Chapter 10

287 16 0
                                    

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Lambat laun Rinda mulai terbiasa dengan ketidakhadiran Alid, segala aktivitasnya sudah dia lakukan semestinya. Mencoba melakukan hal-hal yang positif karena hidup tidak semuanya tentang cinta dan rasa.

“Rin, sore nanti kita belajar bareng ke rumahnya Khayla loh. Nanti gue jemput ya” Peringat Lista.

“Oke, udah tau kok.” Ujar Rinda.

“Duluan ya.” Lanjut Rinda sambil menuju ke parkiran.

Rinda melajukan kendaraannya menuju rumah. Sesampainya di rumah dia berencana untuk beristirahat sejenak kemudian meluncur ke rumah Khayla sesuai janji mereka.

“Assalamualaikum Mah.” Salam Rinda.

“Waalaikumsalam Nak, udah pulang rupanya, langsung makan aja.” Jawab Mamah.

“Iya Mah.” Rinda mengikuti arahan Mamahnya menuju meja makan.

” Wah tumben Mah, ada kue bugis.” Sumringah Rinda karena dia sangat menyukai makanan tersebut.

“Hu um kan kamu yang minta kemarin dulu makanya Mamah siapin sekarang.” Ucap Mamah.

“Mamah yang terbaik deh, oh iya bentar sore izin ke rumah Khayla mau belajar bareng.” Izin Rinda.

“Iya , kamu istirahat dulu baru berangkat kesana.” Ujar Mamah mengizinkan.

***

Mobil Lista membelah jalanan kota sore itu, kendaraan lalu lalang berhubung jam pulang kerja sehingga terpantau ramai lancar.

“Lis, kita singgah beli gorengan dong lumayan buat ngemil nanti.” Ucap Rinda.

“Makan mulu pikiran lo, ya udah kita singgah di depan sana.” Setuju Lista dan memarkirkan mobilnya di penjual gorengan yang dia maksud.

Setelah membeli mereka melanjutkan perjalanannya menuju rumah Khayla.

“Assalamualaikum, Khayla ada tamu nih.” Salam Rinda begitu sampai di depan pagar rumah Khayla kemudian memencet bel dan diikuti dengan suara klakson dari Lista.

“Waalaikumsalam, kalian udah datang ayo masuk.” Ajak Khayla.

Mereka telah bergelut dengan kertas-kertas transaksi yang menjadi tugas kuliahnya sambil mengemil gorengan yang mereka beli dan sesekali berseloroh.

“Apa kabarnya Kak Alid?” Mulai Khayla.

“Terakhir kali sih dia bilang udah mau balik akhir bulan ini.” Jawab Rinda.

“Ini juga udah akhir bulan Rin.” Ucap Lista sambil geleng-geleng kepala.

“Kalau lo berkomunikasi dengan dia, dia langsung nge respon gitu?” Tanya Khayla.

“ Ya selalu di respon sih, tapi waktunya yang kadang lama, kalian tahu lah dia kan cuek super banget.” Ucap Rinda.

“Tarik ulur perasaan banget tuh orang.” Tambah Lista.

***

Suasana bandara malam hari cukup sepi kemungkinan penerbangan sudah berkurang jadi penumpang juga berkurang. Pesawat baru saja mendarat para penumpang mulai bergegas untuk turun dan mengurus barang mereka tak terkecuali dengan Alid yang sudah lama meninggalkan kota ini rasanya bahagia dia telah pulang.

Azzam adalah teman karibnya selama ini yang dengan rela datang menjemputnya walaupun itu tengah malam 24 jam siaga. Azzam telah berada di bandara selama 30 menit sebelum pesawat yang di tumpangi Alid mendarat dia tidak ingin kalau sahabatnya itu menunggu lama.

“Woi,” Sapa Alid dari kejauhan ketika melihat Azzam.

“Hai Bro, akhirnya lo pulang juga.” Ucap Azzam ketika Alid udah mendekat. “Tambah sejahtera ya disana.” Lanjutnya.

“Bisa aja lo.” Ucap Alid. “Yuk gue udah capek pengin cepat sampe dirumah.”sambungnya kemudian mereka menuju kendaraan Azzam.

“Terus Rinda bagaimana?gue liat dia memiliki prospek yang tinggi buat lo.” Mulai Azzam memecah keheningan malam.

“Ya masih begitu saja, gue belum yakin.” Jawab Alid.

“Jangan terlalu menarik ulur perasaan.” Ujar Azzam sambil mengedipkan mata.

Suasana Setelah Kita Pisah (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang