Hari ini, Rara sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Tetapi Rara masih pada pendiriannya. Ia akan marah kepada Revan sampai Revan mengijinkan Rara mengikuti summer camp itu.
Sejak kemarin, ponsel Rara berbunyi terus-menerus. semua pesan, panggilan tak terjawab hanya dari Revan. Akhirnya Rara memutuskan untuk memastikan ponselnya. Sedikit memberikan pelajaran kepada Revan tak apa kan?
Setelah siap dengan seragamnya. Rara pun keluar kamar dan menuju ke meja makan. Disana sudah ada Papah dan bundanya.
" Pagi" sapa Rara lesu
"Pagi juga sayang" balas bunda
"Kamu marah sama papah?" Tanya papah. Karena dari tadi Rara tak melihat kerah nya.
Rara hanya menggelengkan kepalanya. Tapi tidak mengalihkan pandangannya.
Dengan agak terburu-buru, Rara memakan roti selai nya. Dan langsung meminum susu putih buatan bundanya.
"Aku berangkat dulu ya! Takut kesiangan" ujar Rara sambil membenarkan letak tasnya.
"Loh, gak bareng sama Revan dek?" Tanya bunda
"Males" jawab Rara
"Yaudah aku berangkat. Assalamualaikum" Rara mencium punggung tangan bunda dan papah bergantian.
"Waalaikumsalam"
Rara pun berjalan menuju rak, dimana terdapat kunci mobilnya tersimpan disana.
Setelah mengambil kunci Rara segera keluar rumah.
Saat akan membuka pintu. Rara dikejutkan oleh keberadaan Revan yang sedang berdiri disana, sepertinya akan menjemput Rara.
Rara akan berjalan melewati Revan, tetapi Revan menghalangi jalannya. Dan berdiri di tengah-tengah pintu.
"Minggir" ketus Rara
"Kamu masih marah sama aku Ra?" Tanyanya
"Pikir aja sendiri" Rara pun mendorong dada Revan, dan berhasil membuat Revan menyingkir dari hadapannya.
Dengan segera, Rara memasuki mobil. Dan menjalankannya menuju sekolah.
Tak peduli seberapa marahnya Revan. Ia sedang tidak mood pagi ini.
Sedangkan Revan, ia menggeram pelan. Bagaimana bisa Rara meninggalkannya.
Tetapi Revan berusaha mengerti. Rara sedang marah padanya. Jadi ia harus sabar menghadapi sifat Rara.
Revan pun segera menuju mobilnya, dan menyusul Rara . Takut terjadi apa-apa kepada Raranya.
***
Rara sudah sampai diparkiran sekolah. Saat akan berjalan menuju kelasnya. Rara terkejut melihat mobil Revan yang berhenti di hadapan dengan sangat cepat.
Tetapi, dengan segera Rara menghilang rasa keterkejutannya itu. Menjadi wajah datar tanpa ekspresi.
Revan yang berada di dalam mobil pun, membuat kaca mobilnya menjadi setengah terbuka.
Ia melihat Rara yang sedang diam tanpa ekspresi. Revan semakin dibuat merasa bersalah kepada Rara
Revan menatap mata Rara penuh rasa bersalah. Ia pun mengucapkan kata maaf tanpa suara.
Tetapi Rara dengan segera mengalihkan pandangannya. Dan pergi meninggalkan Revan yang sedang menatapnya.
Revan pun memutuskan untuk mengikuti Rara sampai Rara memasuki kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend (COMPLETED)
Fiksi Remajadisini tempatnya typo, cerita lama, males buat revisi. kalo ada kesalahan kata atau alur maafin aja. kalo ga suka, ga usah di baca!! mau vote atau engga silahkan bebas, karena ini cuma cerita abal-abal. ga suka sana, ga usah deket-deket!! udah di in...