Dua hari sudah Rara berkemah di sini. Banyak pengalaman yang bisa Rara pelajari.
Sekarang adalah hari terakhir mereka berkemah disini. Sudah 3 hari mereka berada disini berada di puncak yang dingin bersama teman teman.
Rara dan ketiga temannya sedang membereskan barang-barang, takut nanti ada yang lupa tak terbawa.
Meskipun mereka akan kembali sore nanti, tetapi mereka harus mempersiapkannya dari sekarang. Dan siang ini ada permainan terakhir yang akan di mainkan oleh seluruh peserta.
"Az, nanti Lo mau main sama siapa?" Tanya Jingga sambil melipat jaketnya
"Gimana menang undiannya aja. Yang penting dia harus ganteng dan gak malu-maluin" ucap Azra
"Kalau Lo?" Tunjuk Azra kepada Intan
"Gue kayaknya gak bakalan ikutan deh. Soalnya kan ini permainan pasangan, terus kalau gue pasangan nya bukan sama kak Dino. Bisa abis gue" jelas Intan
"Kalau Lo Ra? Lo gak bakal ikut juga sama kayak si Intan? Takut kak Revan marah atau cemburu ke Lo nya" ucap jingga sambil membawa kripik kentang dari pangkuan Azra
"Lo mah ih" Azra menimpuk jingga dengan jaketnya yang sudah terlipat rapih
"Jaket gue! Kan ini gue udah susah susah lipatnya Azraaaa! Lo main rusakkin gitu aja" jingga kembali menyimpan makanannya dan melipat lagi jaketnya
"Jadi? Lo mau ikut apa enggak?" Tanya Intan mengulang pertanyaannya
"Gak tau, bingung gue. Gue sih sama siapa aja boleh, tapi nantinya Revan pasti akan marah sama gue. Dan kalau gue pasangan nya sama dia, pasti gue bakal semangat itu mah" ucap Rara sambil tersenyum senyum
"Gitu ya nasib punya pacar, segala terhalang, terkekang, kalau ada apa apa harus hubungi dulu atau minta penjelasan. Dikit-dikit cemburuan, kok gue jadi gak mau punya pacar ya? Takut senasib sama kalian. Sedangkan gue kan orangnya itu gak bisa diatur, dan mau menang sendiri" ucap Azra panjang lebar
"Emang ada yang mau sama Lo?" Pertanyaan dari jingga membuat intan dan Rara menahan tawanya. Sedangkan Azra menatap jingga kesal.
"Pasti ada yang mau lah sama gue mah. Gak kayak Lo, mana ada yang berani pacaran sama singa kayak Lo ini. Ohh! Mungkin ada sih, tapi singa jantan. Kan Lo betinanya" jingga dengan segera menepuk paha Azra keras menggunakan tangannya. Karena tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Azra tentang dirinya.
"Gila Lo" ketus jingga
"Tuh kan, kata gue apa. Lo itu singa betina yang lagi PMS anjirrr! Serem banget gue" Azra memeluk dirinya sendiri menunjukkan kalau dirinya sedang ketakutan
"Kalau gue beneran singa, gue udah makan Lo sampai tulang-tulang Lo Az!" Jingga menatap Azra tajam
Tawa Rara dan Intan pun meledak saat melihat muka Azra yang seperti ketakutan mendengar pernyataan yang disebutkan oleh jingga. Itu seperti peringatan yang harus diwaspadai.
"Ko kalian malah ketawa sih? Bantuin gue Napa? Nih singa nya udah naik darah" dengan segera Azra keluar dari Tenda, menghindari amukan dari sang singa betina.
"Azraaaa! Sini Lo! Dasar Lo ya. Gue mangsa baru tau rasa Lo" pekik Jingga karena Azra yang kabur dari hadapannya
Terdengar suara sirine dari luar tenda. Itu menandakan bahwa kita semua harus berkumpul dan akan melaksanakan aktivitas di hari ini.
"Kita langsung ke lapangan nih?" Tanya Intan
"Iya. Takut telat, kalau telat bisa-bisa kita dihukum lagi" balas jingga
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend (COMPLETED)
Teen Fictiondisini tempatnya typo, cerita lama, males buat revisi. kalo ada kesalahan kata atau alur maafin aja. kalo ga suka, ga usah di baca!! mau vote atau engga silahkan bebas, karena ini cuma cerita abal-abal. ga suka sana, ga usah deket-deket!! udah di in...