"Iya. Ya udah, kamu tidur aja" Rara pun tertidur di pangkuannya Revan
Rara pun segera mempernyaman posisinya.
Dengan senang hati, revan mengelus punggung Rara dan sesekali mengecup pucuk kepala Rara.
10 menit kemudian
"Den ini makanannya" ujar bi Minah sambil membawa nampan yang berisi ayam goreng, nasi, susu, air mineral dan obat penurun panas untuk Rara.
"Simpan dulu aja bi. Rara nya lagi tidur" balas Revan
Bi Minah pun menyimpan nampan tersebut diatas meja
"Ya udah, bibi kembali ke belakang ya den"
"Iya bi. Makasih" bi Minah menggangukan kepalanya, dan segera kembali ke belakang.
"Ra, bangun dulu ya. Kamu harus makan, terus minum obat. Kalau udah, nanti kamu tidur lagi" ujar Revan lembut
"Hmm" Rara hanya membalas dengan gumaman
"Hei.. bangun dulu. Sebentar aja" Revan menepuk pipi Rara pelan
"Iya" Rara pun membuka matanya, dan langsung menatap Revan dengan lembut
"Aku suapin ya?" Rara pun mengangguk dan memakan makanannya.
"Udah, aku udah kenyang Van" Rara segera menutup mulutnya dengan kedua tangan
"Tapi kamu makan baru aja 5 suap Ra. Dikit lagi nih" tunjuk revan Kepada piring yang masih berisikan makanan.
"Tapi aku udah kenyang, takutnya mual nanti" ujar Rara pelan
"Tadi kan aku udah bilang, kalau kamu gak mau ke rumah sakit kamu harus habisin makanan ini. Apa sekarang kamu berubah jadi mau ke rumah sakit?" Tanya Revan tajam karena Rara tak menurutinya
"Gak mau ke rumah sakit. Kan aku sakitnya juga gak terlalu parah Van"
"Makannya, makanan ini kamu habisin" Revan kembali menyendok kan makanannya dan di arahkan Kepada Rara.
"Van" rengek Rara
"Makan" ketus Revan
Rara hanya diam tak menjawab ataupun membuka makanannya. Dan Revan makin mempertajam tatapnya.
"Ra" tegas Revan dengan suara Dingin
"Oke" Rara pun mengalah, dan membuka mulutnya menerima suapan dari Revan.
Setelah semua makanan yang berada di piring itu habis, Revan segera memberikan air mineral kepada Rara. Dan Rara pun meminum obat penurun panasnya.
"Kenyang? Gak mual kan?" Ujar Revan sambil menyimpan gelas nya kembali.
"Hm" Rara kembali memeluk Revan, dan menggenggam tangan Revan.
"Jangan marah lagi" ujar Rara
"Siapa yang marah"
"Tadi kamu itu marah sama aku" ucap Rara dan mengeratkan genggamannya.
"Iya maaf. Gak bakalan lagi kok" balas Revan lembut.
"Mau diminum gak susunya?" Tanya Revan
"Gak, buat kamu aja. Aku ngantuk"
"Ya udah, tidur lagi. Nanti aku pindahin ke kamar" Revan mengelus rambut Rara dan membenarkannya.
"Van" panggil Rara sambil memainkan jari tangan Revan
"Apa?"
"Kamu masih belum mau cerita sama aku? Kita kan mau tunangan. Masa kamu masih nyimpen rahasia sih?" Ucapan Rara tersebut dapat membuat Revan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend (COMPLETED)
Fiksi Remajadisini tempatnya typo, cerita lama, males buat revisi. kalo ada kesalahan kata atau alur maafin aja. kalo ga suka, ga usah di baca!! mau vote atau engga silahkan bebas, karena ini cuma cerita abal-abal. ga suka sana, ga usah deket-deket!! udah di in...