marah padaku, Oh Sehun kau sangat bodoh", ucapnya gusar

Lelaki itu berlari, namun tidak dilihatnya orang yang ia cari di tempat seharusnya mereka bertemu.

~

"Keluarga-keluarga itu pasti sangat bahagia, lihatlah mereka tidak melepaskan senyum di wajah mereka.", ucap Yuri saat matanya menangkap seorang keluarga yang sedang berpiknik, keluarga itu terlihat sangat bahagia.

Jiyoung mengikuti arah pandang Yuri setelah mendengar perkataannya, lalu melihat ke arah Yuri. Hatinya sungguh sakit melihat adiknya tersenyum tipis melihat keluarga itu. Ia sangat tahu apa arti senyum tipis itu.

"Yuri-ya, akukan juga keluargamu, bukankah kita juga sama bahagianya dengan mereka?", ucap Jiyoung menatap adik yang sangat ia sayangi itu.

"...walau hanya kita berdua.", tambahnya pelan agar tidak terdengar oleh Yuri.

"tapi kau sangat menyebalkan oppa.", canda Yuri

"Yakk, kau memang adikku Yuri-ya, karena tidak ada yang pernah menyebutku menyebalkan, hanya kau.", balas jiyoung

Tiba-tiba Yuri berdiri dan berlari ke arah Sungai Han. Saat berlari ia tidak memerhatikan keadaan di sekitarnya sampai ia menabrak seseorang dan menjatuhkan ponsel orang tersebut.

"Maafkan aku", ucap Yuri menyesal dan lekas mengambilkan ponsel orang tersebut.

"Yakk, sial sekali hariku ini.", ucap orang yang ditabraknya. Diambilnya ponselnya dari tangan Yuri dan tak sengaja mata mereka bertemu.

"Cantik", ucap Sehun pelan.

"Apa yang kau katakan barusan?", Tanya Yuri yang tidak terlalu jelas mendengar perkataan Sehun.

"Tidak, aku tidak mengatakan apapun", balas Sehun

Jiyoung yang menyaksikan Yuri menabrak seseorang langsung berlari  menghampiri mereka berdua.

"Yakk, ceroboh sekali dirimu, tuan maafkan dia, apa ponselmu baik-baik saja? apakah itu tergores?", ucap Jiyoung tepat setelah sampai diantara keduanya

"Lihat layar ponselku pecah cukup parah, nona lain kali tolonglah lebih hati-hati, beruntunglah dirimu karena yang kau tabrak hari ini adalah aku, mungkin jika orang lain dia akan marah besar." ucap Sehun.

"Cih, dia bersikap seakan-akan dia orang yang paling baik.", ucap Yuri sangat pelan, namun Jiyoung mendengar semuanya dan melebarkan matanya. Jiyoung langsung memegang salah satu tangan adiknya itu dengan tangan kanannya, dan tangan kirinya memegang tengkuk Yuri, lalu tiba-tiba dia mendorong Yuri untuk membungkuk.

"Sekali lagi maafkan dia tuan, dia memang selalu ceroboh dan dia akan mengganti kerusakan ponselmu", ucap Jiyoung. Yuri pun terkejut karena perlakuan kakaknya itu, hey dia itu adiknya, apa dia akan terus dijatuhkan oleh kakaknya sendiri ?

"Baiklah, aku akan memaafkan kalian.", ucap sehun lalu ia mengulurkan tangan kanannya.

Yuri dan Jiyoung yang melihatnya bingung, sebenarnya apa mau lelaki yang ada di hadapan mereka.

"Bisakah kau memberiku nomor ponselmu?" tanya Sehun.

"Ne?", tanya Yuri terkejut dan mulai memberikan tatapan tajam pada lelaki dihadapannya.

"hey, bukankah kau ingin mengganti kerusakan ponselku?", ucap Sehun melihat gadis dihadapannya kebingungan.

"Ahh, sebentar, Yuri-ya cepat berikan nomor ponsel mu", perintah Jiyoung pada Yuri.

"Baiklah", balas Yuri, lalu mengambil buku note dan bolpoin yang ada di tasnya lalu menuliskan angka-angka nomor ponselnya. Setelah selesai, ia pun merobek kertas dari buku note tersebut dan memberikannya kepada Sehun.

"Aku akan menghubungimu jika akan memperbaiki ponsel ini", ucap Sehun setelah menerima kertas tersebut.

"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu", ucap Jiyoung.

"Yuri, jadi namanya Yuri, nama yang cantik.", gumam Sehun sambil menatap kepergian dua kakak beradik itu.

Beautiful World (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang