Tempat: Rumah Darto
Waktu: Pagi hari
Suasana: Tegang***
Keesokan harinya di rumah Darto, lebih tepatnya di ruang TV.
Darto dan Vincent sama-sama sedang duduk di atas sofa empuk warna coklat. Darto menatap Vincent dengan tajam, setajam paku payung. Yang ditatap cuma merinding ketakutan, kek lagi ditatap guru killer. Selang lima menit kemudian, barulah Darto berbicara.
"Semalem, lu apain si Surya?" tanya Darto serius.
Vincent masih terdiam. Cuma nunduk kayak lagi dimarahin Bapaknya.
"Jawab" ujar Darto singkat.
Vincent masih saja diam, tidak mau mengeluarkan sepatah kata apapun, apalagi mengeluarkan jurus kamehameha. Takut, ceunah.
"Eh, kenapa sih lo diem mulu? Gue cuma mau ngomong sama lo, bukannya mau ngebantai lo" kata Darto lagi.
Vincent masih enggan untuk buka suara dan cerita tentang kejadian semalam.
Darto kelihatannya mulai bosen nungguin Vincent ngomong, dan pada akhirnya ia bertanya, "Jujur sama gue. Lo semalem berantem sama Surya sampe tabokin mukanya, kan?"
Vincent terkejut, lalu berkata, "Kok, P-pak Darto bisa t-tau?"
Darto mendekati Vincent.
"Semalem, Bu RT ngirim video ke grup warga komplek. Lo mau lihat videonya?" tanyanya lagi.
Lalu ia menyodorkan ponsel ke arah Vincent dan memutar video yang ia dapat dari grup tersebut dari ponsel itu. Durasinya kira-kira 30 detik, lah. Setelah video itu selesai diputar, Darto memasukkan ponselnya ke saku celana.
"Sekarang, gue tanya lagi sama lo. Emangnya, dengan lo tonjok mukanya dia, masalah cepet selesai?" tanyanya.
Vincent menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Asal lo tau aja. Dengan lo mukulin seseorang, masalah yang lo alamin bukannya berakhir, tapi malah nambahin masalah-masalah baru. Gue pernah mukul seseorang karena cemburu, tapi apa yang gue dapet? Gue dipenjara! Iya, gue dipenjara karena mukul pacar gue sendiri! Lo mau dipenjara kek gue?! Gak mau, kan?! Ya udah, gak usah nabok orang karena masalah sepele!" jelas Darto.
Vincent cuma menunduk sambil mendengarkan.
"Lo tau, gak? Semalem, gue nelpon Surya, ngajakin bikin konten baru. Tapi gak diangkat-angkat. Berkali-kali gue telpon Surya, gak diangkat juga. Baru deh gue dapet info dari Bu RT kalo dia abis ditabokin sama lo. Terus, semalem juga Desta ke rumahnya, katanya dia nangis-nangis karena kesakitan bahkan sampe nelpon keluarganya yang ada di Bekasi. Nah, satu hal yang mau gue tanyain adalah: lo mau dia gak bisa ngojek lagi karena malu? Lo mau masa depan dia ancur gara-gara lo? Dia gak punya salah apa-apa maen nabok aja" papar Darto.
Setelah sedari tadi cuma diem gak ngomong-ngomong, Vincent akhirnya buka suara.
"T-tapi, gue nabokin karena cemburu..." katanya pelan.
"Cemburu?! Emangnya Enzy pacar lo?!" tanya Darto tegas.
Vincent menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.
"Eh, Vincent. Denger, ya. Lo cemburu, tapi lo bukan siapa-siapanya dia? Ngapain? Kalo lo lihat dia jalan sama cowok, sedangkan lo masih berstatus pacar atau suaminya, ya lo berhak cemburu. Lah ini, cemburu kok bukan sama siapa-siapanya lo? Bahkan, sampe nabok orang, pula? Mikir, dong!" jelas Darto lagi.
Kemudian, iapun berdiri dari sofa.
"Pokoknya, gue gak mau tahu, lo harus minta maaf sama Surya dan Enzy! Sekarang, lo pulang, introspeksi diri, lalu minta maaf sama mereka. Gue gak mau tahu!" tegas Darto.
Lalu ia pergi dan meninggalkan Vincent sendirian di ruang TV.
***
Selain itu, di rumah Enzy.
Sule dan Andre terlihat sedang ngobrol sama Enzy perihal kejadian itu.
"Eh, gue pengen tau. Kejadiannya kayak gimana, sih? Kok bisa sampe ditabokin, tuh, si Surya?" tanya Andre.
"Jadi gini, Pak Haji. Kan aku mesen Grapey. Kebetulan, aku dapet driver-nya mas Surya. Aku minta dia anterin aku ke gang H. Tony, karena aku mau belajar kelompok ke rumah temenku. Eh, di tengah jalan, kak Vincent hadang aku sama mas Surya. Minta penjelasan kenapa kemaren makan berdua di warung mie ayam. Padahal, aku udah ngejelasin sama dia kalo aku gak ada hubungan apapun sama mas Surya, tapi dianya malah gak peduli. Belum selesai mas Surya jelasin, eh udah ditabok pipinya" jelas Enzy.
"Tapi, kamu sempet ada rasa gak sama Surya?" tanya Sule.
"Mm.. sempet, sih. Bahkan aku sampe gombalin dia, lho. Yaa, namanya juga cewek, paling gak bisa lihat cowok cakep dikit. Tapi, itu dulu setelah aku tau kalo dia orangnya gak suka digombalin" jawab Enzy panjang lebar.
"Gak suka digombalin?"
"Iya. Bahkan, dia sampe mutusin dua ceweknya karena tiap hari digombalin mulu. Terus aku kayak mikir, 'wah, nih cowok kayaknya gak bisa dipacarin, nih'. Jadi, sekarang aku anggap dia temen aja"
Andre dan Sule mengangguk-angguk.
"Terus, pas dia jatuh tersungkur akibat ditabokin, aku langsung tampar mukanya kak Vincent. Bentak-bentak dia, marah-marahin dia. Eh tau gak dia bilang apa? 'Aku suka sama kamu'. Terus, aku tolak, dong. Iya, aku tolak dia karena kelakuannya yang terlalu bar-bar. Terus, dia akhirnya pulang sambil pasang muka sok sedih, gitu" lanjut Enzy.
"Terus? Si Surya gimana?" tanya Sule.
"Aku anterin ke rumahnya, Kang. Pake motor dia. Kan aku juga bisa naik motor dari SD" jawab Enzy.
"Oh gitu. Tapi, tadi Desta ngomong ke gue, katanya dia sempet dateng ke rumahnya Surya" kata Andre.
"Oh ya? Terus?" tanya Enzy.
"Iya. Dia sempet cerita, katanya pas ditemuin, dia lagi tengkurep di tempat tidur, nangis-nangis karena abis ditabokin. Terus, dia juga sempet nelpon keluarganya di Bekasi, minta pulang"
"Astaghfirullahal'adzim. Duh, jadi kasihan sama mas Surya"
"Iya. Bener-bener kacau tuh si pinset"
Nah, buat kalian yang juga lagi cemburuan sama seseorang, jangan sampe kek gini, ya. Cemburu sih boleh-boleh aja, tapi jangan sampe mukulin orang, apalagi ngebantai orang. Dosa, tauk!
***
Bonus:
Barusan Darto nulis sesuatu di Twitter. Begini isi tweet-nya:
Enjoy, gaes! 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Geledek Squad 3.0: Anggota Ketujuh ??
FanfictionDi "Geledek Squad" musim ketiga ini, cerita dari Komplek Wakandah semakin hari semakin menarik saja, mulai dari Darto yang sedang pusing menghadapi sang adik yang sudah punya pacar, kedatangan seorang biduan yang bikin hati Andre klepek-klepek, hing...