Breathe

533 81 4
                                    






▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃






[13 oktober 2019]

"Aku banyak mendengar tentang kalian."

Sosok berumur lebih dari setengah abad itu tersenyum lembut saat memandangi sekelompok anak muda yang baru saja memperkenalkan diri padanya. Ia memandangi wajah sendu mereka satu persatu sampai pandangannya berhenti pada sesosok lelaki yang berdiri paling ujung yang tengah menghindari tatapan matanya.

"Terutama tentangmu, Winwin."

Winwin sontak mengangkat pandangannya. Lelaki itu tampak terkejut dengan ucapan wanita berumur tersebut. "Aku?"

Wanita tua itu masih tersenyum, namun tak lama raut itu seketika terganti. "Ah, apa yang aku bicarakan disaat aku bahkan belum membiarkan kalian semua masuk. Cuaca semakin dingin dan kalian bisa saja sakit jika terus berdiri di luar."

Rumah itu tidak terlalu luas namun tidak juga bisa dikatakan kecil. Namun yang menjadi nilai lebih dari rumah tersebut adalah halaman rumahnya yang jauh lebih luas daripada kebanyakan.

Miyeon memberikan senyuman terbaiknya saat tatapan matanya bertemu dengan Hayeon. "Jadi.. Kau adalah kakak kandungnya Haneul kan?" Yang dibalas dengan anggukan kepala.

"Maaf, tapi kami harus memanggilmu apa?"

"Cukup Hayeon." Putusnya. "Lagipula jarak umur kita hanya satu tahun."

Miyeon menganggukkan kepalanya. Arah pandangannya kini beralih ke halaman rumah. "Halaman rumah ini sangat luas. Pasti sulit untuk membersihkannya saat musim gugur."

Sosok yang paling tua dari sekumpulan manusia itu mengikuti arah pandang Miyeon lalu tersenyum tipis. Matanya tampak memandang jauh. "Kau benar, cukup sulit untuk membersihkannya. Dulu sebelum ia tinggal bersamaku disini, Haneul selalu mencari-cari alasan untuk tidak datang mengunjungiku kemari setiap musim gugur datang. Anak itu tahu jika dia datang kemari, dia harus membantuku untuk membersihkan dedaunan yang memenuhi halaman rumahku."

Hayeon menggenggam erat telapak tangan yang berkerut itu. Ia merasa tidak berguna karena tidak dapat melakukan apapun untuk membuat neneknya merasa lebih baik. Karena ia tahu, satu-satunya hal yang dapat membuat wanita itu kembali seperti semula adalah dengan menghadirkan kembali sosok Haneul dihadapannya.

Namun tentu saja dia tidak dapat melakukannya.

Haneul—adiknya, sudah pergi dan ia tidak akan pernah kembali sampai kapanpun.

Wanita tua itu lalu tersentak saat ia menyadari sesuatu yang salah dengan ucapannya sebelumnya. "Ah, kalian jangan salah sangka. Haneul bukan membenci fakta bahwa ia harus membantuku. Hanya saja anak itu sejak dulu memang tidak memiliki hubungan yang cukup bersahabat dengan musim gugur." Senyumannya melemah seiring suaranya yang mulai bergetar. "Musim gugur bahkan menjadi akhir dari cerita hidupnya di dunia ini."

That Autumn - Winwin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang