Tempat: Rumah Enzy
Waktu: Malam hari
Suasana: Sunyi***
Malam hari di rumah Enzy.
Enzy terlihat sedang menonton drama Korea melalui laptopnya di ruang TV. Tak lupa sambil cemilin rengginang dari dalam wadah kemasan biskuit kaleng. Tiba-tiba, ia mendengar suara ketukan pintu.
Tenang. Ini bukan lagi malam Jum'at.
"Sebentar" kata Enzy.
Iapun beranjak dari sofa ruang TV menuju pintu rumah. Begitu dibuka, tak ada siapapun di sana. Tetapi, terdapat sebuah buket bunga dan secarik kertas bertuliskan 'Halo' yang tergeletak di teras. Enzy pun bingung, hatinya bertanya-tanya. Siapakah gerangan yang mengirimkan bunga ini?
"Ah, paling orang iseng" gumamnya.
Dia lalu masuk ke rumah sambil membawa bunga tadi.
***
Tempat: Warung
Waktu: Sore hari
Suasana: Ramai"APA?! BINI LU HAMIL?!"
Ya, di warung ini, Andre, Vincent, Sule, dan Danang sedang berbincang tentang kehamilan Abby. Dan yang barusan teriak tadi adalah Andre. Ramai-ramai Vincent dan Sule pada ngucapin selamat buat Danang.
"Eee, selamat ya!" ucap Sule sambil berjabatan tangan dengan Danang.
"Wuih, selamat, bro!" ucap Vincent.
Danang hanya mengangguk-angguk sambil meyebut kata 'ya' dan 'terima kasih' berulang kali. Tak berselang lama, datanglah Enzy yang baru aja kelar kuliah.
"Eh, ada apa nih, rame-rame?" tanyanya penasaran.
"Ini, si Danang. Bininya hamil" jawab Sule.
Enzy auto senang, lalu berkata, "Wah, alhamdulillah. Selamat, ya, mas Danang!"
"Hehe, makasih ya, Enzy" kata Danang.
Lalu mereka berdua saling berjabat tangan.
"Oh ya, mas. Mas jualan pop es juga, gak?" tanya Enzy.
"Wah, adanya dangdut es, Zy. Mau?" canda Vincent.
Enzy pun tertawa kecil.
"Iya" jawab Danang singkat.
"Aku mau dong! Rasa coklat, ya" pesan Enzy.
"Oke. Duduk dulu disini sembari menunggu"
"Oke, mas!"
Danang pun beranjak dari kursinya, lalu ngacir ke dalam warungnya. Enzy kini duduk ditemani oleh Andre, Sule, dan Vincent.
"Mas, aku boleh cerita, gak?" tanya Enzy kepada Sule.
"Boleh" jawab Sule.
"Semalem, aku kan lagi nonton drakor--"
"Eh tunggu. Ini ceritanya genrenya apa? Horor atau komedi?" Andre memotong ceritanya Enzy.
"Tenang, mas Andre. Bukan cerita horor, kok" ujar Enzy.
"Oke. Lanjut"
"Semalem kan, aku lagi nonton drakor di ruang TV. Tiba-tiba, ada yang ngetok pintu. Pas aku buka, gak ada siapa-siapa. Tapi, ada bunga di teras aku. Aku pikir, "Ah, orang iseng, kali". Terus, aku bawa masuk, deh, ke rumah"
Andre dan Sule hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Sedangkan Vincent cuma menatap layar ponselnya.
"Cieee. Jangan-jangan, kamu punya pengagum rahasia, lagi. Cieee" kata Sule.
"Secret admirer? Ah, masa' sih, Kang? Aku kan bukan cewek populer di kampus. Masa' iya punya secret admirer?" ujar Enzy bertanya-tanya.
"Bisa aja pengagum rahasianya dari warga komplek sini, bukan dari kalangan kampus" kata Vincent sambil ngotak-atik ponselnya.
"Ah, sok tahu lu!" sahut Andre.
"HAH??!"
Tiba-tiba, Danang terkaget-kaget melihat ponselnya.
"Kenapa lu, Nang?! Hape lu kecemplung blender lagi?!" tanya Vincent.
Danang berlari keluar warung, lalu berseru, "PAK RT MAU DIGANTI?!"
Yang lain ikut terkejut.
"HAH?! SERIUS?!" seru mereka serentak.
***
"Mas, mana esnya?"
- Enzy"Oh iya, lupa ngasih tau! Es rasa coklatnya abis!"
- Danang"Lha? Lu dari tadi ngapain aja?"
- Vincent"Ngecek grup WA"
- Danang"Yaelaaah Danaaang...!"
- VincentEnjoy gaes!
KAMU SEDANG MEMBACA
Geledek Squad 3.0: Anggota Ketujuh ??
FanfictionDi "Geledek Squad" musim ketiga ini, cerita dari Komplek Wakandah semakin hari semakin menarik saja, mulai dari Darto yang sedang pusing menghadapi sang adik yang sudah punya pacar, kedatangan seorang biduan yang bikin hati Andre klepek-klepek, hing...