Tempat: Warung
Waktu: Pagi hari
Suasana: Sunyi***
Lantaran hari ini adalah hari Natal, maka para warga pada menghabiskan waktunya untuk berlibur. Ada yang jalan-jalan ke luar kota, liburan ke taman hiburan, nge-mall, nonton di bioskop, olahraga di sekitar Monas, bahkan ada yang menghabiskan masa liburannya di kamar alias rebahan. Ya, memang lebih enak liburan di 'pulau kapuk', karena menghemat pengeluaran. Hehe, sa ae lu.
Begitu juga dengan Andre. Karena kantor ikut libur, dia lebih memilih menghabiskan liburannya di warung. Daripada ke luar negeri apalagi ke luar Nagreg, mending liburannya di warung aja. Kejauhan, katanya. Di warung ini, dia sedang menikmati mie rebus hangat buatan Danang. Maklumlah, abis hujan tadi malem. Jadinya pagi ini terasa dingin sekali. Tak lama kemudian, datanglah Vincent.
"Eh, Vincent. Long time no see" sahut Andre.
"Cih. Long time no see, long time no see. Sok Inggris, lu" celetuk Vincent.
"Hehehe. Sekali-kali, gitu. Ngomong pake bahasa Inggris. Kan gue seminggu ini cemilin kunci Inggris biar pinter"
Limbad kali, ah.
"Hahaha. Ada-ada aja lu. Oh ya, Surya kemana? Dari kemaren gak liat dia" tanya Vincent.
"Ke Bekasi" jawab Andre singkat.
Mendengar jawaban Andre, Vincent terkejut.
"Ke Bekasi? Ngapain?" tanya Vincent agak panik.
"Liburan. Ke rumah ortunya. Sekalian ngajak jalan-jalan keluarganya ke JungleLand. Kan baru-baru ini dia abis gajian" jawab Andre.
Vincent akhirnya bernafas lega.
"Kenapa emangnya? Kok kayaknya lu kagetan, gitu?" lanjut Andre.
"Oh? Enggak. Kirain... Dia masih ngambek sama gue terus kabur ke Bekasi" ujar Vincent lesu.
"Hahaha. Enggak, lah. Dia udah baikan sekarang. Kemaren aja dia masih ketawa-tawa sama gue"
"Oh gitu. Syukur, deh"
Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba Sule datang sambil bawa kotak bekal berisi nasi goreng.
"Pinsen. Kemaren Surya nitipin ini ke gue. Katanya buat lu. Gue baru ngasih ini ke lu soalnya gue lupa mulu" katanya.
"Oh ya? Kok dia gak kasih langsung ke gue? Masih takut, ya, dia?" tanya Vincent.
"Enggak. Semalem, gue ngeliat dia gedor-gedor pintu rumah lu, tapi gak digubris sama sekali. Jadinya, dia nitip ke gue"
"Oh... Hehe, gue tidur semalem. Jadi gak denger ada yang gedor-gedor pintu"
"Hm. Pantesan"
Saking asyiknya mengobrol hingga mereka tak sadar bahwa hujan gerimis turun.
"Eh, gerimis, ya? Gue balik dulu, ya. Mau angkat jemuran" kata Vincent.
"Haah? Jamuran?" gumam Sule.
Yah, budegnya Pak RT mulai nular, dah.
"Jemuran, Kang. Bukan jamuran" kata Vincent lagi.
"Oh. Ya udah, gih. Buruan angkatin. Keburu jamuran nanti, tuh, baju" sahut Andre.
"Haah? Jemuran?" gumam Sule lagi.
"Jamuran, Sul! Bukan jemuran!"
Lantaran udah kesel ngomong sama Sule, Andre dan Vincent memilih pergi ke rumah masing-masing.
"Lah, kok pergi?" tanya Sule kepada diri sendiri.
***
Tempat: Lapangan komplek
Waktu: Malam hari
Suasana: Sunyi jugaTerlihat di kursi panjang di samping lapangan, Darto tengah duduk-duduk sambil memandangi langit malam yang dipenuhi bintang-bintang. Sambil sesekali tersenyum mengingat perjalanan karir Geledek Squad selama setahun ini. Ah, sungguh perjalanan yang luar biasa, begitulah yang ia katakan di dalam benaknya. Lagi asyik memandangi langit malam, tiba-tiba ia dikagetkan dengan kedatangan Surya.
"Surya? Baru balik?" tanyanya.
"Iya, Pak. Oh ya, nih. Oleh-oleh dari Bekasi" jawab Surya.
Surya lalu memberikan kantong kresek berisi lontong kepada Darto. Lah disini banyak, Sur.
"Hehehe. Makasih, ya" ucap Darto.
"Iya. Sama-sama. Boleh duduk?" kata Surya.
"Oh. Boleh, boleh. Sini"
Kemudian Surya duduk di samping Darto.
"Hm... Pak, gue boleh ngomong sesuatu, gak?" tanyanya.
"Hm? Mau ngomong apa?" tanya balik Darto.
Surya menghela nafas terlebih dahulu, lalu berkata, "Pak, gue mohon izin.. pamit dari Geledek Squad"
Darto terkejut.
"Lho? Kenapa? Lu kan belum sebulan disini?" tanyanya serius.
"Kayaknya gue udah mulai gak nyaman selama jadi anggota geng lu. Terlebih, setelah kejadian itu" jawab Surya.
Darto hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Hm. Sangat disayangkan, ya. Padahal, kita belum bikin konten bareng" gumamnya.
"Oh ya? Yah, maaf deh" ujar Surya.
"Ya udah. Gak papa. Demi kebaikan lu. Gue juga sedari tadi ngeliat lu kek gak nyaman gitu pas kita ngobrol bareng-bareng"
Surya hanya bungkam. Namun, dia tiba-tiba kepikiran sesuatu.
"Atau gini aja! Gimana kalo kita bikin konten dulu, baru gue keluar dari Geledek Squad. Kan lo tau sendiri, gue cuma muncul di dua video. Ya kan?" ujarnya.
"Gitu, ya? Ah gak usah lah" kata Darto.
"Gak papa. Biar kita ada konten"
Darto masih mikir-mikir, sampe akhirnya berkata, "Hm. Ya udah, deh, kalo gitu"
Surya tersenyum sumringah sampe lesung pipinya kelihatan.
"Tapi, ngomong-ngomong, makasih ya lu udah bantuin kita walau sedikit. Bahkan, video perkenalan lu sebagai anggota ditonton sampe sejuta, lho! Semua penggemar kita pada muji-muji lu! Sampe ada yang naksir, pula. Hehe" ucap Darto.
"Hehe. Gue juga mau makasih karena Bapak udah nyaranin gue jadi anggota sampe jadi anggota beneran. Dan, maaf juga kalo selama ini gue jadi beban buat lo" ucap Surya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ah. Gak masalah"
Lalu merekapun berpelukan layaknya Teletubbies. Saking nyamannya mereka berpelukan, sampe gak sadar mereka ditontonin warga sekomplek sedari tadi. Buru-burulah mereka melepaskan pelukannya.
"HEH, MASYARAKAT! NGAPAIN LU PADA NGUMPUL DIMARI?! NONTON LAYAR TANCEP?! BUBAR, SONO, BUBAAR!!" teriak Surya karena kesal.
Lalu para warga pada bubar. Darto cuma mesem-mesem sendiri melihat apa yang dilakukan Surya.
"Kesel bat, gue!" gumam Surya masih kzl.
"Ya udah. Sabar, sabar" kata Darto sambil menepuk-nepuk pundak Surya.
Singkatnya, sepulang dari lapangan, mereka langsung bikin konten, yaitu mukbang lontong sekantong. Setelah itu, akhirnya Surya resmi pamit dari Geledek Squad.
...dan Geledek Squad kembali berenam.
***
"Apa-apaan nih?! Oleh-oleh cuma lontong?! Di gue mah banyak, keles!"
- DartoHappy Holiday everyone!!!
Ciee yang pada jalan-jalan~ ciee juga yang pada rebahan di kasur. Selamat berlibur semuanyaaa~Enjoy, gaes!
KAMU SEDANG MEMBACA
Geledek Squad 3.0: Anggota Ketujuh ??
Fiksi PenggemarDi "Geledek Squad" musim ketiga ini, cerita dari Komplek Wakandah semakin hari semakin menarik saja, mulai dari Darto yang sedang pusing menghadapi sang adik yang sudah punya pacar, kedatangan seorang biduan yang bikin hati Andre klepek-klepek, hing...