Asking for help

195 41 7
                                    

[20 Oktober 2019]

Sehun menepuk pundak Kai pelan dari arah belakang sehingga membuat lelaki itu mengalihkan pandangannya yang semula tertuju pada sosok perempuan berambut panjang yang tertidur pulas menjadi kearahnya. Winwin sudah lama kembali ke kamarnya jadi saat ini Kai hanya sendirian.

Wajah Sehun tampak datar saat menatap kearah Kai dan Chrystal secara bergantian. "Kau pikir apa yang sedang kau lakukan saat ini?" Tanya Sehun dingin. "Memberikan saran tak berguna pada laki-laki itu dan mengacaukan segalanya. Kau terlalu banyak ikut campur, Kai. Chanyeol hyung tak akan senang jika ia mendengarnya."

Kai memasukkan kedua telapak tangannya kedalam saku celana yang ia pakai sembari tersenyum tipis saat menatap kearah Sehun. "Memangnya apa yang bisa ia lakukan padaku?" Lelaki itu kemudian melepaskan kontak matanya secara sepihak dan mulai menatap kearah langit yang menggelap. "Lagipula jika aku ingin melakukannya dengan caraku, sejak awal aku tidak akan membiarkan semuanya berjalan seperti ini, Oh Sehun."

"Kenapa kau berusaha sekeras ini pada seseorang yang bahkan tidak pernah kau kenal sebelumnya?"

Sehun tahu jawabannya, tapi dia tetap bertanya.

"Karena.." Pandangannya berubah sayu saat ia kembali membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh yang lebih muda beberapa bulan darinya. "Karena dia mengingatkan aku dengan diriku sendiri. Dan aku tidak mau dia mengalami hal yang sama dengan apa yang aku alami sekarang, Sehun. Kau mengerti kan?"

"Tapi kau juga seharusnya tahu kalau takdir anak itu adalah melanjutkan cerita itu. Takdirnya adalah untuk untuk mengorbankan nyawanya sendiri."

Kai mengabaikan omongan Sehun dan lebih menilih untuk bungkam.

Sehun menatap lama kearah Kai sebelum akhirnya lelaki itu menghela nafas lelah. Berbicara dengan Kai sama saja seperti berbicara pada tembok—tidak ada gunanya. Oleh karena itu, lelaki itu lebih memilih untuk menunjuk kearah sosok perempuan yang masih terlelap diatas bangku—tampak tak terganggu sedikitpun.

Menatap lurus kearah milik Kai, Sehun kembali berbicara. Kali ini suaranya terdengar lebih lembut, seolah mengerti dengan apa yang dirasakan oleh sang teman. "Lalu apa yang akan kau lakukan tentang dia?"

Kai hanya diam namun tatapannya tampak sendu. Sehun menerimanya sebagai tanda bahwa temannya itu tak akan melakukan apapun pada Chrystal.

Tersenyum mengerti, Sehun kembali menepuk pundak Kai pelan—kali ini untuk menyemangati sang sahabat. "Kau pasti bisa melakukannya. Dan aku berani bertaruh kau akan lebih memilih untuk tidak pernah bisa dilihat olehnya daripada dia bisa melihat keberadaanmu kan?" Yang disambut dengan anggukkan pelan namun pasti dari Kai.

"Karena walau bagaimanapun, hanya manusia yang memiliki keinginan untuk mati yang bisa melihat keberadaan kita."








•••

Legenda itu nyata. Semua yang Chanyeol katakan pada Winwin itu adalah kenyataan.

Legenda yang menceritakan tentang seorang perempuan muda yang bersedia menukarkan jiwanya hanya untuk membangkitkan kembali sang kekasih hati yang telah meninggal dunia secara tragis karena menjadi korban pembunuhan adalah nyata.

Pohon itu sendiri sudah memiliki ceritanya sendiri bahkan pada zaman itu. Sejak dulu, semua orang mengenal pohon itu menjadi tempat dimana para iblis berada. Dan berbekal dengan kepercayaan itu, perempuan itu terus memohon. Dia sendiri menghabiskan waktu berhari-hari hanya untuk memohon di depan pohon itu sebelum akhirnya seseorang bersedia untuk menjawab permintaannya.

Dan nama perempuan yang mengorbankan dirinya sendiri itu adalah... Jung Soojung.

Saat Soojung berada di titik terendahnya, dia bertemu dengan Chanyeol. Lelaki itu menawarkan pada Soojung untuk menukar nyawanya sendiri sebagai imbalan untuk membawa kekasihnya kembali ke dunia. Tidak seperti malaikat yang bekerja untuk Tuhan, iblis membuat aturannya sendiri. Dan seseorang harus membayar mahal untuk mendapatkan sesuatu dari mereka.

Namun walaupun ia tahu benar dengan semua fakta itu, perempuan itu tetap menyetujuinya tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Seolah-olah hidupnya tidak lebih berharga dari hidup sang kekasih.

Lima hari setelah pemakaman Kim Jongin, Jung Soojung ditemukan berbaring tak bernyawa di kamarnya sendiri dalam tidurnya. Dan dua hari setelahnya, Kim Jongin kembali ke dunia hanya untuk menemukan sang belahan jiwa tak lagi bernyawa.

Ya, satu hal yang Chanyeol tidak katakan pada Soojung adalah bahwa saat Jongin kembali hidup, Chanyeol tidak akan menghapus ingatannya. Dia akan mengingat semua detail tentang hidupnya yang terdahulu. Termasuk perjanjian yang Chanyeol dan Soojung buat demi mengembalikan raga-nya ke dunia.

Tidak butuh waktu lama untuk lelaki itu jatuh dalam rasa penyesalan dan kesedihan yang dalam. Dia tahu kalau dia tidak bisa lagi kembali ke keluarganya. Karena yang semua orang tahu, dia sudah meninggal. Dan kini, kekasihnya mengorbankan dirinya sendiri untuknya.

Kai pikir, dia kini tengah merampas kesempatan Soojung untuk hidup.

Jongin akhirnya memutuskan untuk mendatangi Chanyeol dan meminta lelaki itu untuk membatalkan perjanjian yang telah ia buat bersama Soojung. Dia tidak ingin hidup jika ia harus mengorbankan hidup Soojung.

Chanyeol hanya tertawa mendengar permintaannya. Lelaki bertubuh tinggi itu berkata bahwa sesuatu seperti pembatalan perjanjian itu tidak mungkin dilakukan.

"Aku mohon, tolong aku."

Kai bahkan masih ingat dengan jelas hari dimana ia berlutut di hadapan Chanyeol hanya untuk meminta kemurahan hati lelaki itu. Saat-saat dimana ia masih menjadi 'Jongin'.

Kai terus memohon dan meminta, sampai Chanyeol akhirnya kembali angkat bicara. Hanya untuk memberikan kabar baik....

Sekaligus mimpi buruknya.

Lelaki itu mengatakan bahwa ia akan menghidupkan Soojung kembali jika Jongin setuju untuk menjadi iblis sepertinya.

Merasa tak punya pilihan lain, Jongin menyetujuinya. Dan sejak saat itu pula, identitas seorang 'Kim Jongin' dihapuskan. Menyisakan nama 'Kai' sebagai identitas barunya.

Tak butuh waktu lama baginya untuk kembali melihat sang kekasih dilahirkan kembali—namun tanpa memori sedikitpun tentangnya.

Dan dikehidupan abadinya, Jongin telah melihat sang belahan kekasih yang terus hidup-mati-lalu terlahir kembali selalu kembali datang ke tempatnya meminta permohonan dulu.

Dan Jongin hanya bisa berdiri disana memandanginya yang terlihat tak memiliki memori apapun tentang tempat itu tanpa bisa bertukar pandang ataupun merengkuhnya kedalam pelukan seperti yang selama ini selalu ia dambakan.

Kehidupan seperti itu menyakitkan dan dia tidak ingin Winwin merasakan hal yang sama.




•••
Please, be happy without me.
•••

That Autumn - Winwin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang