Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam. Acara sudah berlangsung sedari tadi. Semua orang yang berada disini tertawa dan bersenang-senang bersama.
Tetapi, sejak Rinja di bawa paksa oleh Jingga. Mereka berdua Belum kembali. Dan itu membuat ketiga temannya khawatir.
"Jingga lagi apain si Rinja sih?" Bingung Rara
"Jangan jangan tuh nenek lampir di mutilasi jadi 99 bagian lagi" ucap Azra dramatis
"Jangan ngaco Lo" balas Intan Sambil menoyor kepala Azra pelan.
"Canda elah" Azra menyengir tanpa malu.
"Gimana dong? Apa kita susul aja?" Saran Intan yang di angguki kedua temannya.
Saat mereka akan berjalan, ketiganya dikejutkan oleh kedatangan Jingga. Dan tepat di belakangnya ada Rinja yang sudah di ubah seperti badut.
Membuat yang melihat nya tertawa terbahak bahak. Termasuk ketiga temannya.
"Tuh beneran si nenek lampir cuy?" Tanya Azra disela sela tawanya.
Suara riuh semakin terdengar ketika Rinja disuruh untuk maju ketengah lapangan oleh Jingga.
Meskipun malu, ralat! Sangat malu! Rinja harus melakukan ini, ia sudah ada perjanjian dengan Jingga. Dan jika ia tidak menepati janjinya, ia akan disebut lemah, dan mungkin akan dibully.
Sebenarnya, ia tak takut. Akan tetapi, Rinja bukan tipe orang yang lemah, dan gampang menyerah.
"Kok gue jadi kasihan sih sama dia" ucap Rara merasa iba.
"Lah? Kenapa kasihan sih Ra? Kan dia yang udah bikin Lo nangis" Intan memegang kedua bahu Rara
"Tapi kan dia juga punya perasaan kali Tan! Apalagi dia itu perempuan" balas Rara
"Udah, jangan terlalu dipikirin. Terserah Jingga aja mau ngapain dia, Lo gak perlu ikut campur oke?"
"Hmm" gumam Rara
Semua orang tertawa melihat Rinja yang sedang menunduk malu di hadapan orang lain. Jingga dan Azra sedari tadi hanya menggeleng kepalanya, melihat Rinja yang hanya diam saja.
Jingga pun maju mendekati Rinja, ia akan mengampuni Rinja untuk saat ini. Tapi jika nanti-nantinya lagi dia berbuat seperti itu kepada sahabatnya Rara. Ia tak akan segan-segan membuat dirinya malu. Bukan hanya satu sekolah saja, tapi Mungkin satu wilayahnya akan mengetahui itu.
"Lo boleh pergi sekarang! Tapi kalau Lo berulah lagi! Gue gak bakal kasih ampun sama Lo, sedikit pun!" Ucap jingga tajam
"Boleh, gue terima. Dan gue juga bakal balas dendam kali sama Lo. Gak cuman Lo aja yang bisa ngelakuin ini sama gue. Liat aja nanti! Gue pasti akan bikin yang lebih-lebih dari ini" balasnya sambil berlari meninggalkan lapangan.
Mereka pun mulai kembali pada aktivitas sebelumnya. Bernyanyi dan bergembira sambil menghangatkan tubuh di depan api unggun.
Rara yang merasa ngantuk pun memilih pergi ke tenda lebih dulu. Sedangkan para sahabatnya akan menyusul nanti.
"Ra" panggil seseorang dari arah belakang
"Apa Van?" Tanya Rara singkat
"Mau kemana?" Revan berjalan sambil memegang tangan Rara. Karena di sekitarnya tidak ada orang lain. Hampir semuanya penghuni tenda berkumpul di lapangan.
"Mau ke tenda. Ngantuk"
"Banget?" Pertanyaan Revan membuat Rara Bingung
"Maksudnya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/202391511-288-k259883.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend (COMPLETED)
Novela Juvenildisini tempatnya typo, cerita lama, males buat revisi. kalo ada kesalahan kata atau alur maafin aja. kalo ga suka, ga usah di baca!! mau vote atau engga silahkan bebas, karena ini cuma cerita abal-abal. ga suka sana, ga usah deket-deket!! udah di in...