Chapter 06

325 16 0
                                    

Pagi yang cerah untuk memulai aktivitas, matahari mulai menampakkan sinarnya dari arah Timur terlihat Rinda telah sibuk dikamarnya untuk membersihkan kamar dan menyiapkan keperluan kuliahnya kemudian sarapan bersama keluarga.

Khayla dan Lista telah tiba di kampus dan tak sengaja dia melihat Alid telah tiba di parkiran kampus dan memarkirkan motor matic gedenya dengan rapi.
“Khay, cowok yang di taksir Rinda udah datang tuh.” Ucap Lista
“Iya, Rinda mana sih? Yah hari ini dia kehilangan kesempatan buat menyapa si Kak Alid.” Ujar Khayla.
“Yuk ke kelas. Tuh Sir Anshar udah datang.” Kata Lista sambil jari telunjuknya mengarah ke mobil putih dan saat itu dosennya turun dari kendaraannya karena jadwal kuliah pertama hari ini adalah mata kuliah yang di ampuh oleh Sir Anshar.

Tak lama kemudian Rinda muncul dari balik pintu dan memosisikan dirinya di samping Khayla dan Lista.
“Tadi kita ngeliat Kk Alid di parkiran, sayangnya hari ini lo ngak sapa dia.”beritahu Lista
“Oh iya, hari ini dia pakai outfit apa sih terus abis itu ngapain?” Pekik Rinda
“Ya Allah Rinda, sampai segitunya lo mau tau gerak-geriknya. Oke! Hari ini dia pake outfit seperti biasa dan b aja tuh.” Heran Khayla.
“Sudah sejauh mana sih hubungan kalian?dan hal yang paling buat gue kepo adalah hal apa yang lo suka dari dia? Dari fisik?perilaku?atau apa sih?” Tanya Lista penasaran.
“gue ngak tau apanya dan bukankah cinta tak butuh alasan?” jawab Rinda asal sambil mengedipkan mata.
“Hm, jawabannya kurang memuaskan.” Kecewa Lista dan dia menoleh ke arah pintu. “Sir Anshar  sudah menampakkan batang hidungnya.” Lanjutnya.
Proses perkuliahan hari ini berjalan seperti biasanya, tak jarang sebagian mahasiswa hanya datang,duduk dan diam tapi ada juga yang aktif mengikuti perkuliahan sampai ke tahap Tanya jawab yang membuat suasana menjadi hidup. 1 jam 40 menit telah berlalu mereka semua bersiap-siap untuk istirahat. Rinda, Khayla, dan Lista berjalan menuju ke kantin.
“Kalian duluan aja ya, gue mau ke toilet dulu.”ucap Lista di ikuti oleh anggukan oleh kedua sahabatnya.
Lista telah selesai dengan urusannya di toilet dan berniat menyusul kedua temannya di kantin di tengah perjalanan dia berpapasan dengan Alid.
“Hay kak.” Sapa Lista sambil tersenyum. “Eh kak tunggu.” Tegurnya.
Ali menghentikan langkahnya dan berbalik “ada apa?” ucapnya.
“Gini loh kak, salah satu temanku ada yang kagum sama kakak dan dia itu tiap hari selalu perhatikan kakak.”Akui Lista.
Alid terkejut dengan pengakuan yang dia dengar “Dek, belajarnya yang rajin aja biar nanti jadi orang sukses semua.” Balasnya sambil tersenyum.
“Iya kak, setidaknya saya udah sampaikan ke kakak.”ujar Rinda.
“It’s ok.” Tutup Alid sambil melanjutkan langkahnya. Alid memang sosok yang cuek dan biasa mendapatkan perlakuan seperti itu ‘tapi siapa perempuan itu?” batinnya.
‘Jadi laki kok cuek amat yak, perasaan Rinda udah beri kode berlapis-lapis tapi tetap aja ngak di gubris, nah sekarang udah disampein kek gitu sikapnya masih sama’ batin Lista kemudian melanjutkan langkahnya menuju kantin.

***

Suasana kantin sangat ramai dan penuh riuh dengan suasana teriakan para pembeli yang ingin memesan atau sekadar bercerita.
“Harusnya tadi lo ikut ke toilet biar lo ketemu ama Kak Alid.” Ujar Lista sambil duduk di kursi yang telah disiapkan.
“Masa?emang dia mau kemana sih?.” Rinda menanggapi ucapan Lista dengan mata berbinar.
“Entah.” Ujar Lista sambil mengedikkan bahu.” Oh iya tadi gue ngomong ke dia mengenai lo.” Lanjut Lista sambil menceritakan percakapan dia dan Alid tadi, Rinda sempat kecewa dengan respon yang diberikan Alid, dia mencoba untuk meyakinkan hatinya mungkin saja dia yang kebaperan dengan semua ini.
“Rin, kita tau apa yang lo rasakan, kita ngedukung apa yang lo lakuin asal itu di batas wajar dan tidak berlebihan, soal perasaan kita tidak yang tahu dan hati dapat berbolak-balik, usaha dan berdoa kalau memang dia yang terbaik Allah akan mendekatkan kalian sejauh apapun jaraknya.” Nasihat Khayla diantara mereka bertiga Khayla-lah yang lebih dewasa dan dari semua ucapannya itu ada benarnya sehingga menjadi saran bagi Rinda ke depannya harus berbuat seperti apa.

Suasana Setelah Kita Pisah (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang