Reunion

467 79 14
                                    

[13 oktober 2019]

"WINWIN!! Aku tahu kau akan datang!"

Winwin menatap tajam kearah sosok lelaki yang kini tengah memenjarakannya kedalam pelukan lelaki itu. "Lepaskan aku, Kim Mingyu."

Mingyu melepaskan pelukannya lalu menatap kearah Winwin dengan senyuman lebar. "Kau benar-benar tidak banyak berubah! Bahkan tinggi badanmu masih sama seperti saat kita masih di sekolah menengah atas!"

Eunwoo yang menyadari aura tidak mengenakkan yang menguar dari tubuh Winwin pun dengan cepat bangkit dari posisi duduknya lalu menarik Mingyu menjauh.

Saat matanya masih sibuk mengikuti kedua temannya tersebut, seseorang menepuk bahunya dari belakang.

Winwin mengerutkan keningnya saat melihat sosok balita yang berusia sekitar 3 tahun berada tepat dihadapannya. Arah pandangannya kemudian beralih kearah sosok yang membawa anak lelaki itu didalam gendongannya.

Perempuan dengan rambut sebahu dan berwarna perak itu tersenyum lebar. "Kau datang, Winwin?"

"Miyeon?" Tanya lelaki itu ragu. Sementara perempuan dewasa itu menganggukkan kepalanya antusias.

"Anakmu?"

"Ya! Kenalkan, dia Jihoon dan dia sekarang berusia 4 tahun." Perempuan itu kemudian menjulurkan tangan anaknya untuk bertukar salam dengan Winwin.

"Senang bertemu denganmu, Jihoon."

Perempuan itu melihat kearah sekeliling Winwin dengan bingung. "Omong-omong dimana Haneul?"

"Dia belum datang." Jawabnya singkat. Suasana hatinya tiba-tiba memburuk saat mendengar Miyeon kembali menyebutkan nama itu. Lagipula kenapa harus menanyakan keberadaannya pada Winwin? Bukankah dia seharusnya menanyakan hal tersebut pada Jung Jaehyun?

"Kalian tidak datang bersama?" Miyeon bertanya—tampak bingung dengan nada ketus Winwin.

"Kenapa harus?"

Miyeon memutar bola matanya malas. "Kau sedang bertengkar dengan Haneul ya? Dasar kekanakan." Komentarnya. "Sudahlah, aku harus pergi ke toilet untuk membantu anakku mencuci tangannya. Katakan pada Haneul untuk menyapaku saat ia tiba nanti."

Winwin tampak canggung saat melihat punggung perempuan yang baru saja menyapanya itu menjauh.

Setelah menyapa beberapa teman lama yang masih ia ingat, lelaki itu mendudukkan dirinya di sofa yang sedang ditempati oleh beberapa teman sekelasnya dulu.

Mingyu yang kembali melihat kehadiran Winwin pun tampak kembali bersemangat. "Kau tahu, mereka pikir kau tidak akan datang kemari! Tapi tentu saja instingku sebagai sahabat terbaikmu jauh lebih akurat." Lelaki itu tampak bangga saat mengatakannya.

"Hm."

"Winwin." Panggil Eunwoo.

Winwin melihat kearah lelaki yang terkenal dengan eye smile-nya itu tanpa minat. "Apa?"

"Apa kesibukanmu akhir-akhir ini?"

"Aku seorang dokter." Jawabnya singkat—tidak berminat melanjutkan pembicaraan dengan Eunwoo.

Suasana hatinya sedang bergejolak aneh saat ini. Disatu sisi ia bersyukur karena sampai saat ini ia belum melihat sosok Haneul bersama Jaehyun di dalam gedung. Namun disisi lain ia ingin melihat perempuan itu dengan mata kepalanya sendiri.

Winwin berdecak kesal.

Perasaannya yang terus berubah-ubah benar-benar menyebalkan.

Jika saja perempuan itu tidak pernah mengirimkan pesan-pesan tidak berguna itu padanya, maka ia pasti akan masih hidup dengan rasa benci pada perempuan itu tanpa harus merasakan perasaan sentimental seperti ini.

That Autumn - Winwin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang