#18: Ngajakin Jalan

44 3 0
                                    

Tempat: Teras runahnya Enzy
Waktu: Malam hari
Suasana: Sunyi

***

Terlihat Enzy sedang mengutak-atik handphone-nya di teras depan rumahnya. Tiba-tiba, Vincent yang kebetulan lagi bawain besek pengajian ngelewatin rumah tersebut.

"Eh, Enzy!" sahutnya sambil menoleh ke arah Enzy.

"Eh, kak Vincent?" kata Enzy.

"Sendirian aja, lu"

"Ya emangnya kenapa? Kakak mau nemenin?"

"Yaa.. kalo gak dilarang, sih"

"Ya udah. Sini, masuk"

Vincent pun lalu masuk dan ikut duduk di kursi teras di samping Enzy.

"Nih. Gue dapet nasi kotak dari pengajian, tadi. Siapa tau lu laper" katanya.

"Ih, perhatian amat. Udah kayak pacar aja" ujar Enzy.

Enzy pun kembali menatap layar ponselnya.

"Eh, emang kakak abis dari pengajian?" tanyanya.

"Iyalah. Udah pake baju koko bagus-bagus gini, masa' abis dari party?" ujar Vincent.

"Hahaha, ada-ada aja, nih! Eh emang, pengajian apaan?"

"Biasa, pengajian bulanan"

"Oh, gitu"

Lalu merekapun terdiam.

"Eh, besok malem kamu ada acara, gak?" tanya Vincent.

"Hm... Gak. Emang kenapa?" tanya balik Enzy.

"Em.. jalan-jalan, yuk!"

"Dih! Jalan-jalan ke mana?"

"Yaa ke mana, kek. Terserah. Lo maunya ke mana?"

"Ya gak tau! Terserah lo aja"

"Ya udah, deh. Em.. gimana kalo kita ke mall?"

Enzy pasang muka bete bercampur kesal.

"Hadeeeh... Mall lagi, mall lagi. Bosen!" gumamnya.

"Oke. Kalo ke taman?" tanya Vincent lagi.

"Gak"

"Taman mini?"

"Gak!"

"Taman safari?"

"Gak!!"

"Taman Lansia?"

"Gaak! Kejauhan!"

"Taman Kanak-kanak?"

"Ih, apaan, sih?! Masa jalan-jalannya ke TK?!"

"Ya terus, maunya ke mana?"

"Ih, terserah lo, lah! Kan lo yang ngajak! Gimana, sih?! Ih, bete!"

"Ya udah lah, kalo gitu. Gak jadi jalan-jalan, kita!"

"Ya udah. Orang aku lagi mageran, disuruh jalan-jalan. Udah, ah. Bye"

Enzy pun lalu masuk ke rumah dengan perasaan kesal, bahkan nutup pintunya sampe dibanting saking keselnya.

"Hih! Dasar cewek! Apa-apa terserah! Udah ah, gue balik aja!" gumam Vincent.

Kemudian Vincent mengambil lagi beseknya lalu pulang.

***

Tempat: Warung
Waktu: Siang hari
Suasana: Ramai

Besoknya.

Tampak di warung itu cuma ada Vincent dan Desta. Mereka berdua sama-sama sedang menyantap mie goreng buatan Abby.

"Eh, lo tadi ke rumahnya Enzy, ya?" tanya Desta.

"Iya. Kok lo tau?" tanya balik Vincent.

"Gak. Gue cuma nebak doang. Oh ya, ngapain lu disana?"

"Ngobrol doang. Sekalian ngajakin jalan-jalan. Daripada dia sendirian di rumah, kan orang tuanya lagi di luar kota"

"Oh gitu. Terus?"

"Tapi dianya gak mau. Lagi mageran, ceunah"

Lalu Danang keluar dari rumah dan menghampiri Vincent dan Desta.

"Woy, seminggu ini lu ke rumah Enzy terus. Ngapain, sih?" tanyanya sambil menepuk pundak Vincent.

"Yaa, gak papa. Cuma maen, doang" jawabnya rada panik.

"Lagian, kenapa sih lu, nanyanya gitu amat?" tanya Desta kepada Danang.

"Ya gak kenapa-kenapa. Cuma, gue curiga aja kalo nih anak ada rasa sama Enzy"

Tiba-tiba Vincent keselek air mineral.

"Eh, serius?! Lu naksir sama si Enzy?!" tanya Desta kepada Vincent.

"Ehehe. Udah lama" jawabnya singkat.

"Kok bisa? Sejak kapan?"

"Sejak... Sejak kita tersesat di hutan"

Kali ini giliran Danang yang bertanya.

"Terus, lu mau macarin, gitu?" begitulah pertanyaannya.

"Aaa~ nanti dulu, lah. Masih trauma gue sama yang dulu-dulu" jawab Vincent.

"Cieee, Vincent, cieee. Udahlah, gak usah nunggu lama-lama, ntar diambil orang, lho" ujar Desta.

Kemudian, obrolan itu berakhir dengan saling men-cie-cie-kan Vincent.

Cieee...

***

"Cieee, Vincent"
- Danang

"Cieee, Vincent"
- Desta

"APAAN, SIH?! BERISIK BET LU PADA!!"
- Vincent

























Enjoy, gaes! 😉









































Cieee, Vincent.

Geledek Squad 3.0: Anggota Ketujuh ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang