#10: Wig Hilang

44 3 0
                                    

Tempat: Rumah Sule
Waktu: Malam hari
Suasana: Heboh

***

Di malam yang sepi ini, Sule menghabiskan waktunya dengan mengobrak-abrik seisi rumah, berniat untuk mencari barang miliknya yang hilang. Sesekali sambil ngedumel pake bahasa Sunda.

"Haduh, dimana eta, ih? Keuzeul" gumamnya.

Tiba-tiba, ada seseorang mengetuk pintunya. Dengan rasa ingin-mengajak-baku-hantam, Sule pun langsung membukakan pintu tersebut. Wah, rupanya Andre yang mengetuknya.

"Assalamu'alaikum--"

Belum selesai mengucap salam, Andre langsung tertawa terbahak-bahak karena melihat rambut Sule yang panjang dan berwarna kekuningan. Beda dari dia yang dulu dengan rambut pendek berwarna kecoklatan.

Sule yang sedari tadi kesel langsung marah.

"Heh! Kenapa lu ketawa-ketiwi gitu?! Seneng lu gue tersiksa begini?!" ujarnya geram.

"Hahahaha... Rambut lu, Sul... Hahaha!!" kata Andre sambil terus tertawa.

"Kenapa rambut gue?! Aneh, ya, hah?!"

"Hahaha...!! Gak kok, gak aneh. Cuma beda aja"

Kemudian Andre menyeka air matanya yang keluar karena kebanyakan ketawa.

"Sorry, ye, Sul. Gue ketawa bukannya ngeledekin lu. Tapi sumpah, rambut lu lucu banget!" katanya.

Sule cemberut.

"Yee gak usah ngambek gitu, dong, Sul. Oh iya, tumben lu gak pake wig" lanjut Andre.

Ouch, ternyata selama ini Sule pake wig, gaes!

"Ya iyalah. Orang wig gue ilang" katanya.

"Ooh... Pantesan rumah lu jadi berantakan gini" kata Andre.

"Kesel gue, Ndre. Dari subuh gue cari-cari, masih gak ketemu juga"

"Ebuset. Hm, boleh gue bantu cariin gak?"

"Ah! Akhirnya. Ya udah. Bantuin gue, yuk!"

"Oke!"

Akhirnya, mereka berdua mencari wig yang hilang itu secara bersama-sama. 2 jam kemudian, wig itu belum kunjung ditemukan.

"Ahh, sama aja, Ndre! Mau sendiri atau berdua, tetep aja gak nemuin itu wig" ujar Sule.

Tiba-tiba, mang Saswi datang dengan rambut pendek kecoklatan, mirip sama wig-nya Sule.

"Lho, mang. Dari mana?" tanya Andre.

"Biasaaa... Jalan-jalan. Kan sekarang malem Minggu" jawab mang Saswi.

"Widih... Tampang begini udah punya pacar aja"

"Lho emangnya kenapa?"

"Gak. Gapapa kok"

Ketika mereka berdua sedang mengobrol, terlihat Sule hanya memperhatikan rambutnya mang Saswi.

Kok rambutnya kek wig gue, ya? Atau jangan-jangan..., batinnya.

"Mang. Potong rambut dimana? Kok mirip sama wig saya?" tanya Sule.

"Gak, saya gak potong rambut. Ini mah saya minjem wig kamu, biar keren" jawab mang Saswi.

Alhasil, Sule kaget karena tau wig yang dia cari ternyata lagi dipake mang Saswi buat malem Mingguan.

"Pantesan ilang ternyata dipake mamang?! Kenapa gak izin dulu kalo mau minjem, mamaaaang?!" tanya Sule kesel.

Mang Saswi cuma nyengir kuda seperti merasa tak bersalah.

"Hehe, maaf, Le. Saya juga tadinya mau izin ke kamu, tapi kamunya gak ada, lagi ke warung" jawabnya.

Lalu, mang Saswi pergi ke kamarnya meninggalkan Andre dan Sule.

"Ih, si mamang, mah. Udah capek-capek nyari, taunya lagi dipake situ. Akkkhh!" gerutunya.

***

Tempat: Rumah Darto
Waktu: Malam hari
Suasana: Sepi

Di lain rumah, terdapat Darto yang sedang membaca buku di ruang tamu. Tiba-tiba, Yuki menghampirinya sambil bawa tas pinggang.

"Mau kemana, sis?" tanya Darto serius.

"Mau jalan-jalan, bro" jawab Yuki pede.

"Sama siapa?"

"Pacar aku, laah!"

"Oh... Ya ud-- HAH?! PACAR?!"

Teriakan Darto itu sukses bikin Yuki terkejut.

"K-kamu udah pacaran sama si Ario itu?!" tanyanya memastikan.

"Iya!" jawab Yuki.

"Yang pake kacamata terus brewokan itu?!"

"Iyaa!"

"Yang mirip sama Zarry Hendrik itu?!"

"Iya betul!"

Buat yang gak tau siapa Zarry Hendrik, itu lhoo.. host acara Malam-Malam di NET.

"Kapan jadiannya, sis?" tanya Darto semakin penasaran.

"Kemarin, sebelum libur kuliah" jawab Yuki.

Darto semakin bingung.

"Kan gini, katanya kan aku boleh pacaran kalo kuliahku libur, jadi karena sekarang kuliahku lagi libur, jadi, boleh dong pacaran? Boleh, kaaan??" lanjut Yuki.

Darto hanya terdiam.

"Hm.. Terserah kamu lah. Tapi pulangnya jangan malem-malem" ujarnya pasrah.

Yuki kegirangan. Dia langsung berpamitan pada Darto dan langsung menumpang mobil Lambo warna merah yang sedari tadi parkir di depan rumahnya. Ternyata, mobil itu milik Ario. Wah, anak tajir, bos! Di teras, Darto hanya menatap mobil yang sudah melaju sambil pasang raut wajah pasrah.

"Tapi kan... Waktu itu gue cuma omdo. Omong doang. Tapi, terserah dia, lah. Orang udah gede ini" gumamnya.

***

"Si mamang nih suka kebiasaan, deh. Dikit-dikit minjem, dikit-dikit minjem. Minjem kok dikit. Eh salah, ya?"
- Sule














Enjoy, gaes!

Geledek Squad 3.0: Anggota Ketujuh ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang