#26: Putusss

45 2 0
                                    

Tempat: Rumah Darto
Waktu: Siang hari
Suasana: Yaaa... Begitulah

***

Di tempat lain...

Terlihat Darto sedang mengobrol dengan Bu RT.

"Jadi, gimana?" tanya Bu RT.

"Apanya yang gimana?" tanya balik Darto.

"Ya jadinya gimana, nih, soal Tahun Baru-an? Ke pantai lagi, gak?"

"Ooh. Hm.. kayaknya tahun ini gak ke pantai lagi"

"Lho? Kenapa? Enak tauk, malem Tahun Baru di sana"

"Yaaa... Gak kenapa-napa sih, Bu. Cuma males ke sananya. Macet. Belum lagi pas ke pantainya, banyak orang"

"Oh gitu. Jadi..."

"Ya jadi kita Tahun Baru di sini aja. Kayak tagline Ini Talkshow"

"Hahaha. Bisa aja, kamu"

Tiba-tiba, Surya bertamu ke rumah ini sambil bawa sesuatu.

"Assalamu'alaikum. Eh? Ada Bu RT?" sapanya.

Lantas, Surya langsung mencium tangan Bu RT lalu duduk di samping kiri Darto.

"Eh, wa'alaikumsalam. Bawa apa, kamu?" tanya Bu RT kepada Surya.

"Ini. Kue lapis Surabaya. Abis dari toko kue tadi, langsung mampir ke sini. Masih anget pula, kuenya. Makan aja" jawab Surya.

"Ya udah, kalo gitu. Gue ambil pisaunya dulu di dapur" kata Darto.

Belum sempet ia berdiri, tiba-tiba ia dikagetkan dengan kepulangan Yuki dari kampus sambil sesekali ngedumel. Bu RT dan Surya heran.

"Eh? Itu si Yuki kenapa?" tanya Bu RT kepada Darto.

"Gak tau, tuh. Pulang dari kampus malah marah-marah" jawab Darto.

"Samperin, gih"

"Ya udah"

Darto menoleh ke Surya.

"Sur, lu aja deh yang ambil pisaunya. Ada di rak sendok warna hijau, pisaunya yang gagangnya warna biru. Gue mau urusin adek gue dulu" ujarnya.

"Oh iya, iya. Eh tunggu, itu barusan adek lu?" tanya Surya bingung.

"Iya. Namanya Yuki. Lu belum kenalan, kan?"

"Boro-boro, Pak"

"Hehe. Ya udah, kapan-kapan gue kenalin. Gue ke Yuki dulu ya, Sur, Bu RT"

Kemudian Darto langsung ngacir ke kamarnya Yuki.

***

Sesampainya di kamar.

Terlihat Yuki masih marah-marah sambil sesekali gebukin bantal.

"Iiih!!! Kesel, kesel, kesel!!" gumamnya.

Tak lama kemudian, masuklah Darto.

"Eh, Yuki. Kenapa sih, lu? Pulang-pulang bukannya samlekum dulu, malah marah-marah. Gak sopan tauk, ada tamu!" katanya.

"Ya maaf, aku gak liat. Soalnya lagi kesel banget!" kata Yuki.

"Ya kesel kenapa? Coba, deh, cerita sama gue"

"Jadi gini lho, bro. Kemaren, dia minta putus sama aku. Alesannya, karena dia mau fokus ulangan akhir"

"Hm. Jadi, dia minta putus ke lo karena mau fokus ujian?"

"Iya"

Darto mendekati Yuki.

"Yuki. Gue bilang juga apa, kan? Pacaran itu bisa ganggu kuliah seseorang. Contohnya dia, si.. siapa tadi? Si Ario. Dia takut gak fokus saat ujian, makanya dia minta putus sama lo. Pelajaran hari ini buat lo, adalah: makanya, kalo abang lo ngomong, tuh, dengerin!" jelas Darto.

"Tapi, yang bikin aku kesel bukan karena itu, bro!" bantah Yuki.

"Lah terus?"

"Gini. Dia kan minta putus alesannya karena ujian, eh tadi pagi tiba-tiba dia ngirimin aku undangan pernikahan dia. Kan sama aja bohong"

Darto terkejut, lalu tertawa kecil.

"Ih?! Kok malah ketawa, sih?!" seru Yuki tambah kesel.

"Gak, gak kenapa-napa. Cuma kocak aja, hehehe. Hadeeh... Itu mah artinya lo ditinggal kawin" gumam Darto.

"Iya, makanya itu. Aku sampe block akun Instagram dia"

Darto lalu mengelus-elus pundak Yuki.

"Udah. Jangan marah-marah terus. Gak baik buat kesehatan. Lagipula, cowok di sini banyak, kok, gak cuma si Ario doang. Mending kita makan kue di bawah, di ruang tamu. Kebetulan, temen gue bawain kue lapis" ujar Darto.

"Kue lapis? Boleh deh. Kebetulan juga lagi pengen kue lapis" kata Yuki antusias.

Lalu mereka berdua turun ke ruang tamu sambil gandengan tangan.

***

"Sur, udah lu ambil pisaunya?"
- Darto

"Udah. Yang gagangnya biru, kan? Nih"
- Surya

"Astaghfirullahal'adzim! Gede amat! Itu pisau daging, Sur. Bukan pisau kue. Yang bentuknya kecil itu, lhoo"
- Darto

"Ya mana gue tau, Pak. Orang pisau yang gagangnya biru banyak banget. Jadi, gue ambil ini aja"
- Surya






















1 episode lagi!

Geledek Squad 3.0: Anggota Ketujuh ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang