Chapter 04

400 17 0
                                    

Hal pertama yang dilakukan Rinda saat tiba di kampus adalah memerhatikan kendaraan Alid apakah sudah terparkir atau belum dan itu dia lakukan hampir setiap hari. Jika dia telah melihat kendaraannya maka terbitlah senyum di bibirnya dan tingkat semangatnya bertambah.

Di sela-sela jam istirahat dia berniat untuk bercerita kepada dua rekannya Khayla dan Lista, dia memang bukan tipe yang siap menyimpan semuanya sendiri kalau itupun terjadi mungkin perasaannya terhadap Alid lah yang bisa dia simpan didalam hati.

Dia mulai menceritakan hal yang terjadi malam itu dan hal yang dia rasakan ketika bertemu. Respon yang diberikan temannya adalah mendukung perasaan Rinda asalkan semuanya sesuai dengan batas sewajarnya dan tidak berlebihan karena apapun yang berlebihan itu tidak baik.

Satu hal yang di syukuri Rinda memiliki teman seperti Khayla dan Lista yang dapat dikatakan mereka selalu ada kapanpun dan dimanapun ketika salah satu dari mereka saling membutuhkan.

Ini termasuk hal yang gila, Rinda telah hafal jadwal Alid dari hari Senin sampai ke Senin lagi. Jadi tidak perlu menunggu lama atau menerka-nerka dimana keberadaan Alid. Meskipun itu hanya sebatas melihat dari kejauhan yang penting dia melihat batang hidungnya.

Baginya Alid itu dihidupnya itu siapa, sampai-sampai menyita perhatiannya secara menyeluruh. Sosok yang mengidolakan Alid? Sang pengagum rahasia? Or Favorite Figure?Entahlah, jalanin aja dulu,kalau nyaman lurus aja, kalau buntu ya belok. Let it flow.

***

Hari Sabtu kali ini sepertinya akan sibuk . apalagi kalau tidak disibukkan dengan tugas kuliah. Hari ini mereka berada di tempat yang sejuk, pemandangan yang begitu indah, pramusaji yang ramah, dan memberikan pelayanan yang prima entah apa namanya,restorant juga bukan, rumah makan juga bukan, cafe juga bukan, mungkin ini bisa di bilang miniatur rumah impian.

"Guys lagi dan lagi tugas kita adalah mengerjakan siklus akuntansi sampai laporan keuangan." Keluh Lista.

"Mencoba untuk menyeimbangkan debit-kredit. Kalau ngak Balance yaa beleng toh." Canda Khayla.

" Dan kenyataannya kolomnya saja berpasangan antara debit-kredit...bagaimana dengan kalian?" tambah Rinda diselingi dengan seringaian yang jahil.

"Ih, Rinda Amalthea yang serius,Please!"

"Berarti lo minta kepastian dong?Tanya ke calon tulang punggung lo dong, kita mah tulang rusuk." Jawab Rinda

"hahahahaha" tawa ketiganya mengakhiri candaan mereka dan mulai serius untuk mengerjakan tugasnya. Candaan seperti ini biasa terjadi dan hal yang tak pernah terlupakan adalah diselingi dengan candaan yang terkesan baper.

***

Minggu pagi yang cerah disaat matahari masih malu-malu memunculkan sinarnya. Rinda memulai paginya dengan mengikuti car free day. Habis itu dia memilih untuk tinggal di rumah sambil membaca cerita di wattpad. Hal itu dapat membuat Rinda betah berlama-lama di kamar bahkan makan pun enggan kalau dia tidak benar-benar lapar.

Suasana Setelah Kita Pisah (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang