"Hay Kak." sapa Rinda .
"Hay." Balas Alid sambil tersenyum.
Setidaknya hanya percakapan singkat yang terjadi diantara mereka setiap harinya. Walaupun singkat tapi menurut Rinda itu mampu menjadi penawar rindunya untuk saling melihat satu sama lain.
Awal kedekatan mereka berawal dari saling komentar postingan di snapgram, baik itu Rinda yang komentar duluan atau sebaliknya. Tapi berdasarkan historychat sih kebanyakan Rinda duluan. Dan dapat disimpulkan kalau Alid itu cuek tidak ketulungan.
Hampir setiap hari Rinda memerhatikan kendaraan Alid ketika sudah sampai di kampus dan memerhatikannya ketika jam pulang. Dan semua itu tidak disadari oleh Alid.
Alid POV
“ Lagi ada jadwal kuliah Kak?” tegur Rinda.
“Iya.” Jawabku singkat dan tegas.
Dia itu salah satu perempuan yang hampir setiap hari ketemu sama gue, entah suatu kebetulan atau kesengajaan. Rinda salah satu mahasiswi di kampus gue dia itu orangnya ramah dan periang. Sehari tak disapa olehnya serasa ada yang berbeda dan ini sudah menjdi kebiasaan gue mencari keberadaannya.
***
Author POV
“Rinda kok makin hari makin ceria aja, kesambet apaan tuh anak?” Tanya Lista kepada Khayla.
“Entah,” ucap Khayla sambil mengedikkan bahu “Tapi akhir-akhir ini gelagat dia itu aneh dan secara tak langsung dia selalu membahas Kak Alid.” Terka Khayla.
Bersamaan dengan itu Rinda memasuki ruangan kelas. “Guys hari ini gue ketemu ama Kak Alid tuh di parkiran.” Ucap Rinda.
Mereka berdua ber’oh ria’ sambil saling tatap bahwa yang diucapkan oleh Khayla itu ada benarnya.
Aktivitas perkuliahan telah berakhir dan tugas yang didapatkan belum ada yang mendesak jadi mereka masih bisa santai, the power of kepepet slogan yang selalu mereka pegang teguh.
“Rin, ada hubungan apa lo ama Kak Alid?” introgasi Lista.
“Hm, ngak ada maybe sebatas naksir.” Jawab Rinda.
“What? Sejak kapan? Padahal selama ini lo kaku ama makhluk yang namanya lelaki.” Pekik Khayla.
“Lis,Khay gue ngak tau sejak kapan tapi gue bahagia tiap kali ngeliat dia, aneh aja kalau gue ngak sapa dia tiap ketemu,argghhh!” Akui Rinda.
“Kak Alid tau perasaan lo?” Tanya Lista di ikuti oleh gelengan kepala oleh Rinda.
“Ceritanya lo mencintai dalam diam?” Khayla buka suara. “Kak Alid tuh banyak fansnya.”
“Saran gue cepat aja ngaku ke dia takut diambil orang.” Celetuk Lista.
“Bukan kah cinta tak harus memiliki.” Bela Rinda.“yayaya si Miss baper, kita cumin berharap yang terbaik buat lo sih dan kalau itu yang membuat bahagia kita dukung apapun itu asal dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan.” Nasihat Khayla.
“Iya deh Ibu Pensehat Andalannya Miss Baper,mmuaacchhh.” Puji Rinda.
“Jalan yuk.”“yukkk”
***
“Assalamualaikum.” Salam Rinda tiba di rumah.
“Waalaikumsalam, udah pulang Nak, langsung makan aja.” Ajak Mamahnya.
“Iya Mah, Papah mana?” Tanya Rinda.
“Belum pulang, nanti sore dia pulang.” Jawab Mamah diiringi anggukan kepala oleh Rinda.Sehabis makan Rinda langsung menuju kamarnya dan istirahat setelah melakukan aktivitas di luar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suasana Setelah Kita Pisah (Complete)
RomanceKisah ini menceritakan tentang perasaan yang kian menyiksa, tentang rindu yang mengganggu, segala macam kode yang tak pernah di gubris, kepekaan yang seolah tak ada, serta cinta yang belum sempat terungkap tetapi takdir berpihak lain. Apakah rasa it...