"Ehemm"
Suara tersebut berasal dari arah belakang Azra. Membuat Azra langsung terdiam berdiri seperti maling yang ketahuan Telah mencuri.
Pikiran Azra tertuju ke arah revan. Bagaimana jika yang ada dibelakangnya ini adalah Revan. Mati sudah Azra saat ini.
"Maaf, gak sengaja dengerin kok kak" azra pun membalikkan badannya dan melihat siapa yang ada dihadapannya.
"Lo sehat Az?" Tanya jingga sambil menempelkan punggung tangannya di kening Azra.
"Huhh gue kira Lo itu kak Revan tau" ucap Azra sambil mengelus dadanya
"Kak Revan? Apa hubungannya?" Tanya jingga heran
Azra pun segera menceritakan semua yang ia lihat dan dengar, bahkan Azra memperlihatkan Vidia yang ia rekam lewat ponselnya.
"Gila tuh cowok" geram jingga
"Kita kasih tau Rara apa rahasiain dulu? Gue gak mau kalau Rara nantinya sakit hati dan pasti dia bakalan sedih" ucap Azra
"Kita liat aja dulu. Kalau misalnya kak revan masih gak berubah dan malah nyakitin Rara, kita langsung bilang tentang ini sama dia" usul jingga
"Oke. Kita langsung balik ke sana aja. Takutnya mereka curiga"
Mereka berdua pun segera berjalan menuju Rara dan intan yang sedang tertawa bersama sama.
"Lama amat sih Lo?" Tanya Intan saat melihat Azra dan jingga baru saja menghampiri mereka
"Nih si Azra, minta dianterin dulu ke toilet. Pengen setoran dia" ujar jingga menjahili Azra
"Apaan sih Lo" kesal Azra tak terima dengan apa yang dikatakan oleh jingga tentang nya.
"Udah udah. Ayo ke kelas, bentar lagi masuk" lerai Rara.
***
Sekarang adalah waktunya pulang. Tetapi Rara masih berdiam diri di depan pos satpam sambil menunggu Revan.
Ia sudah berdiri disini hampir 15 menit, tetapi Revan belum juga Datang.
"Kemana sih? Lama banget deh" geram Rara
'drtt drttt drtt'
Rara segera mengambil ponselnya yang berada di saku roknya. Dan melihat siapa yang menelponnya.
Tertera nama Revan di sana. Dengan semangat, Rara mengangkat telponnya.
"Hallo? Van kamu dimana? Aku udah nungguin kamu dari tadi loh, dan kamu masih belum dateng juga" kesal Rara
"Hallo Ra, maaf. Aku gak bisa anterin kamu pulang hari ini. Aku bakal ada rapat dadakan sekarang, jadi kamu bisa kan naik taksi? Maaf banget" ujar Revan
"Oh gitu? Ya udah gak papa. Aku pulang duluan ya. Kamu hati-hati"
"Sekali lagi maaf ya Ra, nanti aku bakal ajak kamu jalan-jalan deh sebagai permintaan maaf"
"Iya. Bye"
Rara pun Sega mematikan hubungan nya."Terpaksa harus pulang sendiri deh" gumam Rara dan segera berjalan mendekati jalan raya dan segera mencari taksi untuk pulang.
-
Seperti biasa, jika Rara sedang berada di dalam mobil. Ia akan menatap keluar jendela, dan Meliah pemandangan di luar jalanan.
Saat mobil taksi itu melewati sebuah kafe yang berada di pinggir jalan, mata Rara seperti melihat Revan disana.
Ia semakin mempertajam penglihatannya. Benar itu adalah Revan bersama dengan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend (COMPLETED)
Novela Juvenildisini tempatnya typo, cerita lama, males buat revisi. kalo ada kesalahan kata atau alur maafin aja. kalo ga suka, ga usah di baca!! mau vote atau engga silahkan bebas, karena ini cuma cerita abal-abal. ga suka sana, ga usah deket-deket!! udah di in...