Chapter 03

448 26 0
                                    

Singkat, jelas, dan padat itulah yang dapat diungkapkan oleh Rinda kala dia menyapa laki-laki itu, siapa lagi kalau bukan Alid sosok yang selalu membuyarkan fokus Rinda.

“Rin, ke gerai aksesoris yuk!” Ajak Lista membuyarkan lamunan Rinda di susul oleh Khayla.

Aktivitas berbelanja mereka telah usai dan telah berada di rumah mereka masing-masing.

***

Rutinitas yang selalu dilakukan oleh keluarga Rinda adalah makan malam bersama. Dan malam ini Rinda membantu Ibunya menyiapkan makan malam.

“Rin, panggil Papah dan adik-adik kamu untuk makan.”

“Baik Mah”

Sambil menikmati makan malam, mereka diiringi dengan canda tawa atau sekedar menanyakan aktivitas masing-masing.

“Rinda kuliah kamu lancar-lancar sajakan?” Tanya Papah.

“Alhamdulillah, lancar Pah.” Jawab Rinda di balas anggukan oleh Papahnya.

Sehabis membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor Rinda bergegas ke kamar untuk sholat isya dan mengerjakan tugas kuliah serta menyiapkan perlengkapan untuk besok. Hal ini dilakukan olehnya agar besok dia tidak terlalu terburu-buru,apalagi jadwalnya pagi. Bagi Rinda jam di pagi hari itu bergerak lebih cepat daripada waktu siang dan malam mungkin itu hanya perasaannya saja.

Ritual di malam hari sikat gigi dan cuci muka telah dia lakukan kini saatnya dia berselancar di hapenya membuka akun sosial miliknya sembari menunggu waktu ngantuknya datang. Secepat kilat dia melihat snapgram dari Alid dan dengan gerakan cepat dia berkomentar ‘nice kak’ lama dia berpikir untuk menekan send dan akhirnya pesan itu terkirim. Selang beberapa menit pesannya di balas dengan emot red love. Jantung Rinda semakin jumpalitan dan itu membuatnya semakin tidak bisa tidur.

Mungkin hari ini adalah hari keberuntungan baginya atau itu semua kebetulan yang jelas dia sangat senang dan berharap semoga masih ada pertemuan dengannya.

Rinda tak tahu sejak kapan dia mulai mengagumi sosok Khalidi Abimana. Sejak pengenalan kampus atau akhir-akhir ini melalui pertemuan singkat itu? Entahlah dia sudah jatuh hati padanya,meskipun dia berpikir untuk mencintai dalam diam dan sempat terbersit untuk mengungkapkannya terlebih dahulu tapi dia buang jauh-jauh pemikiran itu dan selalu meyakinkan hatinya kalau dia berjodoh, pasti akan didekatkan dan dipersatukan.

Suasana Setelah Kita Pisah (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang