#23: Cintaku Disenggol Biduan Dangdut

53 2 1
                                    

Tempat: Lapangan Komplek
Waktu: Pagi hari
Suasana: Rame bet

***

Seminggu kemudian...

Pagi ini, komplek terlihat ramai sekali. Yaa dikarenakan di komplek ini sedang ada hajatan kawinan dari salah satu warga yang ada di sini. Dan untuk meramaikan acara ini, diundanglah sebuah orkes dangdut bernama Orkes Melayu Jaya Abadi pimpinan Abah Dedi plus para biduannya yang cantik-cantik. Lah, nama orkesnya kayak nama toko bangunan.

Dan yang sedang bernyanyi sambil bergoyang di atas panggung adalah biduan asal Karawang, sebut saja Jenita alias Jennie. Dia sedang melantunkan sebuah lagu yang lagi populer, yaitu "Entah Apa yang Merasukimu". Maaf, author lupa lagi judul aslinya, pokoknya lagu itulah yang dinyanyiin. Tentunya pake musik koplo, dong.

🎶 Entah aaapa yang merasukimuu~
Hingga kau tega mengkhianatiku~
Yang tulus mencintaimu~ 🎶

Para anggota Geledek Squad yang lagi duduk-duduk sambil nyantap lontong sayur ikut terpana melihat biduan tersebut.

"Ayooo semuanya bergoyaaaang~" ucap sang biduan itu.

Para undangan (tentunya kaum Bapak-Bapak) pastinya pada merapat ke sisi depan panggung dengan membawa sejumlah uang kertas untuk diberikan kepada sang biduan alias nyawer. Terlihat para istrinya yang duduk di kursinya masing-masing pada penyetin daging rendang di piring mereka pake sendok sambil pasang muka emosi lantaran cemburu melihat suami mereka lagi pada nyawer.

Yang sabar ya, Bu. Laki-laki emang suka gitu. Gak bisa lihat yang bening dikit. He he.

Andre pun gak mau kalah. Di taruhlah piring yang berisi sisa lontong tadi di atas kursi lalu berlari ke arah panggung. Dan langsung nyodorin uang selembar bernilai 100.000 kepada biduan.

"Lah, yang lain pada kasih 20 ribu, dia doang yang 100 ribu" gumam Sule.

"Iyalah. Tajir" sahut Darto.

Oh iya, kebetulan disini para anggota Geledek Squad jadi tamu undangan di acara pernikahan salah satu tetangganya ini. Tapi yang dateng cuma 3 orang. Yang lain? Sibuk, katanya.

"Abang yang bawa duit seratus ribu, ayo naik ke atas panggung" kata Jennie seraya menunjuk ke Andre.

Andre kegirangan dalam hati. Iapun langsung naik ke atas panggung dan bergoyang bersama. Untung si Andre masih jom-- eh, single. Seketika itu pula, lagunya diganti jadi lagu "Kopi Dangdut". Wah, kesukaannya Andre banget, nih!

🎶 Kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut 🎶

Sule dan Darto cuma ketawa-ketiwi liatin Andre joget sama Neng Jennie. Begitu lagunya selesai, Andre pun turun dari panggung.

"Wokehh... Terima kasih, neng Jennie, atas penampilannya. Wah, sangat memukau sekali ya, Bapak-Bapak? Oke, neng boleh turun dulu buat makan siang, dan sekarang kita beri tepuk tangan untuk penyanyi selanjutnya!" ujar MC.

Atas perintah MC-nya, Jennie langsung turun dari panggung dan berjalan menuju meja catering.

"Eh, Ndre. Ambilin gue es krim, dong!" kata Sule sambil menepuk-nepuk bahu Andre.

"Eh, gue juga mau, dong!" sahut Darto.

"Dimana?" tanya Andre.

"Itu... Di meja paling ujung" jawab Sule sambil nunjuk ke arah meja catering.

"Oh. Ya udah. Tunggu ya"

Kemudian Andre bangkit dari kursi dan berjalan menuju meja tersebut. Ternyata, ada seorang perempuan yang lagi nyendokin es krim ke mangkuk plastik kecil.

Geledek Squad 3.0: Anggota Ketujuh ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang