Pagi hari ini, Rara akan menghabiskan waktunya untuk dirumah saja. Ia akan beristirahat, menyegarkan badannya yang mulai kelelahan.
"Ra" panggil bunda
"Iya Bun! Ada apa?" Tanyanya sambil memakan keripik kentang kesukaannya
"Kamu lagi ada masalah apa sama Revan?" Tanya bunda mendekati Rara
"Tanya ada aja sama dia. Orang dia yang bikin aku sedih. Salah sendiri"
"Jangan gitu ah" ucap bundanya sambil menepuk pundak Rara memperingati
"Bunda sendiri kan yang udah kerja sama sama Revan buat bohongin aku? Aku juga bisa kali"
"Maksud kamu?" Tanya bunda bingung dengan ucapan anaknya
"Kan kemarin bunda udah jadi anak bawangnya revan. Nah sekarang giliran aku, bunda harus jadi anak buah aku untuk rencana ini" ucap Rara sambil menatap bundanya dengan tatapan memohon
"Emang apa rencananya?"
"Jadi gini, aku kan ceritanya lagi marah nih sama Revan. Aku bakal bikin dia merasakan cemburu yang aku rasain waktu aku liat dia sama kak Citra. Jadi aku bakal nolak tunangan sama dia, dan pura-pura pacaran sama orang lain" jelas Rara
"Kamu yakin?"
"Yakin lah bunda. Masa aku gak yakin sama rencana aku sendiri sih?" Ucap Rara kesal.
"Oke, bunda bakal dukung kamu"
"Makasih bunda kuu" ucap rara bahagia dan memeluk Bundanya erat.
"Iya sama-sama. Bunda mau bilang sama orang tuanya Revan dulu ya. Biar mereka gak salah paham nantinya" ujar bunda yang di angguki kepala oleh Rara
"Bentar" bunda pun pergi meninggalkan Rara.
Tak lama kemudian, saat Rara akan berjalan menuju dapur. Ia mendengar ketukan pintu dari depan.
"Siapa sih?" Tanya Rara pada dirinya sendiri
Rara pun berjalan ke arah pintu depan, untuk melihat siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini.
Rara pun membuka pintu dengan perlahan. Dan terlihat lah Revan yang sedang berdiri sambil memeluk boneka Teddy bear berukuran sedang. Semua boneka yang kemarin lebih dari sepuluh saja Rara tak menyimpan semuanya di kamar. Apalagi ini, ditambah satu lagi.
"Ada apa?" Tanya Rara ketus
"Ra, kamu mau kan tunangan Sama aku? Aku tau, kamu marah sama aku kan? Aku bakal tebus semua kesalahan aku tapi kamu harus mau tunangan sama kau Ra" ujar Revan sambil memegang tangan Rara dengan tangan kanannya.
"Maaf, aku gak bisa. Aku udah punya seseorang yang lebih baik buat aku" ucap Rara dan menatap Revan.
"Kamu udah punya pengganti aku? Secepat itukan?" Tanya Revan tak percaya
"Kalau hati aku lagi sakit, dan ada seseorang yang mau ngobatin hati ini. Kenapa aku gak mau? Selama dia baik dan setia sama aku. Aku sih selow aja" ujar Rara memanas manasi
"Gak. Gak akan pernah ada orang lain yang bisa rebut kamu dari aku Ra" ucap Revan tegas.
"Kenapa enggak?"
"Aku masih sayang Ra, sama kamu. Aku mohon maafin aku, aku bakal lakuin apapun supaya kamu mau maafin aku dan kita kayak dulu lagi" ucap revan lemah
"Tapi maaf, aku gak bisa" Rara pun segera menutup pintunya. Tapi di cegah oleh Revan Dnegan cepat.
"Siapa yang udah berani rebut kamu dari aku?" Tanya Revan dengan suara dinginnya. Dan melemparkan boneka yang ia pegang sedari tadi
"Kamu gak perlu tau soal itu" ucap Rara sambil mengambil boneka Teddy bear nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend (COMPLETED)
Teen Fictiondisini tempatnya typo, cerita lama, males buat revisi. kalo ada kesalahan kata atau alur maafin aja. kalo ga suka, ga usah di baca!! mau vote atau engga silahkan bebas, karena ini cuma cerita abal-abal. ga suka sana, ga usah deket-deket!! udah di in...